Senin, 09 Januari 2012

Part 3 SungKyunKwan Scandal


Meski dramanya telah berakhir.... baca2 sinopsinya nggak palah sekalian bernostalgia gitu...
yang ketinggalan Pelajaran lalu bisa Read disini


Pelajaran 3

Di Sungkyunkwan sedang ada ospek para peserta didik diminta untuk melakukan perintah yang tertulis didalam kertas yang sudah dibagikan. Ha In So juga berkata jika berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan maka orang itu akan mendapatkan penghargaan. Namun jika sebaliknya maka orang itu akan diminta telanjang dan akan dilemparkan ke kolam.
Yoon Hee yang mendengarnya menjadi panik dan langsung memegang dadanya. Semua ini adalah tradisi yang ada di Sungkyunkwan dan semuanya diharapkan dapat berhasil menjalankan tugasnya masing-masing. Para peserta didik keluar dari lapangan dan bergegas menjalankan tugasnya masing.
Yoon Hee berjalan dan membaca tugasnya:
“raja bunga melidungi kekasihnya, mengambil pakaian sutra wanita”.

Yoon Hee mengambil kesimpulannya mengenai puisi ini:
“Jika sang kekasih mengacu pada Cho Seon dan Raja bunga adalah moran, maka itu adalah Gisaeng Moran, pakaian sutra Cho Seon?”.

Sementara itu Yong a sedang berbincang dengan In So mengenai Cho Seon. Yoon Hee ternyata datang ke tempat Gisaeng. Disana para gisaeng memaksa ingin membuka pakaian Yoon Hee.
Yoon Hee berusaha menghindar tapi dia terpojok ditembok. Yoon Hee berkata pada Gisaeng itu untuk memanggilkan Cho Seon tapi Gisaeng itu berkata kalau Tuan muda Yong Ha meminta mereka untuk melayani Yoon Hee dengan baik. Gisaeng itu juga berkata jika mereka membuat tanda bekas ciuman didada Yoon Hee, maka gisaeng itu akan mendapatkan kura-kura yang terbuat dari emas murni.
Gisaeng itu mencoba membuka pakaian Yoon Hee tapi Yoon Hee tetap mempertahankan diri dengan berkata:
“aku kesini untuk melihat Cho Seon, Cho Seon!”.

“jika kau menunggu seratu hari, nanti Cho Seon akan menjadi milikmu”. Uajr Salah satu Gisaeng disana

Para Gsaeng itu terus memojokan Yoon Hee sampai akhirnya Yoon He terbaring dilantai. Dilain tempat Seorang Gisaeng yang bernama Cho Seon sedang melayani seorang bangsawan. Saat Bangsawan itu menarik tali pengikat Hanbok Cho Seon, Cho Seon itu menghentikannya.
Sementara Yoon Hee masih berusaha untuk melepaskan diri dari nafsu dunia. Kini pakaian luar Yoon Hee sudah menghilang, Yoon Hee hanya menggunakan pakaian putih. Saat Gisaeng yang satu menariknya, Yoon Hee mencoba terlepas namun dia malan jatuh tersungkur dan Gisaeng yang ada didepannya mengangkat Hanbok bagian bawah miliknya. Yoon Hee membalikan badannya namun Gisaeng yang dibelakangnya juga melakukan hal yang sama.
Diseberang kamar Cho Seon, ada bangsawan yang juga sedang minum-minum. Bangsawan itu membicarakan Cho Seon dan Menteri Perang Ha Byungpan, oh jadi bangsawan itu Menteri Perang.
Menteri Ha itu melihat Yoon Hee yang sedang tergeletak dan Yoon Hee langsung duduk. Menteri Ha marah karena Yoon Hee seorang sarjana dan apa yang sedang dilakukan Yoon Hee ditempat seperti ini. Menteri Ha seperti menyadari sesuatu saat melihat Yoon Hee. Namun Gisaeng yang sedari tadi mengejar Yoon Hee langsung menjelaskan kalau mereka meminta maaf tapi hari ini adalah upacara penyambutan Sungkyunkwan. Gisaeng itu akan membawa Yoon Hee. Menteri Ha baru tahu kalau Yoon Hee itu murid dari Sungkyunkwan. Menteri Ha marah mengetahuinya dan berkata dia kan memanggil kepala dinas untuk memecat Yoon Hee yang berperilaku nakal dari lembaga.
Yoon Hee langsung membalikan badan dan membungkuk tanda penyesalannya dan meminta maaf pada Menteri Byungpan. Yoon Hee lalu melihat kearah Cho Seon dan dia memberikan jubahnya untuk menutupi bahu Cho Seon yang terbuka. Cho Seon agak terkejut dengan tindakan Yoon Hee. Menteri Byungpan juga ternganga melihatnya.
Lalu Yoon Hee langsung berlutut dan berkata:
“meskipun saya tidak tahu siapa anda, saya minta maaf atas semua kecelakaan yang telah saya sebabkan pada anda disini, dipertemuan pertama kita, Tapi saya harus membawa wanita ini”.

Menteri Byungpan agak marah dengan kata-kata Yoon Hee. Lalu Yoon Hee berkata lagi:
“Kepala Cendekia Sungkyunkwan adalah putra Menteri Byungpan, dia sangat bergantung pada otoritas ayahnya dan sangat arogan, dia juga mengatakan jika saya tidak membawa wanita bersama saya, dia tidak hanya akan melarang saya masuk Sungkyunkwan, dia juga akan menghukum berat saya, karena saya mendapatkan jalan keluar yang baik, maka kenapa saya setidaknya menghindari hukuman”

Yoon Hee lalu membawa Cho Seon bersamanya. Menteri Byungpan marah dan berteriak-teriak. Para bangsawan diseberang langsung berbincang-bincang tentang apa yang sudah dikatakan Yoon Hee tadi dan ini membuat Byungpan tidak enak hati.
Gisaeng yang tadi mengejar Yoon Hee langsung menghampiri Cho Seon dan bertanya tentang keadaannya. Tapi Cho Seon malah berkata pada Yoon Hee kalau dia merasa sudah berhutang dari awal pada Yoon Hee dan Cho Seon ingin tahu siapa Yoon Hee. Tapi Yoon Hee malah berkata dengan penuh semangat mengenai anggota parlemen yang tidak punya hati dan seharusnya mereka ditangkap dan dibuang ke sungai Han, lalu Yoon Hee merasa aneh dengan pandangan Gisaeng itu dan dia Tanya apa dia mengatkan hal yang salah. Gisaeng itu berkata kalau Yoon Hee akhirnya sudah bertemu dengan Cho Seon yang diinginkan Yoon Hee dengan penuh semangat dan Yoon Hee bisa menghabiskan malam bersama Cho Seon. Yoon Hee terkejut karena baru tahu kalau wanita itu adalah Cho Seon yang dia cari dan Yoon Hee tersenyum.
Menteri Ha keluar dari Gibang dan naik tandunya. Menteri Ha menyadari kalau dia merasa pernah melihat Yoon Hee sebelumnya. sementara itu Sun Joon juga sedang mencari yang menjadi tugasnya. Sun Joon menganalisa tugasnya:
“Hwa Jong Goon Ja adalah bunga teratai, Bu Yong Ha mekar sepenuhnya, Bu Yong Ha berarti juga bunga teratai, Ratu bunga teratai”.

Tiba-tiba Sun Joon dikagetkan oleh Son Dol mungkin pelayannya Sun Joon. Son Dol mengambil tugas Sun Joon dia berkata kalau Sun Joon mungkin pandai dalam hal studi tapi Sun Joon tidak pandal dalam hal kelicikan. Son Dol mulai berkata
“bunga teratai yang mekar berarti anak pejabat yang sedalam dalam usia menikah, aku tahu,aku tahu, ketika mengatakan pilih Bu Yong Ha yang paling mekar, apa lagi artinya yang bisa?” ujar Son Dol mengekspresikan gaya tidur dan mebuat Sun Joon menyadari sesuatu

Disaat yang bersamaan Ha Hyo Eun (Seo Hyo Rim), yang sedang menyulam. Hyo Eun ternyata sedang belajar cara menolak pria yang akan melamarnya dengan Byung Choon. Gyung Choon memuji keahlian acting Hyo Eun, Byung Choon kelepasan bicara, dia meminta maaf pada Hyo Eun karena telah membandingkan Hyo Eun yang seorang wanita terhormat dengan seorang wanita penghibur rendahan a.k.a Gisaeng, namun Hyo Eun tidak terlalu memasukan perkataan Byung Choon kedalam hati. Budak Hyo Eun berkata padanya kalau Lee Sun Joon datang.
Sung Joon masih di luar menunggu Hyo Eun. Son Dol baru tahu kalau Hyo Eun anak menteri Byungpan. Sun Joon tahu ini akan sulit karena In So tidak akan menginjinkan sesuatu apapun terjadi pada adiknya. Son Dol langsung tengkurep ga tengkurep sih tangan sama kakinya jadi tumpuan. Sun Joon tanya apa yang dia lakukan. Ternyata Son Dol meminta Sun Joon naik ke punggungnya untuk melihat Hyo Eun.
Didepan rumahnya Hyo Eun gelisah karena sudah larut malam Sun Joo belum juga muncul. Hyo Eun kesal dia masuk kekamar dan membuka semua pakaiannya lalu menendangnya karena kesal. Hyo Eun kesal karena sudah lama menunggu. Pelayan Hyo Eun mencoba untuk menghiburnya dengan berkata kalau masih ada laki-laki yang menunggunya diluar. Hyo Eun menjawab dengan enteng:
“biarkan mereka menunggu!”.

Lalu dia mengambil sebuah buku. Sebuah novel roman Joseon, Hyo Eun mendesah:
"Bagaimana membosankan, semua orang di dunia idiot! Di mana semua orang sempurna, seperti dalam buku ini?”

Hyo Eun membaca novelnya dan tertawa. Pelayannya masih saja terus membujuk Hyo Eun. Dan dia berkata:
"Katakan kepada mereka aku sedang istirahat dan aku akan kembali keluar setelah lima belas menit!"

Dan ketika pelayan itu ingin bicara lagi, dia mengancam untuk keluar dengan pakaian-nya yang tidak lengkap. Pelayannya pun keluar, Hyo Eun kembali membaca novelnya sambil cekikikan.
Sementara itu didepan rumah Hyo Eun ada beberapa pria yang menunggunya. Sun Joon bersembunyi di balik tembok. Pelayan Hyo Eun datang memberitahukan pada para pemuda itu kalau nona mudanya sedang istirahat dan akan keluar lagi setelah 15 menit lalu Byung Choon sakit perut dan minta ditunjukan dimana toilet berada Semua pemuda ikut ke toilet.
Saat semua pemuda pergi, Sung Joon keluar dari persembunyiannya, Lalu Sun Joon sampai didepan sebuah kamar yang bertuliskan:
“Rumah teratai”.

Hyo Eun merasa ada seseorang didepan kamarnya. Dia langsung keluar dengan kesal dan mengira itu pelayannya. Tapi saat dia membuka pintu dia terkejut ternyata itu Sung Joon.
Sung Joon juga terkejut karena dia belum mengetuk pintu kali ya, Lalu Sun Joon sadar dan dia langsung menutup pintu kamar Hyo Eun (Hyo Eun Cuma pake daleman Hanboknya ajah). Tapi Hyo Eun malah membuka pintunya lagi. Sung Joon ingin berkata tapi Hyo Eun menutup bibir Sung Joon dengan jarinya.
Yong Ha dan In Soo sedang minuman. Yong Ha berkata pada In Soo untuk tidak mengkhawatirkan masalah Cho Seon. In Soo hanya tersenyum. In Soo berkata kalau dia tidak mengkhawatirka Cho Seon. Lalu Yong Ha berkata lagi:
“kau terus bertanya kepadaku tentang Kim Yoon Shik kan? Apakah ada kata-kata berasal dari sana atau tidak, melihat wajahmu seperti itu menunjukan wajah seorang pria cemburu”.

In Soo lalu berkata mengenai Cho Seon yang tidak akan menyukai Yoon Shik walaupun Yoon Shik bersedia mati untuknya, In Soo tahu dengan baik, Kemudian Yong Ha menjawab:
“benar, itu sebabnya aku mengutus Ki Yoon Shik pada Cho Seon, untuk memastikan anak itu gagal, malam ini aku akan memastikan dia harus melepaskan pakaiannya”
Sementara itu Yoon Hee sedang bersama Cho Seon dikamar Cho Seon. Yoon Hee melihat kesekeliling kamar Cho Seon.Cho Seon tahu apa yang harus dia bantu untuk Yoon Hee. Cho eon berkata Yoon Hee mengingnkan pakaian sutranya dan itu berarti mereka harus melakukannya.
Cho Seon mendekati Yoon Hee. Yoo Hee mundur, Cho seon kemudian mendekat kearah wajah Yoon Hee. Yoon Hee takut dan dia memejamkan matanya, lalu Cho Seon meniup wajah Yoon Hee. Kemudian Yoon Hee berdiri dan menjauh dari Cho Seon dan berkata kalau ini sudah malam dan dia harus kembali. Cho Seon Tanya apa dia melakukan sesuatu yang menyinggung Yoon Hee. Lalu Yoon Hee menjawab:
“ini bukan salahmu, saya juga tidak jauh berbeda dari Byungpan, yang hanya ingin menghabiskan malam denganmu, apa yang membuat saya berbeda dari dia? Aku akan pergi untuk hari ini, jika saya menyinggungmu, tolong mengerti”

“Jika anda tidak memiliki pakaian saya, Maka anda tidak akan dapat melewati upacara penyambutan, apakah anda baik-baik saja dengan itu?” Jawab Cho Sun

“bahkan jika begitu, itu adalah urusan saya, itu memungkinkan seorang wanita akan dipermalukan karena saya, itu bukan perilaku manusia”. Ujar Yoon Hee lagi membuat Cho Seon tersenyum mendengarnya.

“katakan saja anda meninggalkan kasih sayang anda pada saya, anda hanya perlu mengambil pakaian saya”. Ujar Cho Sun

Lalu Cho Seon memberikan pakaian sutranya yang berwarna pink sambil berkata:
“bagi seorang pria saya datang untuk seperti ini, saya hanya mengatakan keinginan saya”.

Lalu Yoon Hee duduk dihadapan Cho Seon dan membuka lipatan pakaian sutra itu, Dia juga mengambil kuas dan mulai menggambarkan puisi diatas pakaian itu dan berkata:
“ini tidak akan mempermalukan pakaian wanita, saya akan terus menerimanya sebagai memorinya yang tak terlupakan”.

Cho Seon tersenyum mendengarnya dan berkata:
“lalu saya harus membalas puisi ini?”

Sementara itu Para pemuda sudah kembali dari toilet dan sekarang berada didepan rumah Hyo Eun lagi. Byung Choon tanya dimana Lee Sun Joon. Lalu Byung Choon menyadari mungkin saja Sun Joon sudah datang saat mereka pergi tadi.
Sun Joon bersama Hyo Eun.
“saya meminta maaf karena menyinggung anda pada pertemuan pertama kita, saya akan pergi sekarang” Ujar Sung Joon

saya tidak dapat membiarkan anda pergi begitu saja” Ujar Hyo Eun
Byung Choon pergi kekamar Hyo Eun dari luar dia melihat bayangan seorang pria lalu Byung Choon masuk kekamar Hyo Eun dan dia sudah siap dengan tongkat pemukulnya. Namun saat dia membuka pintu yang dilihatnya hanyalah Hyo Eun yang sedang terbangun dari tidur. Byung Choon langsung memalingkan wajahnya. Hyo Eun marah dan dia melemparkan barang-barangnya kearah Byung Choon yang dipikirnya orang baik. Pelayan Hyo Eun langsung menutup pintu kamar nona mudanya. Byung Choon masih tidak terima karena dia merasa benar-benar melihat ada orang dikamar Hyo Eun. Hyo Eun dari dalam kamarnya berkata dia akan menceritakan semuanya pada kakaknya.
Lalu Sun Joon keluar dari balik penyekat dikamar Hyo Eun. Hyo Eun tersipu malu. Mereka berdua terlihat canggung dan dengan bersamaan berkata:
“saya minta maaf”

“Saya minta maaf tuan, mohon mengerti, anda menjadi malu karena saya, tapi saya tidak bisa membiarkan tamu pergi seperti, saya mungkin kasar, tapi saya ingin melayani anda tuan dengan tulus, tolong lupakan bagaimana saya hari ini, saya juga akan menghapus memori hari tentang anda” Ujar Hyo Eun merasa bersalah

Byung Choon bersama kawan-kawannya terus berjaga-jaga dirumah Hyo Eun. Salah satu kawannya menyentuh pipi Byung Choon dan bertanya apakah sakit. Byung Choon marah-marah karena kawannya iu menyentuh pipinya. Byung Choon berkata kalau dia tidak akan cuci muka karena pipinya itu kena lemparan bantal wanita yang dicintainya, hehehe. Dan Byung Choon merasa sekarang sia-sia karena sudah disentuh.
Dilain tempat sekelompok pengawal keluar membawa obor, sementara itu Hyo Eun memberikan petunjuk jalan keluar yang aman bagi Sung Joon. Sung Joon meminta maaf karena pertemuan pertama yang tidak mengenakan seperti ini. Sung Joo juga berkata kalau dia selamanya akan merasa berterima kasih pada Hyo Eun.
Hyo Eun senang mendengarnya dan dia sedikit bergeser sehingga dia hampir jatuh dan Sung Joon dengan sigap merangkul pinggang Hyo Eun. Mereka berdua jadi canggung lagi. Hyo Eun dengan pandangan terpesonanya berkata kalau dia berpkir kejadian seperti ini hanya ada di novel saja.
Pengawal memerintahkan rakyat untuk minggir karena Menteri Ha Byungpan ada disitu. Menteri berkata kalu dia merasa familiar dengan wajah Yoon Hee dan dia meminta untuk kembali ke Moran (Gibang) karena menteri harus menangkap Yoon Hee dan dia tidak akan melepaskan Yoon Hee.
Saat Menteri Ha Byungpan dan rombongannya akan berbalik, mereka melihat ada kertas berwarna merah berterbangan diudara. Lalu ada seorang pemuda yang naik ke atap dan menyusuri atap dengan lincahnya. Dari atap pemuda itu melesatkan anak panahnya jauh mengenai sesuatu dan berjatuhan lah kertas berwarna merah itu ketangan warga.
Yoon Hee yang sedang berjalanpun melihat kertas itu dan mengambilnya. Pemuda itu masih melompat-lompat di atap. Sementara itu para pengawal mulai bergerak ingin menangkap pemuda itu. Pemuda itu masih terus melompati melewati atap-atap yang ada.
Pemuda itu berhenti dan bersembunyi dibalik atap saat rombongan Menteri Ha Byungpan lewat. Lalu pemuda itu melesatkan anak panahnya lagi yang menyerempet dada menteri Ha dan panah itu tertancap di pintu rumah warga. Para pengawal membentuk formasi siaga. Menteri Ha meminta mereka untuk menangkap pemuda itu. Pemuda itu kabur menghindari kejaran tentara.
Tentara melihat keberadaan pemuda itu diatas atap dan tentara mulai menyerangnya dengan senjata. Tapi pemuda itu berhasil lolos. Yoon Hee yang sedang berjalan sambil membaca isi kertas merah “Geum Deung Ji Sa”. Yoon Hee dikejutkan oleh pemuda yang tadi dan sekarang tiba-tiba ada dihadapan Yoon Hee. Belum aja Yoon Hee ngedip Pemuda itu naek lagi ke atap karena tentara berjalan kearah Yoon Hee. Sementara Yoon Hee masih belum sadar betul dengan keadaan yang di alaminya. Tentara yang mengejar penuda itu bertanya pada Yoon Hee apa dia melihat seseorang. Yoon Hee menjawab “saya tidak melihat siapapun”. Tentara itupun pergi mengejar targetnya lagi.
Yoon Hee menengadahkan kepalanya keatap dan dia melihat pemuda itu berpegang erat pada langit-langit atap. Setelah aman pemuda itu turun dan mengacungkan jempolnya pada Yoon Hee yang masih bingung. Pemuda itu pergi meninggalkan Yoon Hee, namun dia malah bertemu dengan para tentara yang mengejarnya. Pemuda itu menghilang, para tentara memasuki kawasan Sungkyunkwan yang merupakan wilayah ekstrateritorial yang petugas hukum pun tidak boleh memasukinya. Menteri Perang marah-marah karena tidak mendapatkan buruannnya.
Di sisi lain, Raja tertarik oleh Pemuda yang tadi melarikan diri, dan bertanya apakah ada hubungannya antara manusia misteri dan Sungkyunkwan, meskipun Perdana Menteri menunjukkan bahwa menggunakan status ekstrateritorial Sungkyunkwan sebagai tempat yang tidak bisa dimasuki oleh petugas hukum. Jadi Raja menyimpulkan kalau pemuda itu kemungkinan besar memiliki hubungan dengan Sungkyunkwan. namun Perdana Menteri berkesimpulan kalau pemuda itu bersembunyi di daerah Sungkyunkwan. Raja merenungkan fakta menarik bahwa selebaran merah berbicara tentang Geum Deung Ji Sa.
Geum Deung Ji Sa adalah sebuah buku yang konon ditulis oleh kakek raja (Raja Yeong Jo) yang mengakui penyesalannya atas kematian Putra Mahkota Pangeran Sado (ayah raja saat itu) Pangeran meninggal bukanlah karena Pangeran sakit mental tapi karena konspirasi politik oleh Partai Noron. Buku ini digunakan untuk reformasi sekarang oleh raja Jeong Jo yang memiliki hubungan yang tidak nyaman dengan Partai Noron. Buku ini berada di tangan raja adalah untuk dapat mengurangi kekuasaan Partai Noron. Partai Noron, sangat ingin untuk menemukan dan menghancurkan buku.

Dilain tempat Penasehat Negara Lee Jung Mo mengetahui masalah Geum Deung Ji Sa dari Menteri Perang. Penasehat Negara berkata mereka harus bergerak terlebih dahulu sebelum Yang Mulia Raja bergerak. Karena jika tidak Partai Noron lah yang akan hancur.
Sementara itu Yoon Hee tengah berjalan sendirian di jalan lalu ada tangan yang memegang bahunya. Yoon Hee agak tegang dan terjatuh tapi ternyata itu Sung Joon.
"kau tampak seperti baru saja melihat hantu" Ujar Sung Joon

"bagiku kau bahkan lebih menakutkan dari pada hantu". Jawab Yoon Hee masih tidak bersahabat

 Sung Joo lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Yoon Hee bangun. Yoon Hee menerima uluran tangan Sung Joon.
"kau datang dari desa utara kan?" Tanya Yoon Hee kemudian

"tampaknya kau telah menyelesaikan tugasmu, jika kita tidak kembali tepat waktu, yang kau pegang itu dan didapatkan dengan bekerja keras akan menjadi tidak berharga" ujar Sung Joon pergi meninggalkan Yoon Hee.

Semua Siswa Sungkyunkwan kembali berkumpul di lapangan, Semua siswa menyerahkan apa yang mereka dapatkan dari tugasnya. Tiba saatnya giliran Yoon Hee, dia melangkahkan kakinya kehadapan In Soo dan Yong Ha.
"siswa baru, Kim Yoon Shik" Ujar Yoon Hee

Yoon Hee menyerahkan pakaian Sutra Cho Seon pada Yong Ha, Yong Ha tersenyum tapi senyum Yong Ha berubah karena Yoon Hee membawa pakaian Cho Seon.
Byung Choon mengambil pakaiannya dan membacakan puisinya: "Mungkin ini sebabnya mereka berkata satu malam pendek, tidak mendapatkan apa-apa dari malam yang panjang, malam ini singkat, aku tidak akan menukarnya bahkan untuk malam terpanjang"

"Saya akan menayakan padamu sekali lagi, Kim Yoon Shik, apakah ini benar? kau melihat Cho Seon dan secara pribadi menyerahkan ini padamu?". Tanya In Soo masih tidak percaya dan Yoon Hee tersenyum. In Soo tampak geram dia, mengepalkan tangannya

Yang Ha juga tersenyum tak percaya dan berkata pada Yoon Hee kalau dia sudah diterima menjadi mahasiswa Sungkyunkwan. In Soo menyerahkan seragam mahasiswa pada Yoon Hee.
Beberapa saat kemudian giliran giliran Sung Joon.
"siswa baru, Lee Sun Joon, saya tidak mampu memecahkan teka-teki".  Ujar Sung Joon
         
Yoon Hee melihat kearah Sun Joon.
"apakah anda tidak dapat mengatasinya atau apakah anda menolak untuk ambil bagian didalamnya? anda tidak bisa tidak tahu bahwa "Hwa Jang Goo Ja" berarti bunga teratai, apakah anda tidak pergi ke rumah Menteri Byungpan didesa utara?"  Tanya Yong Ha curiga

"Begitulah" Jawab Sung Joon

"kau baru saja kembali dari desa utara..." Ujar Yoon Hee pada Sung Joon

In Soo berkata pada Sung Joon tentang hukumannya nanti. Anak-anak kecil buang air kecil di sungai. Dan para siswa Sungkyunkwan menyemangati mereka. Mungkin ini hukuman untuk Sung Joon. Sung Joo sudah bersiap, In Soo berkata kalau Lee Sung Joon yang diakui oleh Yang Mulia akan tenggelam di sungai air seni dengan kesombongannya sendiri.
Para siswa SungKyunKwan mengelilingi Sung Joon dan salah satu siswa berkata untuk dimulai saja. Sung Joon berjalan mendekati tepi Jembatan. Yoon Hee masih tidak percaya sementara Yong Ha berleha-leha menikmati yang ada, Sung Joo mulai melepaskan topinya. sementara itu dipinggir sungai ada dua orang tua yang sedang mengamati sambil membuka gulungan tali yang ada kerambanya.
"Tunggu!!". Teriak Yoon Heed an Semua mata tertuju kea rah Yoon Hee.
"tolong penuhi keinginan saya". Ujar Yoon Hee seraya berjalan ke arah In Soo.
"sebagai siswa yang memenangkan upacara penyambutan, anda harus mengijinkan apa yang saya inginkan, Ini adalah tradisi Sungkyunkwan dan saya ingin menggunakannya untuk Lee Sun Joon, membatalkan semua tanggung jawab dan bertanggung jawab pada Lee Sung joon" ujar Yoon Hee mengagetkan semua yang mendengar termasuk LeeSung Joon.
"jadi, anda memilih untuk menggunakan salah satu keinginanmu untuk Lee Sun Joon, apakah anda tahu, anda juga mempunyai kekuatan untuk meminta posisi pejabat dari saya?" Tanya In Soo meyaknkan pendengarannya, sementara Yoon Hee sendiri agak terkejut tapi dia tetap yakin akan keputusannya.

"Jika anda mengunkapkan keinginan anda untuk itu, saya dapat memberi anda posisi sebagai pejabat, meskipun demikian, anda masih berharap agar bisa digunakan untuk Lee Sun Joon?". Ujar In Soo lagi,

Yoon Hee melihat kearah Sun Joon. Yong Ha terseyum. Yoon Hee memantapkan niatnya:
"Ya, saya telah memutuskan itu". Ujar Yoon Hee mantap, In Soo memerintahkan siswa SungKyunKwan yang didekat Sung Joo untuk kembali pada tempatnya.

Sun Joon menghentikan langkah Yoon Hee.
"kau tidak perlu mengekspresikan rasa terima kasihmu, saya tidak melakukannya untuk siapapun, saya hanya mematuhi prinsip saya sendiri, saya tidak suka berhutang budi kepada siapapun" Ujar Yoon Hee mengerti maksud Sung Joon

"Jika kau tidak membantu itu akan lebih baik, aku awalnya ingin memperbaiki tradisi upacara nyang ekstrim mulai waktu yang berikutnya diselenggarakan, saya juga tidak suka berhutang budi kepada siapapun juga, sehingga merasa bebas untuk membiarkan aku tahu jika kau memerlukan bantuanku, selama itu ada, aku akan melakukanya dengan baik dengan kemampuanku, tidak peduli apapun." Sun Joo pergi, Yoon Hee tersenyum.

Sun Joon berjalan namun Yong Ha menghentikannya dengan berkata:
"jadi kau ingin merubah tradisi upacara penyambutan yang tidak berguna dan tidak masuk akal untuk tidak diikuti, jadi kalaupun kau tidak pergi ke rumah Menteri Perang dan kau mengatakan bahwa kau tidak pergi dan lebih suka direndam dikolam air seni daripada dimanipulasi oleh permainan kekanak-kanakan, apakah ini kebanggaanmu atau ini kekerasan kepalamu atau bahkan menantang, upacara penyambutan itu diciptakan untuk orang-orang sepertimu yang berasal dari keluarga bangsawan yang belum pernah menundukkan kepala kepada siapun dan tertahankan oleh kesombongan sepertimu, hal ini diciptakan untuk menjatuhkan orang-orang unggul sepertimu, mengapa? karena ini Sungkyunkwan, tidak peduli siapa ayahmu, beberapa banyak rumah yang kau miliki, semua orang disini adalah mahasiswa ketika pertama kali mereka masuk, jadi berhentilah begitu angkuh dan berhentilah begitu sombong, ini adalah pelajaran dari senior, jadi jangan ambil serius". Ujar Yong Ha panjang lebar tapi tetap tersenyum manis dan tak lupa menepuk bahu Sung Joon dengan kipasnya dan akan pergi sampai Sung Joon menghentikannya.

"tapi yang terlihat, senior anda belum pernah mengikuti upacara penyambutan, tidak semua siswa mengenakan pakaian mewah seperti yang selau anda kenakan, anda hanya memamerkan kekayaan ayah anda dengan memakai pakaian Sutra" Balas Sung Joon

"sangat cerdas, yang mulia memang memiliki intuisi untuk menilai orang lain" Ujar Yong Ha seraya tidka lupa memainkan kipasnya

"Go Yong Ha, Bunga teratai adalah seorang wanita berbudi luhur. Hal ini tidak benar untuk membuatnya sebagai objek cemoohan dan bercanda. Saya tidak melakukannya untuk menghormati Anda Senior, jadi jangan marah." Ujar Sung Joon sekali lagi membuat Yong Ha tertawa senang

"Selamat datang di Sungkyunkwan, Lee Sun Joon" Ujarnya

Waktunya tidur, Yoon Hee berada diluar kamar asramanya. Dia melihat sepatu Sung Joon dipintu dan merasa was-was. Yoon Hee memantapkan tekadnya lagi, dia melepaskan sepatunya dan masuk kedalam.
Sementara itu, In Soo dan rombonganya mengingat Lee Sung Joon dari penghinaan ini. Mereka mencatat bagaimana Sung Joon dan Yoon Shik begitu akrab, dan Sung Joon bahkan tidur di asrama Timur untuk bersama Yoon Shik. In Soo yang mendengarnya bertanya lagi apa itu benar, Lee Sung Joon tinggal di asrama timur. Karena Partai Noron itu seharusnya tinggal di asrama barat sedangkan partai soron seharusnya tinggal di asrama timur. Dan Sung Joon melanggar itu.
Partai lawan, Soron, juga marah. Beraninya Sung Joon tidak menghormati Soron dengan tinggal diasrama mereka. Staf Sungkyunkwan mengatakan besok pagi mereka akan memberitahu Lee Sung Joon untuk pindah ke asrama barat, karena jika ini terus terjadi akan menimbulkan pergolakan ditubuh partai. Tapi staf yang satunya lagi mengatakan kalau itu tidak mudah karena Lee Sung Joon seorang yang bersemangat tinggi dalam segala hal dan dia tidak mudah goyah.
Yong Ha meminta teman-temannya untuk tidak terlalu khawatir mengenai Sung Joon karena dia tidak akan bertahan lama baik itu Sung Joon ataupun Yoon Shik, mereka bisa tinggal lama diruangan itu satu atau dua hari. Tapi Byung Choon berkata kalau Yong Ha tidak setajam dulu, rencana Yong Ha tidak berhasil. Yong Ha membenarkan kata-kata Byung Choon. Yong Ha meminta teman-temannya untuk percaya padanya dan Yong Ha mempunyai senjata rahasia.
Sementara itu pemuda misterius dengan dandanan yang menakutkan seperti preman sedang berjalan menyusuri malam di Sungkyunkwan. Murid-murid Sungkyunkwan keluar dari kamarnya dan bertemu dengannya lalu mereka kabur balik kekamarnya masing-masing.

"kuda Liar" Ujar Yong Ha

"kuda Liar?" Tanya Byung-Chon bingung

“apakah kuda Liar akan mengajarkan Lee Sun Joon, apakah kalian melihat dia hidup dengan orang lain, selain itu kalian melihat dia hidup dengan noron? malam ini akan menjadi malam pertama dan terakhir Lee Sun Joon dan Kim Yoon Shik tidur bersama.” Ujar Yong Ha menjelaskan maksud ucapannya dan  Byung Choon dan teman-temanya tertawa senang.

Sementara itu dikamarnya, Sun Joon sedang berganti pakaian tidur dan Yoon Hee duduk membelakanginya karena was-was.
"buka pakaianmu!" Perintah Sung Joon mengjutkan Yoon Hee

"apa? apa urusanmu, aku mau membuka pakaianku atau tidak?" Ujar Yoon Hee mulai was-was

"Setelah kau mengganti pakaianmu, aku bisa bersiap-siap untuk tidur dan mematikan lampu" ujar Sung Joon lagi agar Yoon Hee mengerti ucapannya

"kau pergi tidur saja, jangan khawatirkan aku" Jawab Yoon Hee masih enggan membuka bajunya

"bagaimana aku bisa tidur dengan lampu menyala?" Balas Sung Joon

Yoon Hee lalu meletakkan barang-barangnya dan langsung berbaring tanpa mengganti pakaiannya dan dia tanya apa ini lebih baik sekarang?. Sun Joon melihat pakaian Yoo Hee dan dia tanya apa Yoon Hee orang yang terpelajar karena dia mengenakan pakaian lengkap saat akan tidur.
Sun Joon mulai menjelaskan lagi:
"kita harus berlatih etika setelah kita mempelajarinya, membiarkan sarjana tinggal disini juga bagian dari alasan itu, jadi..." Ujarnya terputus

"baiklah aku mengerti, jangan katakan lagi" Ujar Yoon Hee bangun dari rebahannya.
Yoon Hee berdiri dan membawa pakaiannya saat dia akan membuka pintu dia hampir saja bertabrakan dengan Moon Jae Shin. Jae Shin masuk kedalam kamar dan terus berjalan mendekati Yoon Hee berjalan mundur untuk menghindarinya. Jae Shin mengamati wajah Yoon Hee. Sung Joon berdiri disebelah Yoon Hee.
Sementara itu diluar kamar Trio SKK, sudah ada Yong Ha dan teman-temannya. Salah satu temannya berkata kalau Sung Joon akan mengepak barang-barangnya dan akan keluar malam ini. Mereka semua bertaruh untuk itu. Byung Choon merasa yakin dan bertaruh 10 nyang, dan semuanya bertaruh kalau Sung Joon akan pergi dari kamarnya.
Yong Ha memasukan uangnya dan berkata:
"jangan begitu buta, Sung Joon tidak sesederhana itu, dia akan bertahan setidaknya sampai besok pagi".

Yong Ha tersenyum setelah mengatakan itu, dan teman-temannya malah tertawa. Sementara di dalam kamar Yoon Hee masih memeluk bajunya. Jae Shin masih saja mengamati Yoon Hee dan Sun Joon, akhirnya Sung Joon memulai pembicaraan dengan bertanya siapa kau?.
"tepat, itu poinku" Ujar Jae Shin

Lalu Jae Shin menjatuhkan semua barang-barang yang ada dikamarnya.
"keluar dari sini!!!". Teriaknya ditujukan kepada Yoon Heed an Sung Joon, tampak ia tidak suka dengan kehadiran mereka berdua dikamarnya

Yong Ha dan teman-temannya mendengar teriakan Jae Shin. Yong Ha berkata kalau dia tidak pernah kecewa pada Jae Shin (Kuda Liar yang dimaksud Yong Ha sendiri tak lain dan tak bukan adalah Moon Jae Shin).
Jae Shin menjatuhkan semua pakaian ke lantai dan menendang selimutnya. Sementara Yoon Hee memunguti barang-barangnya dan Sung Joon hanya melihat saja dengan gayanya yang tenang namun sebenarnya ia menahan emosinya juga karena kesal melihat penyambutan seniornya yang sama sekali tidak bersahabat.
Jae Shin kemudian berbaring ditengah-tengah lantai, tanpa mempedulikan teman sekamar barunya.
"kasar pada pertemuan pertama, kau pasti kuda liar , ayo perkenalkan diri" uajr Sung Joon tahu siapa yang tengah dihadapinya.

"tidak perlu, aku tidak akan melihat kau di masa depan". Ujar Jae Shin masih belum bersahabat

Yoon Hee sadar kalau ternyata Jae Shin lah yang menyelamatkannya waktu itu. Sung Joon tetap memperkenalkan diri dan berkata kalau dia sudah diatur untuk tinggal diruang tengah kedua. Yoon Hee sudah memunguti semua barang-barangnya dan hendak pergi tapi dihentikan Jae Shin.
"hei, kau disana, mengapa kau ada disini." Ujar Jae Shin mengagetkan Yoon Hee

Yoon Hee menjatuhkan barang-barang bawaannya dan Jae SHin bangkit dari tidurannya.
"kau sudah gila untuk datang kesini" Ujar Jae Shin lagi

"itu...!!!" Ujar Yoon Hee ketakutan

Jae Shin berdiri dan Yoon Hee mulai panik takut Jae Shin mengenalinya. Tapi Jae Shin malah mendekat pada Sung Joon dan menyenggol Yoon Hee, hingga Yoon Hee hampir tersungkur.
"Hei noron, mengapa kau disini?". Tanya Jae Shin yang ternyata dari tadi ucapannya memang di tujukan pada Sung Joon (Yoon Hee salah paham)

Sung Joon ingin mengambil sesuatu tapi Jae Shin malah menendangnya.
"aku bertanya padamu, apa yang dilakukan noron kotro disini?" Tanya Jae Shin lagi kesal Sung Joon Mengacuhkannya

"Ditempatkan di asrama timur sesuai dengan aturan, diatur keruang tengah kedua juga oleh aturan, aku hanya mengikuti aturan" Ujar Sung Joon dengan tenang.

"jadi Sungkyunkwan.. tidak.. bukankah kau noron, orang yang bermain-main dengan pemecahan semenanjung Joseon" Ujar Jae Shin masih dengan nada tidka bersahabat

“orang yang memecahkan ruangan ini, tidak lain adalah kau, senior, jadi kau adalah noron? jika tidak ada masalah aku akan tidur sekarang" Ujar Sung Joon dan membuat Jae Shin masih bingung dengan apa yang didengarnya.

Sung Joo benar-benar pergi tidur, dia masuk kedalam selimut, lalu Jae Shin membuka pakaiannya dan membantingnya ke lantai. Yoon Hee panik dan dia mau keluar dari kamar itu. Sementara itu diluar Yong Ha CS sedang menunggu hasilnya.
Jae Shin berbaring juga dikasur, lalu dia tertawa geli dan berkata:
"apa? kau mengatakan aku seorang noron? itu adalah hal yang paling menjijikan yang pernah aku dengar".

Jae Shin meminta Yoon Hee untuk mematikan lampunya.
"apakah kau tidak akan, aku akan pergi untuk mengganti pakaianku" Ujar Yoon Hee memberanikan diri bersuara

Yoon Hee berjalan pelan ke ketengah-tengah diantar Sun Joon dan Jae Shin untuk mengambil pakaiannya, tapi Jae Shin malah menendang Yoon Hee dan membuat Yoon Hee tersungkur tengkurep dikasur diantara kedua pria itu. Yoon Hee kemudian melihat kearah Jae Shin kaget dan bingung apa yang akan terjadi.
"apa kau ingin mengatakan agar aku tidur disamping noron? dimasa depan kau akan tidur disini selamanya". Ujar Jae Shin dan Yoon Hee melihat kearah Sung Joon pasrah, dia mulai meratapi nasibnya malam ini.

Diluar Yong Ha CS masih menunggu hasil taruhan mereka. Dan akhirnya mereka sadar mereka kalah dari Yong Ha yang sedang asyik berkipas ria. Mereka menyerahkan uang taruhannya pada Yong Ha. Yong Ha menerima uangnya dan berkata hari-hari di Sungkyunkwan akan lebih menarik.
In Soo CS sedang membicarakan Jae Shin yang seorang Soron dan Sung Joon yang seorang noron yang sedang tidur bersama ditambah lagi ada Yoon Shik yang cantik. In Soo menyorongkan pisaunya pada Byung Choon.
"noron, Lee Sun Joon tinggal di asrama timur, apa kau tidak tahu artinya? (Byung Choon dan temannya hanya bisa mengangguk) ini menantang urutan asli Sungkyunkwan, menantangku Ha In Soo, paham?” Ujar In Soo seraya menancapkan pisaunya kemeja.

Sementara itu Yoon Hee masih belum tidur, diwajahnya tampak rasa tidak nyaman. Sung Joon tidur dengan tenang, semantara Jae Shin tidurnya berantakan. Tiba-tiba Jae Shin berbalik dan tangannya tepat diatas dada Yoon Hee. Yoon Hee panik dan dia dengan hati-hati menurunkan tangan Jae Shin.
Lalu Yoon Hee berbalik ke arah Sung Joon, tapi dia malah melihat celah baju Sung Joon dan melihat dada Sung Joon. Yoon Hee mengurungkan niatnya dan kembali terlentang. Dia melihat kearah Jae Shin dan melihat dadanya yang ada bekas luka. Lalu Yoon Hee memegang dadanya sendiri tapi lagi Jae Shin mengusik Yoon Hee dengan kakinya yang berada ditubuh Yoon Hee (Posisiyang sangat tidka menguntungkan dan tidka menyenangkan serba salah emang.,…)
Dirumah Yoon Hee, ibunya sedang berdoa dan adiknya berkata agar ibunya jangan terlalu khwatir karena kakaknya akan baik-baik saja., dan Yoon Hee berusaha menurunkan kaki Jae Shin dari tubuhnya dan berhasil. Yoon Hee memejamkan matanya dan tertidur.
Pagi hari di sungkyunkwan, anak-anak kecil berlarian dan akan memukul bedug. Sung Joon sedang membaca dikamarnya. Anak-anak kecil sudah memukul bedug dan memerintahkan agar semua siswa bangun. Sun Joo menutup bukunya dan bangkit dari duduknya. sementara itu Yoon Hee dan Jae Shin masih tertidur pulas dengan posisinya masing-masing (asli berantakan abis gaya mereka tidur). Sung Joon ingin melangkahi tubuh Yoon Hee yang meghalangi jalanya tapi nggak jadi karena itu tidak sopan dan Sung Joon akhirnya mengangkat tubuh Yoon Hee, dia bermaksud untuk memindahkannya. Tapi Yoon Hee keburu bangun dan jadi terlihat tidak enak.
Yoon Hee langsung bangun dan tanpa sengaja membentur kening Sung Joon dan Sung Joon terjatuh tepat didada Jae Shin, dan bangunlah Jae Shin. Yoon Hee dan Sun Joon kesakitan. Sung Joon sadar, dia segera bangun.
"apa kalian berdua ingin mati? cepat dan keluar!!!". Ujar JaeShin tidurnya terusik

Jae Shin melemparkan selimut pada mereka berdua. Siswa Sungkyunkwan keluar dari kamarnya. Mereka semua cuci muka dengan air yang sudah disiapkan. Yong Ha melihat Yoon Hee dan berusaha memanggilnya. Sementara itu kepala mahasiswa Ha In Soo dibantu teman2nya untuk bersiap-siap. Mereka semua lalu membasuh kaki mereka. Yoon Hee juga membasuh kakinya, namun saat dia melihat kaki teman-temannya berbulu dia langsung berhenti membasuhnya karena kakinya mulus, betisnya juga nggak sebesar teman2nya.
Murid-murid membicarakan Sung Joon karena mereka merasa aneh ada orang noron yang tinggal di asrama timur. Yoon Hee mendengarnya dan melihat kearah Sung Joon yang tetap dengan gaya tenang dan dinginnya itu.
Murid-murid Sungkyunkwan menuju tempat belajar, jika mereka tidak rapi dalam berpakaian mereka akan diberi poin. Yoo Hee kena pukul dibagian perutnya karena ada yang tidak rapi. Staf SKK berkata kalau mahasiswa Sungkyunkwan hanya diperbolehkan pulang pada hari kedelapan dan dua puluh tiga setiap bulan dan akan ada ujian dikte setiap awal bulan, pada akhir bulan akan ada ujian lisan dan membaca pribadi yang akan diberikan oleh Yang Mulia, siapapun yang tertangkap menyontek akan dikurangi 15 poin, melanggar jam malam akan dikurangi 10 poin, siapapun yang absen tanpa alasan akan dikurangi 5 poin, dan yang paling penting: siapapun yang melanggar aturan negara ini, nama mereka kan diblack list oleh Sungkyunkwan.
Lalu ada seorang Profesor yang menambahkan akan ada banyak poin yang dikurangi jika seseorang mahasiswa tertangkap basah berpura-pura sebagi profesor. Staf yang tadi mengucapkan peraturan jadi salting dan mencoba untuk bicara. Tapi staf yang itu berkata:
"Mahasiswa Ahn Do Hyun, mengapa tidak kembali ketempatmu? berpura-pura menjadi profesor dan membingungkan para mahasiswa, dikurangi 10 poin"

Ahn Do Hyun adalah mahasiswa abadi, dia mencoba menjilat dengan mengatakan kalau mereka dulu sekelas jadi jangan terlalu keras. Tapi Profesor itu berkata:
"ini Sungkyunkwan, kau adalah mahasiswa dan aku profesor".

Do Hyun mundur kebelakang dan berdiri disebelah Yoon Hee. Yoon Hee tanya apa dia seorang mahasiswa juga. Do Hyun menjelaskan kalau dia ada di SKK untuk penelitian lebih dalam, Yoon Hee tertawa mendengar alasannya.
Waktunya sarapan semua siswa berada dikantin.Yoon Hee terpesona dengan semua makanan yang tersaji dihadapannya. Sarapan ini pun masih dipimpin oleh Ha In Soo. Mereka semua lalu mulai makan.
Yong Ha datang duduk dihadapan Yoon Hee, Yong Ha mulai mengomentari masalah makanan dan kemudian berlanjut mengenai ujian. Yong Ha mengatakan kalau Yoon Hee itu cerdas dan bakatnya sudah diakui oleh Raja, tetapi kejantanannya juga diakui oleh Cho Seon.
“apakah kau tahu Dae Mul, Tuan Kim Yoon Shik?. Ujar Yong Ha (Daemul itu The Big Shot). Yoon Hee tidak bisa menahan tawanya dan menyemburkan nasi dimulutnya kewajah Yong Ha.

Semua siswa SKK tertawa. Yong Ha shock tapi dia berusaha menutupinya dengan tetawa juga. Yoon Hee merasa bersalah. Jae Shin baru bangun tidur dan keluar dari kamarnya, dibelakangnya tampak beberapa murid memperhatikannya. murid itu berkata kalau Jae Shin lah satu-satunya orang yang bisa mereka percayai karena Jae Shin lah orang yang bisa mengirim Sung Joon ke asrama barat. Mereka lalu mendatangi Jae Shin dan ingin berkata kalau mereka ada perlu dengannya. Jae Shin memandang mereka dengan pandangannya yang tidak biasa dan membuat mereka ciut dan jadi salting. Lalu Jae Shin pergi meninggalkan mereka.
Murid-murid SKK sudah selesai belajar, mereka bertanya pada Yoon Hee bagaimana caranya menaklukkan Cho Seon. Lalu mereka juga mengejek Yoon Hee dengan kata Daemul yang kemudian menjadi julukannya.
"ini benar-benar julukan yang hebat" Ujar Sung Joon dari belakang

"jangan katakan apa-apa tentang julukan, aku pasti tidak akan menanggapinya" Ujar Yoon Hee besikap acuh.

Yong Ha ikut nimbrung bareng Yoon Hee dan Sun Joon. Yong Ha menempelkan nasi diwajah Yoon Hee dan berkata Daemul lagi karena Yoon Hee akan terbiasa dengan itu. Yoon Hee kesal dan membuang nasinya. Sung Joon mendekatinya:
"aku melihat, kau lebih suka julukan ini, Dae Mul"

Sung Joon sedang melihat temannya menulis lalu In Soo datang dan mangganggu Sung Joon lagi, In Soo berkata:
“Kau menarik perhatian diawal ujian dan menarik perhatian Raja diakhir ujian dan selama hari pertama masuk, kau meninggalkan kesan yang mendalam bagi para profesor meskipun kau putra pemimpin Noron, kau tidak pergi sesuai golonganmu, kau pria yang cukup luar biasa, dengan tinggal di utara, kau berpikir telah mendapatkan hati para soron dan selatan, tapi kau Lee Sun Joon telah kehilangan kepercayaan dariku dan para sarjana noron dari asrama barat” Ujar In Soo panjang lebar.

"aku melakukannya bukan untuk mengambil hati orang lain" Jawab Sung Joon

"benarkah, karena kau sudah memulai dengan sombong, kau harus terus sampai akhir, tapi kau akan menyesal dimasa depan dan akan datang dengan cepat merangkak datang kembali, kau dipersilahkan untuk datang kapan saja dan tunduk pada otoritas, aku sangat murah hati pada semuanya" Jawab InSoo terlihat kesal namun masih bersikap tenang.

"harapan yang tidak perlu, tidak baik untuk kesehatanmu, kepala mahasiswa" Jawab Sung Joon tak kalah tenangnya.

Sun Joon pergi meninggalkan In Soo. Seperti biasa Yong Ha hanya tersenyum dan Yoon Hee seperti orang bingung yang berpikir.
Saat Yoon Hee sedang sendirian, Byung Choon memanggilnya,.
 "kau tidak bisa menilai buku dari sampulnya, kau benar-benar licik, apakah kau berencana untuk mengandalkan koneksimu Lee Sung Joon untuk mendapatkan posisi yang resmi? itulah mengapa kau menyelamatkannya dari rendaman kolam air seni, kan?" Ujar Byung Choon tanpa basa-basi

"tidak! aku hanya..." Ujar Yoon Hee langsung paham ucapan Byung Choon

Byung Choon sepertinya tidak mau mendengar penjelasan Yoon Hee dan tetap menuduhnya menginginkan posisi resmi. Lalu Byung Choon mulai mengungkit-ungkit Cho Seon lagi yang membuat Yoon Hee tidak enak, dan mereka mengejek Yoo Hee dengan sebutan Dae Mul lagi. Mereka semua menyudutkan Yoon Hee dan sepertinya ingin melihat punya Yoon Hee.
Lalu In Soo datang dan tanya apa yang dilakukan Byung Choon CS. Mereka menjelaskan kalau karena Yoon Heelah Sung Joon jadi sombong seperti sekarang. In Soo mendekati Yoon Hee dan meminta maaf pada Yoon Hee atas nama teman-temannya (Hah>????).  In Soo juga meminta Yoon Hee untuk tidak menyesal karena ini adalah rasa tertarik Senior pada Juniornya.
In Soo memegang dagu Yoon Hee dan berkata:
"tergantung pada pilihanmu, Sungkyunkwan bisa menjadi surga atau neraka, Kim Yoon Shik, hanya dibawah pohon kau bersembunyi untuk menghindari hujan, perlu waktu bagimu untuk mempertimbangkan pilihanmu, karena Yang Mulia suka membuat pengecualian, mengabaikan hukum dan peraturan dengan langsung, memungkinkan kau menjadi siswa Sungkyunkwan, oleh karena itu gunakan otak cerdasmu dengan baik, tidak peduli dimana dan kapan, aku akan selalu mengawasimu, suaramu, langkah kakimu, napasmu semuanya, jadi Kim Yoon Shik jangan pernah membuat aku marah lagi, aku tidak ingin menunjukan siapa aku, Ha In Soo dan menyakiti sosok perempuan kecil sepertimu, saya tidak ingin melakukan hal yang memberatkan seperti itu," In Soo menghempaskan dagu Yoon Hee dan Yoon Hee ketakutan mendengar ucapannya.

Yoon Hee masuk keperpustakaan dan melihat Sung Joon. Yoon Hee menghampiri Sung Joon.
"Sulit untuk melihat bahwa kau seorang yang jujur, datang kesini sebelum pelajaran awal dimulai" Ujar Sung Joon

"Apakah janji itu, apa masih berlaku? aku ingin hutangmu padaku di upacara penyambutan, kau mengatakan bahwa kau akan melakukan apa saja untukku?” Tanya Yoon Hee

"aku akan memenuhi janjiku, tak peduli apa itu?” Ujar Sung Joon belum mengerti maksud Yoon Hee

"Tolong pindahlah ke asrama Barat,aku percaya kau akan menepati janji itu, Sarjana Lee Sun Joon, tolong pindah ke asrama Barat” Ujar Yoon Hee mengagetkan Sung Joon.

CurCol:
^_^ Hups….. akhirnya berakhir juga pelajaran ke-3 ini.. mian Chingu rada lama,,, sebisa mungkin kejar target.. tapi apa daya waktunya sangat terbatas… terpaksa deh tayang sekarang padahal film yang di putar d stasiun TV udah kelar… hehehhe muf ea…

Bonus Pict...
Pakai yaa bajunya.. nanti masuk angin.... anak pintar!!

Ini posisi yang salah dalam membaca... patut ditiru kalo mau salah.... mupung SUng Joon belom dtg...

"ssssssstttt diam ada ayah dan kakakku.. kamu diluar saja yaa, bahaya nanti kalo ketahuan, kita disini saja"
" Mataku kemasukan debu tolong ditiup...."

"Hati2 kau bisa terjatuh.... untuk aku berhasil mennagkapmu... tapi kau cukup berat juga!"

"Uupppssss ketahuan yaa... akhir2 ini aku memang banyak ngemil"

"Jangn menatapku terlalu dekat... tatapanmu membunuh akal pikiranku"

"Ku peringatkan jangan berisik kalo aku sedang tidur dan jang coba2 membangunkanku, Araso??"
"Hitam-Putih tidur tenang tanpa gangguan... eh yang ditengah???? Apes!"

"Mereka berdua emang tak patut ditiru... hanya aku yang pantas ditiru, bangun pagi dan belajar"

"Cilubbbb... baaaa akhirnya kau bangun juga... aku sudah lama menunggumu bangun"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...