Jumat, 03 Desember 2010

Sinopsis Love Storm


Love Storm

Jia Le adalah seorang gadis yang memiliki impian untuk mendapatkan seorang pria idaman yang bagaikan seorang pangeran dari negeri dongeng, yang dikisahkan menyelamatkan putri dari ancaman bahaya. Hal ini disebabkan saat kecil, ia menyaksikan langsung bagaimana tantenya, yang saat itu hendak menikah dengan seorang pria, akhirnya kabur meninggalkan pria tersebut untuk menikah dengan orang yang benar-benar dicintainya.
’Larinya’ sang tante ditandai oleh aksi penghadangan mobil pengantin oleh pria yang dicintai tantenya tersebut dengan memalangkan motornya sambil merentangkan tangan. Sejak kejadian itu, Jia Le menentukan salah satu kriteria pria yang akan dicintainya untuk bisa melakukan hal yang sama.
Kejadian berpindah ke masa kini, Jia Le berada di bandara untuk menjemput salah satu teman masa kecilnya yang bernama Bao Zhu. Ingatannya melayang ke masa lalu, dimana ia ditertawakan oleh teman-temannya saat menceritakan kejadian unik yang dialaminya semasa kecil tersebut. Salah satunya, Bao Zhu, mengajak Jia Le taruhan bahwa kalau sampai dalam waktu empat tahun Jia Le tidak mendapatkan pacar, maka ia harus berdandan dengan alis tebal saat menjemput Bao Zhu kelak. Untuk mengingatkan, Bao Zhu sebelumnya telah mengirim e-mail dengan gambar serupa.
Mendadak Bao Zhu muncul, dan keduanya saling berpelukan. Di belakang Bao Zhu, muncul seorang pria yang sama sekali tidak dikenal oleh Jia Le. Setelah Bao Zhu menyapanya, betapa terkejutnya Jia Le demi mengetahui bahwa pria tersebut adalah Bao Long, adik Jia Le yang dulu bertubuh gemuk. Sambil bercengkrama dengan kedua kakak-beradik tersebut di rumahnya, Bao Zhu menagih janji empat tahun lalu tersebut. Sadar dirinya kalah, Jia Le datang menjemput Bao Zhu dengan dandanan alis tebal, yang membuat mukanya semakin lucu.
Keesokan harinya, Jia Le mengendarai mobilnya untuk pergi ke suatu tempat demi bertemu teman-temannya. Tiba-tiba banyak kertas beterbangan menutupi kaca mobilnya, dan menghalangi pandangannya. Hal itu membuat mobilnya tidak terkendali, dan nyaris saja ditabrak sebuah truk yang kebetulan lewat. Siapa sangka, muncul seorang pria dengan sepeda motornya dan melakukan persis seperti yang dilakukan kekasih tantenya dulu, menghadang truk dengan merentangkan kedua tangannya. Belum sempat Jia Le mengetahui identitas pria yang menolongnya tersebut, si pria misterius telah keburu naik motor dan pergi meninggalkan Jia Le.
Di rumahnya saat sedang menonton televisi, Bao Zhu melihat iklan sebuah handphone yang bentuknya sama persis dengan yang dimiliki pria yang dicari, yang kabarnya bisa mengeluarkan arus listrik kalau digunakan oleh orang yang bukan pemiliknya. Segera saja dia menelepon Jia Le. Dasar apes, Jia Le malah salah mengangkat handphone yang ditemukannya. Langsung saja ia tersetrum, dan pingsan.
Kejadian tersebut langsung membuat heboh teman-teman Jia Le, yang memutuskan untuk menelepon ke perusahaan yang menjual handphone tersebut. Setelah sempat bingung, resepsionis akhirnya mengenali ciri-ciri pria yang dicari. Tidak berani bicara langsung, Jia Le menyuruh Bao Long yang menemaninya untuk bicara dengan Yun Feng, nama pria tersebut, untuk bertemu di kafe.
Di dalam kafe saat bertemu, Bao Long mengaku bahwa bukan dirinya yang ingin bertemu dengan Yun Feng, melainkan Jia Le, yang kemudian masuk dan diperkenalkan. Setelah Bao Long pergi, Jia Le menceritakan kejadian ketika dirinya ditolong oleh Yun Feng melihat gelagat pria tersebut tidak ingat padanya. Yun Feng hanya menyambut dingin cerita tersebut, dan langsung pergi setelah handphone-nya dikembalikan. Jia Le ditinggalkan dalam keadaan kecewa.
Saat dibawah hendak menyalakan rokok, ternyata pemantik api Yun Feng jatuh di dalam kafe sehingga terpaksa ia kembali keatas. Sekonyong-konyong, terjadi gempa bumi yang cukup dahsyat dan membuat Jia Le yang berada di lantai atas histeris ketakutan. Dalam keadaan gelap-gulita, ia menemukan pemantik api Yun Feng, dan mendadak pria tersebut sudah ada didepannya. Bao Long yang ingin menolong namun dicegah petugas hanya bisa pasrah saat Jia Le dipapah keluar oleh Yun Feng dari dalam kafe.
Untuk menyampaikan rasa terima kasihnya, Jia Le memohon supaya Yun Feng meminta apa saja kepadanya supaya bisa dikabulkan. Asal-asalan, pria misterius tersebut meminta sebuah patung. Benar saja, keesokan harinya kantor Yun Feng didatangi orang yang mengirimkan patung besar, dengan bentuk Yun Feng saat merentangkan tangan menghentikan mobil yang nyaris menabrak Jia Le. Keruan saja Yun Feng malu berat, dan marah-marah sambil meminta supaya Jia Le mengambil kembali patung tersebut.
Kecewa dengan penolakan tersebut, teman-teman Jia Le memompa semangatnya supaya tidak menyerah. Jia Le kembali menelepon Yun Feng untuk mengajaknya ke pesta. Di tempat lain, sepulang dari kerjanya, Bao Long berkeliling mencari kado untuk ulang tahun Jia Le. Saat melihat sebuah kartu bergamabr kembang api, Bao Long teringat ucapan Jia Le dulu yang mengatakan ingin melihat pesta kembang api bersama pria yang dicintainya. Segera saja ia menyusun rencana baru memberi kejutan pada Jia Le.
Di pesta Jia Le, Yin Feng dengan sengaja memanas-manasi gadis lugu tersebut dengan membawa seorang perempuan yang diaku sebagai pacarnya. Ia bahkan dengan angkuh mengatakan pada 'pacar'nya tersebut mengenal Jia Le di jalanan. Tujuan sebenarnya adalah untuk membuat Jia Le menjauhinya. Namun dasar tidak kenal menyerah, bersama teman-teman dekatnya ia malah mengerjai si perempuan itu. Gadis itu akhirnya mengaku bahwa ia bukan pacar Yin Feng.
Saat hendak mencari Yin Feng, Jia Le berpapasan dengan Bao Long yang memintanya untuk datang ke taman sesudah pesta karena ia akan memberikan hadiah untuk gadis yang diam-diam dicintainya tersebut. Saat di puncak acara pesta, Bao Long kembali menelepon untuk mengingatkan Jia Le, namun Jia Le langsung lupa dengan janjinya karena Yin Feng mendadak pergi sehingga ia langsung mengejar.
Untuk mempersiapkan kejutan, Bao Long sengaja meminta pelayan untuk menyalakan kembang api sesuai dengan harapan Jia Le. Namun apa yang terjadi, kembang api tersebut menyala tepat saat Jia Le sedang bersama Yin Feng sehingga Jia Le semakin yakin, pria inilah yang dicarinya selama ini. Yin Feng marah karena Jia Le terus mengikutinya, namun Jia Le tidak menggubris dan mengatakan bahwa ia menyukai Yin Feng. Tepat setelah berkata seperti itu, kembang api langsung menyala.
Namun tanggapan Yin Feng, seperti telah diduga, adalah marah dan meminta Jia Le untuk menjauhinya karena ia sama sekali tidak menyukai gadis itu. Betapa sedihnya hati Jia Le mendengar hal itu, namun ia tidak tahu, tak jauh dari sana Bao Long menyaksikan kejadian tersebut dengan hati remuk.
Ketika sedang bersedih sambil duduk di rumput, Jia Le didatangi Bao Long. Baru ingat akan janjinya, Jia Le meminta maaf. Bao Long hanya tersenyum dan meminta supaya Jia Le tidak merasa bersalah. Jia Le lalu bertanya pada sahabatnya itu, apa yang akan dilakukannya seandainya orang yang disukai ternyata tidak mempunyai perasaan sama. Bao Long langsung menjawab bahwa ia tidak akan menyerah dan akan menunggu dengan terus menjaga perempuan yang dicintainya tersebut. Jia Le seolah mendapat semangat baru, dan sambil berdansa berdua, meminta Bao Long supaya bisa menjadi teman baiknya seumur hidup.
Pemilik Toko Tewas, 2 Lainnya Luka, Keruan saja keinginannya tersebut ditolak mentah-mentah oleh Yin Feng. Namun karena kasihan, Jia Le akhirnya diterima. Kehadirannya di toko tersebut malah membuat heboh sejak hari pertama. Berbeda dengan pakaian karyawan lain yang mengenakan pakaian putih, Jia Le menggunakan pakaian rancangannya sendiri dengan baju warna merah muda. Tidak hanya itu, tugasnya sebagai penerima telepon dan melayani pelanggan kerap terbengkalai karena ia malah asyik ngobrol di telepon dengan teman-temannya.
Hal ini membuat supervisornya yang seorang perempuan marah-marah, namun Jia Le tidak terlalu memperdulikannya. Baginya, yang penting adalah bisa berdekatan dengan Yin Feng. Kehabisan akal, sang supervisor melapor pada Yin Feng dan memintanya untuk memecat Jia Le. Namun permintaan tersebut ditolak Yin Feng, karena menurutnya Jia Le tidak akan bertahan lama disana.
Dugaannya salah besar, semakin hari usaha Jia Le semakin gencar. Ia sengaja membawa gelas dari rumah dan membuatkan kopi. Masuk begitu saja tanpa permisi, kehadirannya membuat Yin Feng kaget setengah mati sampai jatuh dari bangku. Ia marah dan langsung mengusir Jia Le, yang dengan tampang sedih menaruh kopi di meja atasannya itu dan melangkah keluar.
Sebetulnya Jia Le merasa sedih sekali dimarahi, tapi dasar gadis berwatak ceria, dalam waktu singkat ia telah kembali tertawa-tawa. Kejadian itu sendiri membuat Yin Feng tidak enak hati, dan kopi yang disiapkan Jia Le akhirnya diminum. Saat berpapasan, ia mengucapkan terima kasih (dengan wajah dingin), namun hal itu sudah cukup untuk membakar semangat Jia Le. Malamnya ia menyiapkan makanan dalam jumlah besar untuk Yin Feng yang sedang lembur. Dasar apes, makanan tersebut sama sekali tidak disentuh.
Yin Feng ternyata pergi ke sebuah bar dan bertemu dengan seorang pria bernama Mei Yun Jie. Keduanya minum-minum sampai pria tersebut mabuk, dan mau tidak mau Yin Fen harus memapahnya pulang. Di rumahnya, diam-diam Yin Feng menyelipkan beberapa lembar uang kertas ke dalam tas Yun Jie.
Keesokan harinya Yin Feng terkejut melihat Jia Le sudah ada di depan motor yang diparkirnya, dan minta diantar pulang, namun pria itu mampu berkelit dengan mengatakan kalau ia hanya mempunyai satu helm. Jia Lepun terdiam, dan tanpa basa-basi Yin Feng langsung pergi meninggalkannya. tapi malamnya sambil membawa helm, Jia Le kembali minta diantar. Meski telah beralasan bahwa naik motor itu bahaya, kali ini Yin Feng tidak bisa berkelit lagi.
Saking senangnya dibonceng, keesokan harinya Jia Le datang terlambat ke kantor. Hal ini tentu saja membuat kepala bagiannya marah. Ditambah lagi saat berbicara dengan seorang konsumen, Jia Le yang habis kesabarannya karena terus digoda melontarkan makian yang membuat manajer bernama Shu Hao tersebut shock berat.
Ia langsung meminta Jia Le meninggalkan tempat itu karena ia dipecat. Jia Le yang kesal langsung pergi, namun demi mengingat pengorbanannya (dan kesempatan mendekati Yin Feng), ia kembali dan memohon untuk diberi kesempatan terakhir.
Karena tidak tega, sang kepala bagian akhirnya memberi kesempatan lagi, meski harus menahan kesal. Namun kali ini Jia Le menepati janjinya, ia bekerja lebih keras dari rekan-rekannya sehingga membuat semuanya kebingungan. Jia Le juga menyediakan minuman bagi para peserta rapat, yang salah satunya adalah Yin Feng.
Di rapat tersebut, direktur perusahaan meminta anak buahnya untuk mempromosikan pakaian renang jenis baru yang modelnya tidak keruan. Tahu kalau sarannya tidak akan didengarkan, selama raapat Yin Feng hanya diam saja sehingga membuat rekan-rekannya heran. Tak lama setelah direktur keluar, ia menceritakan alasannya dan meminta mereka semua melaksanakan perintah atasannya itu. Ucapan Jia Le, yang menyangka pakaian renang tersebut sebagai kacamata, membuat semua yang hadir semakin pesimis.
Ternyata ucapan Yin Feng yang sangat menyakitkan hati tersebut mampu membuat Jia Le patah semangat, seharian ia tidak mau keluar kamar dan puasa makan-minum. Kejadian tersebut membuat rekan-rekannya prihatin, dan mereka berteriak-teriak memanggil Vivian dari lantai bawah. Mereka kembali mengingatkan suka-duka yang telah dialami bersama dan mengaku suka dengan Jia Le yang apa adanya. Omongan tersebut membuat Jia Le terharu dan langsung menyambut teman-temannya.
Paginya kepala bagian Shu Hao heran melihat Jia Le tidak masuk kantor, dan langsung mengadu ke Yin Feng. Dengan tenangnya, Yin Feng menjawab kalau Jia Le telah berhenti kerja karena tidak betah. Hal itu ternyata membuat rekan-rekan kerjanya prihatin, maklum kebaikan hati Jia Le telah membuat mereka menyukai gadis lincah tersebut. Kesal karena terus ditanya soal Jia Le, Yin Feng akhirnya pergi meninggalkan kantor.
Malam harinya, Jia Le menyempatkan diri untuk pergi ke pub milik Mei Yun Jie, dan disana ia mendapat fakta yang mengejutkan mengenai pria pujaannya. Ternyata, Yin Feng mempunyai kenangan manis tentang pemantik kesayangan yang selalu dibawa kemana-mana, yang diperolehnya bertahun-tahun lalu saat ditolong dari banjir. Jia Le juga baru tahu bahwa Yin Feng pernah memukul seorang pengunjung (di episode lalu) karena tidak suka mendengar komentar miring tentang Jia Le.
Keesokan harinya Jia Le langsung berubah, ia memutuskan untuk tampil beda demi menyenangkan Yin Feng karena yakin usahanya nyaris membuahkan hasil. Tidak seperti sebelumnya, Jia Le mengenakan seragam seperti yang telah ditetapkan dan datang tanpa mengendarai mobil pribadi. Saat membuat kopi, ia berpapasan dengan Yin Feng, yang langsung minta maaf.
Tanpa diketahui Jia Le, Bao Zhu kelepasan cerita pada kakaknya Bao Long tentang perlakuan buruk Yin Feng terhadapnya. Hal itu tentu saja membuat Bao Long sangat kesal dan merasa bersalah, dan membuat Bao Zhu heran akan reaksinya. Ia langsung mendatangi kantor Jia Le untuk meminta maaf karena sebelumnya pernah memarahi Yin Feng, yang diduga sebagai penyebab dimarahinya Jia Le.
Penjelasan Jia Le tentang kejadian sebenarnya membuat Bao Long lega, sekaligus membuatnya mencintai gadis lugu tersebut. Jia Le yang tidak sadar akan perhatian lebih Bao Long tersebut, malah asyik membayangkan Yin Feng dan mulai menduga-duga kalau pria misterius tersebut mulai jatuh hati padanya. Peluang tersebut akhirnya didapat juga, setelah perusahaan meminta Yin Feng untuk mempergencar promosi pakaian renang pilihan direktur mereka.
Ternyata Jia Le mempunyai ide cemerlang untuk memasarkan pakaian renang tersebut, yaitu dengan melakukan modifikasi. Ia langsung pergi ke rumah Bao Long untuk mencari alat-alat dan mesin jahit demi melaksanakan niatnya tersebut. Karena kelelahan, Jia Le tertidur di sofa. Melihat wajah Jia Le yang kelelahan, Bao Long merasa kasihan dan berusaha menciumnya. Namun mendadak Jia Le bangun.
Ia langsung menelepon Yin Feng, yang sudah tidur dirumahnya, untuk mengutarakan ide briliannya sekaligus meminta pria itu datang ke rumah. Disana, ia disambut oleh teman-teman Jia Le yang memperagakan pakaian renang model baru tersebut. Sempat menolak ide Jia Le, Yin Feng akhirnya setuju dengan syarat harus bisa selesai dalam waktu tiga hari. Kalau tidak, Yin Feng meminta patung dirinya yang dipasang di taman rumah Jia Le dibuang.
Demi mengejar tenggang waktu, Jia Le sampai rela tidak masuk kantor. Hal itu tentu saja membuat kepala bagian Shu Hao bertanya-tanya, namun kali ini Yin Feng membelanya dengan alasan demi keberhasilan perusahaan. Malamnya, semua teman-teman Jia Le berkumpul di rumah, termasuk Bao Long, untuk membantu. Meski sempat kesal, Bao Long tidak berkutik ketika Jia Le memintanya untuk membelikan makanan.
Di toko, Bao Long kembali berpapasan dengan Yin Feng. Merasa tidak enak dengan kejadian sebelumnya, sebelum berpisah Bao Long minta maaf karena telah memperlakukan Yin Feng dengan kasar. Saat merogoh kantong jaketnya untuk mengambil uang, Yin Feng baru sadar kalau kantongnya yang bolong tersebut telah dijahit oleh siapa lagi kalau bukan Jia Le. Ia langsung memutuskan untuk menyusul Bao Long dan membantu Jia Le menyelesaikan rancangannya.
Kehadiran Yin Feng jelas saja membuat semua yang ada kaget bukan kepalang, bahkan saking gugupnya Jia Le tanpa sengaja menusuk Yin Feng dengan jarum. Melihat keakraban keduanya, teman-teman Jia Le mulai kuatir karena mereka teringat akan taruhan yang pernah dilakukan. Yin Feng sendiri mulai melunak sikapnya dan mulai bisa membaur dengan para sahabat Jia Le yang lain.
Tidak berhasil mengorek info, Bao Zhu mulai mendesak paman Tang untuk menceritakan siapa gais yang disukai Bao Long. Berusaha menutupi, tanpa sengaja paman Tang malah kelepasan dengan mengatakan gadis itu adalah salah satu dari teman akrab Bao Zhu. Langsung saja berita tersebut menjadi gosip hangat, Bao Zhu dkk berusaha menebak siapa gadis misterius tersebut.
Tadinya mereka menyangka Bao Long menyukai Jia Le, namun langsung dibantah karena selama ini Bao Long berusaha keras membantu Jia Le mendekati Yin Feng. Sayang, mereka tidak tahu kenyataan yang sebenarnya. Jadi pilihannya hanya diantara dua orang, yaitu Ai Lun dan Mary. Mereka pun mulai kasak-kusuk merencanakan strategi supaya Bao Long mau berterus-terang.
Keesokan harinya Jia Le diminta untuk melakukan survei ke sebuah toko penjual selimut dan karpet yang akan digunakan untuk mempromosikan perusahaannya dalam rangka Valentine Day. Perdebatan sengit dengan penjualnya malah berakhir dengan saling curhat, Jia Le tersentuh oleh penderitaan si penjual. Namun sampai kantor, ia malah diejek Yin Feng karena menurut bosnya itu, barang yang dibeli masih terlalu mahal.
Di tempat lain, Bao Long diminta datang ke sebuah kafe oleh Ai Lun. Saat tiba, ia langsung disiram air, dan Ai Lun pergi meninggalkannya. Tentu saja Bao Long mengejar, dan Ai Lun langsung menanyakan apakah Bao Long menyukai Mary. Jawaban TIDAK membuat Ai Lun tersenyum penuh kemenangan (sementara Mary yang bersembunyi hanya bisa menahan dongkol), dan meminta Bao Long untuk menyatakan perasaannya pada hari Valentine jam 7 malam. Mereka salah paham, dikiranya gadis pilihan Bao Long adalah Ai Lun.
Tidak hanya Ai Lun, Bao Zhu pun memberikan dukungan pada kakaknya untuk berani menyatakan perasaannya. Meski Bao Long berdalih bahwa hal itu akan merusak persahabatannya, Bao Zhu tetap memberi semangat dan berjanji akan membantu. Padahal di waktu tersebut, Jia Le juga telah berjanji makan malam bersama Yin Feng demi merayakan kesuksesan selimut yang mereka pasarkan. Namun sebelumnya, Jia Le harus menghadapi masalah keluarganya yang semakin rumit.
Bao Zhu yang cemas dengan nasib kencan Bao Long langsung menelepon Ai Lun, namun yang dicari malah sedang asyik memanjakan diri di salon. Ai Lun beralasan bahwa di kencan pertama seorang perempuan tidak boleh datang tepat waktu, ucapan yang semakin membuat Bao Zhu kesal. Apalagi, ia malah balik dinasehati tidak tahu apa-apa tentang pria. Ai Lun tidak tahu, kalau saat itu Bao Long yang sedang termenung di restoran bukan menunggu kehadirannya.
Di tempat lain, Jia Le yang berada di dalam taksi sedang panik karena ia telah janjian makan malam dengan Yin Feng namun terlambat. Sang sopir yang diminta untuk memacu kendaraannya malah bersikap menyebalkan. Saat tiba di restoran, ternyata ia telat 15 menit sehingga dengan panik meminta pelayan restoran untuk mengecek tempat pesanannya. Mendadak, ada suara yang tidak asing menegurnya.
Orang itu ternyata Yin Feng, yang masih setia menunggu. Saat duduk, Jia Le tidak henti-hentinya minta maaf. Saat memesan makanan, Yin Feng kembali berulah. Bukannya memesan menu valentine, ia memesan sandwich dengan alasan terburu-buru karena ada janji dengan orang lain. Ucapan tersebut jelas membuat Jia Le terpukul, namun ia masih berusaha menutupi perasaannya. Yin Feng malah makin menjadi, dengan mengatakan kalau ia akan berkencan dengan seorang gadis cantik setelah itu.
Saat di luar, Jia Le langsung memarahi Yin Feng karena menganggapnya lagi-lagi berbohong untuk membuat Jia Le menjauhinya. Saking kesalnya, Jia Le langsung berdiri di tengah jalan dan membiarkan dirinya ditabrak minibus yang lewat. Melihat itu, Yin Feng langsung bergerak cepat dan menarik tangan gadis itu. Yin Feng tidak bisa lagi membohongi diri sendiri kalau dia telah jatuh cinta pada Jia Le, dan menciumnya.
Di tempat lain, Bao Long yang terus menunggu kedatangan Jia Le kaget melihat Ai Lun muncul dengan dandanan rapi. Ia masih tidak sadar kalau telah terjadi salah-paham, dan mengira kedatangan Ai Lun disana adalah untuk menghiburnya. Giliran Ai Lun yang kaget mendengar pengakuan Bao Long kalau gadis yang selama ini dicintainya adalah Jia Le.
Kepura-puraan Bao Long yang mengatakan kalau dirinya mencintai Jia Le diketahui Jing Jing, yang langsung memerintahkan pintu garasi ditutup begitu Yin Feng berada di luar. Tentu saja hal ini membuat Yin Feng kaget, apalagi tak lama mobil van langsung pergi meninggalkannya dengan berisi Jia Le dan Bao Long yang kembali ditawan.
Dengan motor rampasan, Yin Feng langsung ngebut mengejar mobil yang membawa gadis yang dicintainya tersebut. Kejar-kejaran berlansung seru, dan Yin Feng berhasi memalangi mobil tersebut. Jing Jing langsung marah marah, karena ia tidak ingin Yin Feng menganggapnya sebagai adik. Ia langsung masuk ke mobil kembali, dan kali ini Yin Feng tidak bisa berbuat apa-apa selain menolong Bao Long.
Dirumahnya, Bao Long kembali bertanya tentang hubungan Yin Feng dan Jia Le. Yin Feng menceritakan alasan sebenarnya mengapa ia tidak ingin hubungannya dengan Jia Le diketahui Jing Jing, pasalnya ia tidak ingin gadis lugu tersebut disakiti. Hebatnya, Yin Feng masih bisa berpikir dengan kepala dingin, padahal Bao Long sudah mulai panik dan marah-marah.
Bao Long hanya bisa pasrah saat diminta Yin Feng untuk menunggu kabar selanjutnya, namun ia menyampaikan pertanyaan menarik : Apakah Yin Feng mencitai Jia Le? Bao Long menceritakan kembali kisah kekuatan cinta yang pertama kali dirasakan Jia Le saat melihat adegan tantenya dijemput oleh pria yang dicintainya, dan ia sangat kecewa karena Yin Feng tidak punya keberanian untuk mencintai Jia Le. Yin Feng hanya bisa terdiam sampai Bao Long pergi.
Sementara itu, Jia Le disekap di sebuah kamar pengap dan gelap, dan saat nyaris dipukul Jing Jing, mendadak ada telepon dari ayah angkat. Sambil tersenyum sinis, Jing Jing mengatakan bahwa ia akan memaksa sang ayah untuk menikahkannya dengan Yin Feng, yang membuat Jia Le semakin panas namun tidak bisa berbuat apa-apa karena tangan dan mulutnya diikat. Di saat yang bersamaan, Yin Feng menghadap tuan Ma untuk meminta bantuan melepaskan Jia Le.
Bao Long nekad menyamar demi mengetahui dimana Jia Le disembunyikan. Ia akhirnya berhasil menemukan tempat tersebut, yang terletak di sebuah kawasan terpencil. Namun, ia keburu tertangkap basah oleh Jing Jing, yang langsung memerintahkan anak buahnya menyekap pria malang itu. Jing Jing cukup salut mendengar jawaban Bao Long yang jujur saat ditanyai, dan ia berusaha memanas-manasi supaya Bao Long membenci Yin Feng, namun tanpa diduga Bao Long membalas sikap keras Jing Jing sehingga dipukuli.
Dari tubuh Bao Long, Jing Jing menemukan handphone yang berisi nomor Yin Feng. Mengira itu Jia Le, Yin Feng langsung memanggil namanya sehingga membuat Jing Jing bertambah murka. Tak lama kemudian ia kembali dihubungi seseorang, dan terkejut mendengar Bao Long berhasil menyusup. Bao Long sendiri kemudian disekap satu kamar dengan Jia Le dalam keadaan babak-belur.
Jia Le terisak sedih melihat keadaan Bao Long yang mengenaskan, namun pria lugu itu malah mampu menenangkannya dan akhirnya berani mencetuskan isi hatinya langsung. Bao Long menceritakan semua kejadian yang pernah dialaminya bersama Jia Le yang dianggap sangat mengesankan, bahkan mengaku kalau ia menguruskan badannya supaya bisa serasi bersanding dengan Jia Le.
Penuturan tersebut membuat Jia Le tertegun dan tidak bisa berkata apa-apa. Di satu sisi, ia tidak tega melihat keadaan Bao Long sementara di sisi lain, ia tidak mungkin melupakan cintanya pada Yin Feng. belum sempat berpikir panjang, Bao Long meminta Jia Le untuk membuka sepatunya. Ternyata di dalam sepatu tersebut ia telah menyelipkan sebuah silet, yang kemudian dipakai untuk membebaskan diri. Bao Long meminta supaya Jia Le memberikan jawaban atas pernyataan cintanya saat sudah bebas.
Ketika sampai didepan ayah-ibunya, Jia Le tidak mampu menahan diri dan menangis sesunggukan sehingga kedua orang tuanya tersebut bingung melihat kelakuan anak semata wayangnya. Mereka mulai menduga yang bukan-bukan, namun tiga sahabat Jia Le plus Bao Long berusaha menutupi peristiwa tragis yang menimpa gadis tersebut.
Pertanyaan demi pertanyaan orang tua Jia Le membuat mereka semakin terdesak dan nyaris terbongkar semuanya, untung ada Bao Long yang mengaku kalau kejadian yang sebenarnya terjadi adalah Jia Le hanya pergi berdua dengannya. Mau tidak mau, Bao Long terpaksa membongkar rahasianya dan mengutarakan kalau selama ini ia mencintai anak mereka yaitu Jia Le.
Ucapan tersebut tentu saja membuat Jia Le kaget, apalagi kedua orangtuanya nampak sangat mendukung hubungan mereka. Bantahan Jia Le yang mengatakan kalau tidak ada hubungan khusus antara dirinya dengan Bao Long tidak digubris, sehingga ia hanya bisa termenung sedih di kamarnya sambil membayangkan Yin Feng.
Di kamar, ketiga sobat dekatnya terus berusaha menghibur. Mereka jitu menebak kalau selama ini Jia Le tidak bisa melupakan Yin Feng, namun memintanya untuk berpikir ulang kalau hendak menjalin hubungan karena latar belakang Yin Feng yang berhubungan dengan mafia. Ucapan tersebut tidak mampu menghibur hati Jia Le yang gundah.
Namun dasar Jia Le, keesokan paginya ia sudah bangun dengan wajah ceria dan bertekad untuk kembali bersemangat serta kembali bekerja. Saat diluar, ternyata Bao Long sudah menantinya sambil menyatakan bahwa walaupun sebenarnya ia tidak ingin Jia Le bekerja, namun tetap akan memegang janji pada ayah Jia Le untuk terus menjaga gadis yang dicintainya tersebut.
Kehadirannya kembali di kantor tentu saja membuat rekan-rekan kerjanya terkejut bercampur senang, apalagi Shu Hao yang langsung bisa menduga bahwa kepergian Jia Le tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Tidak hanya itu, Shu Hao juga menitipkan handphone berisi pesan supaya Jia Le menemui Yin Feng di sebuah tempat.
Ketika masuk ke bar untuk menjemput Bao Long yang mabuk, paman Tang sangat terkejut melihat seorang perempuan yang telah ditunggunya selama 20 tahun terakhir. Tidak salah lagi, ia adalah Mei Yunsang pemilik bar. Ketika Bao Long bangun pada pagi harinya, paman Tang telah pergi ke bar tersebut untuk bernostalgia.
Malamnya teman-teman Jia Le berkumpul di bar Mei Yun, namun mereka langsung terdiam saat melihat Yin Feng mendatangi meja. Sadar kalau dirinya dimusuhi, Yin Feng menjelaskan alasannya tidak jujur tentang latar belakangnya. Ternyata, ia tidak ingin hati gadis yang dicintainya tersebut sakit hati. Pengakuan tersebut membuat ketiga rekan Jia Le terdiam.
Saat pulang, Jia Le terkejut ketika di tamannya Bao Zhu, Ai Lun, dan Mary berkumpul dengan muka masam. Namun kekakuan tersebut cair begitu ketiga sahabatnya menyanyikan lagu mereka, yang kemudian langsung disambut oleh keceriaan Jia Le. Setelah beberapa lama, keempat sahabat tersebut akhirnya berbaikan lagi.
Di rumahnya, tuan Ma mendengarkan hasil penyellidikan kak Ho mengenai Yin Feng, Jia Le dan ketiga sahabatnya. Ia memutuskan untuk meninjau tempat Yin Feng bekerja. Saat masuk, Jia Le terkejut melihat rekan-rekannya membersihkan ruangan. Ternyata, mereka akan kedatangan tamu spesial yaitu direktur utama yang bukan lain adalah tuan Ma.
Mendengar Jia Le akan dicelakai, Bao Long langsung bergegas mengejarnya ke atas gedung bersama paman Tang. Jia Le tentu saja kebingungan melihat reaksi Bao Long yang aneh, apalagi kemudian ia langsung ngacir kabur. Sat diantar pulang oleh Yin Feng, Bao Long masih sempat mengikutinya sampai selamat di depan rumah. Saat hendak pulang, ia mendapat telepon dari Jing Jing yang mencemooh aksinya.
Jia Le dengan perasaan berdebar mengikuti Yin Feng untuk bertemu muka dengan tuan Ma. Ternyata tidak hanya dirinya, kedua orang tua Jia Le juga diundang. Mereka langsung terheran-heran karena dijemput dengan mobil mewah, disusul oleh puluhan orang berjas dan bertampang seram yang menyambut kedatangan mereka.
Yin Feng langsung curiga dan menatap tuan Ma, diikuti Jia Le yang mulai cemas dengan keselamatan orang tuanya. Ayah dan ibunya tambah bingung mendengar pengakuan Yin Feng sebagai pacar Jia Le, namun tuan Ma langsung memberikan penjelasan dengan menyebut-nyebut Yin Feng sebagai bagian dari keluarga mafia.
Hal ini tentu saja membuat suasana menjadi tegang, orang tua mana yang mau membiarkan anaknya berhubungan dengan dunia hitam? Mendengar kedua orang tua Jia Le menunjukkan gelagat tidak baik, Yin Feng langsung turun tangan dan menjelaskan di hadapan keduanya bagaimana besar cintanya pada Jia Le dan berjanji tidak akan mempermainkannya.
Saat pulang, tuan Ma mulai merasa kalau tindakannya mengundang orang tua Jia Le terlalu berlebihan. Namun seperti biasa, Yin Feng hanya menjawab seperlunya dan selebihnya terlihat dari ekspresi muka gundah. Di rumahnya, Jia Le tidak kalah bingung menjelaskan masalah yang rumit tersebut pada kedua orang tuanya, apalagi setahu mereka pacarnya adalah Bao Long.
Namun kesuksesan tersebut tidak disambut baik oleh Yin Feng, yang menganggap Jia Le telah membohonginya dengan tidak minta persetujuan lebih dulu sebelum meluncurkan produk ke pasar. Jia Le yang tidak sadar terus saja nyerocos dan menceritakan seluk-beluk tindakan yang telah dialaminya, ditambah lagi ucapan Jia Le yang tanpa sengaja menyinggung harga diri Yin Feng.
Rupanya, Yin Feng sengaja tidak berusaha mensukseskan produk yang dipasarkan tersebut karena ia tahu kalau produk itu hanya akal-akalan tuan Ma saja. Ia malah memarahi Jia Le yang telah lancang melangkahi otoritasnya. Dua pasangan yang baru saja mendapat restu tersebut akhirnya bertengkar lagi, dengan Yin Feng meninggalkan Jia Le yang termangu sedih.
Kak Hao menyampaikan kecurigaannya terhadap sikap aneh Mei Yun kepada tuan Ma, yang memberikan saran bernada teka-teki supaya Hao berusaha menekan perempuan setengah baya tersebut. Dengan modal surat rumah sakit, malamnya kak Hao mendatangi bar milik Mei Yun dan langsung bertemu dengan pemiliknya.
Meski terkejut melihat kedatangan kak Hao, Mei Yun berusaha menyambut pria yang tidak disukainya tersebut seramah mungkin. Namun saat kak Hao menyebut-nyebut soal anak yang pernah dilahirkan oleh Mei Yun, tak pelak perempuan tersebut kaget setengah mati. Dari mana Hao mengetahui rahasia tersebut? Akhirnya setelah sekian lama, hidup Mei Yun dan anak misteriusnya tidak akan sama lagi.
Insiden yang menimpa Bao Long membuat sang adik Bao Zhu, Mary, dan Ai Lun habis-habisan memarahi Jia Le. Menurut mereka, Jia Le-lah yang membuat Bao Long cedera. Namun apa yang terjadi? ketika Bao Long siuman, hal pertama yang ditanya adalah bagaimana kondisi Jia Le. Hal itu tentu saja membuat mereka bertiga semakin kesal, Bao Long terang-terangan membela Jia Le.
Kejadian tersebut membuat Jia Le shock, ditambah pengunduran diri Yin Feng dari perusahaan karena merasa jadi penyebab utama Bao Long celaka. Jia Le sendiri nyaris melakukan hal serupa kalau saja tidak dicegah oleh rekan-rekannya. Dengan memelas, ia memohon supaya bisa tampil di televisi demi meminta maaf pada orang-orang yang dikenalnya.
Yang lebih mengagetkan lagi, Bao Long yang ditanyai polisi seputar keterlibatan kak Hao terhadap insiden tersebut malah membela preman tersebut. Mei Yun yang sudah tidak mampu menahan kekesalan langsung memarahi kak Hao, yang disebut sebagai biang keladi masalah yang timbul. Siapa sangka, Bao Zhu malah sebal dengannya dan mengusir Mei Yun saat hendak mengembalikan uang pinjaman.
Setelah tampil di televisi, Jia Le berjalan seorang diri sambil memakan bakpao. Sambil menghela napas, tanpa sadar langkahnya membawa Jia Le ke sebuah panggung. Mendadak lampu panggung tersebut dinyalakan, dan di disana Bao Long muncul bersama Ai Lun.
Ia mengingatkan Jia Le bahwa dirinya sejak lama telah bertekad utnuk menyanyikan sebuah lagu untuk Jia Le. Ia juga berjanji untuk selalu berada disampingnya sebagai teman.
Bao Long langsung menyanyikan lagu Inside My Guitar yang membuat Jia Le sangat terharu, rupanya ia memang tidak pernah sendiri dan selalu mempunyai teman-teman yang bisa diandalkan. Di atas panggung, ia berharap mereka bisa selalu bersama. Langsung saja mereka berlima beraksi, dan menyanyikan lagu Jue Ding Ai Ni sambil menitikkan air mata.
sementara itu untuk menebus kesalahannya, Bao Zhu mendatangi bar Mary dan menemui Mei Yun.Disana, ia membeberkan bahwa paman Tang telah menunggu selama 20 tahun untuk cintanya. Bao Zhu terkejut mendengar Mei Yun tidak tahu kalau selama ini paman Tang mencintainya, namun Bao Zhu tidak mau mendengar alasan dan langsung menariknya ke rumah.
Di rumah, Bao Long kedatangan tamu spesial yaitu kak Hao. Dengan tulus ia meminta maaf atas kesalahan yang dilakukannya, Hao mengaku kalau saat itu ia tidak sengaja melukai Bao Long, dan membeberkan kalau semua itu adalah bagian dari rencana tuan Ma untuk memisahkan Jia Le dari Yin Feng.
Tidak sengaja kak Hao kelepasan soal kengototan Mei Yun untuk menyelamatkan nyawa Bao Long. Hal tersebut tentu saja membuat Bao Long penasaran, apalagi paman Tang yang tahu masalahnya malah tidak mau buka mulut. Saat itu, mendadak Mei Yun muncul dari pintu bersama Bao Zhu.
Di dua tempat terpisah, paman Tang dan Mei Yun menceritakan kisah dua dasawarsa lalu yang menyebabkan lahirnya Bao Long. Rupanya, ayah Bao Long telah menjalin hubungan dengan Mei Yun sebelum dirinya menikah, namun tidak mendapatkan restu dari sang ayah.
Mei Yun sendiri saat itu belum sadar, dan terus menunggu kedatangan ayah Bao Long sampai suatu hari paman Tang datang dan memintanya untuk tidak menunggu lagi. Kak Hao yang selama ini mengira Mei Yun hanyalah ibu yang tidak bertanggung jawab hanya tertegun mendengar cerita tersebut. Seperti yang telah diduga, Bao Long tidak bisa menerima kenyataan tersebut.
Jing Jing masih marah oleh kelakuan ayahnya yang berusaha mengirim pembunuh untuk menghabisi Jia Le, pasalnya gara-gara kejadian tersebut Yin Feng menghilang. Ia bertekad untuk meninggalkan rumah, namun tuan Ma yang shock mendapat serangan jantung sehingga Jing Jing akhirnya tidak jadi pergi.
Di kantornya, Jia Le mendapat masalah baru karena teh yang dijualnya mulai mendapat keluhan dari banyak pelanggan karena adanya zat beracun. Hal ini tentu saja membuatnya terkejut, ia berusaha menemui tuan Ma namun gagal karena para ajudan pria setengah baya tersebut tidak mengijinkan.
Ke mana Yin Feng pergi? Ternyata selama ini ia tinggal di rumah pemadam kebakaran yang pernah menyelamatkan nyawanya saat masih kecil. Di sana ia berusaha hidup tenang dan melupakan kenangan terhadap Jia Le, namun ketenangan tersebut terganggu oleh kedatangan Jing Jing, yang memintanya untuk menemui tuan Ma di rumah sakit.
Melihat situasi lingkungan yang sudah tidak memungkinkan untuk tinggal, Mei Yun Jie memutuskan untuk pergi meninggalkan Taiwan. Di saat bersamaan, Bao Long kedatangan tamu tak terduga dari Amerika : ibu(tiri)nya. Ia meminta supaya Bao Long tidak menyalahkan Mei Yun atas semua yang terjadi.
Teh suplemen yang bermasalah membuat perusahaan Jia Le mengalami kerugian besar, dan terancam berurusan dengan polisi. Begitu mengetahui tuan Ma memiliki hubungan dengan mafia, semua karyawan termasuk kak Su Hao gemetar ketakutan. Kedatangan anggota lembaga konsumen membuat mereka semakin ciut, namun Jia Le memutuskan untuk menghadapi tuan Ting secara langsung.
Seperti yang sudah diduga, permohonan Jia Le supaya Shopping More bisa bertahan sampai konsumen menerima ganti rugi sia-sia. Sepeninggal tuan Ting, Jia Le mengutarakan penyesalannya terhadap kejadian yang diderita konsumen melalui siaran langsung. Pidato tersebut secara tidak sengaja didengar Yin Feng yang sedang berada di rumah sakit.
Pidato Jia Le tersebut sangat manjur, moral para karyawan bangkit dan mereka bahu-membahu berusaha membantu perusahaan sebisanya. Di tempat lain, Bao Long akhirnya memutuskan untuk menemui Mei Yun. Pertemuan tersebut meninggalkan bekas mendalam bagi keduanya.
Secara mengejutkan, kondisi tuan Ma dengan cepat berangsur membaik. Kehadiran Yin Feng dan Jing Jing ternyata berperan besar atas peningkatan kesehatannya tersebut, namun ia kembali membuat masalah ketika meminta Yin Feng untuk menjaga Jing Jing seumur hidupnya, yang disanggupi oleh pria malang tersebut karena tidak tega.
Bao Long terheran-heran melihat Jing Jing begitu lahap menyantap makanan, dan langsung berinisiatif membelikan manisan mangga sehingga dengan demikian, Jing Jing bisa selalu menyantap mangga dimanapun ia berada. Perhatian seperti itu membuat Jing Jing terkesan dan mulai tersentuh.
Masalah lebih penting menghadang mereka, apalagi begitu mengingat kesulitan yang dihadapi Jia Le. Jing Jing yang cerdik langsung mengusulkan supaya Bao Long mengajak tuan Ma bertaruh, dengan syarat harus membayar seluruh ganti rugi bila kalah. Bao Long setuju, dan keduanya langsung menghadap.
Ternyata cukup sulit bernegosiasi dengan tuan Ma, apalagi ia meminta supaya Bao Long menikah dengan Jia Le kalau dia menang. Jia Le yang dimintai persetujuan kaget mendengar kenekatan Bao Long, namun begitu melihat ketiga sahabatnya Bao Zhu-Ai Lun-Mary kelelahan karena mati-matian membantu, Le akhirnya setuju.
Disaksikan oleh para sahabatnya dan Jing Jing, Bao Long bertarung catur dengan tuan Ma. Semua deg-degan menyaksikan duel adu kepintaran tersebut, apalagi tuan Ma nampak begitu percaya diri. Ketegangan tersebut pecah ketika tuan Ma mengaku kalah, yang langsung disambut sorak-sorai. Itu berarti seluruh masalah tentang teh suplemen terpecahkan.
Sebelum pergi, tuan Ma mengatakan bahwa ia akan mengurus segala sesuatunya setelah mengantar Jing Jing dan Yin Feng ke bandara. Berita tersebut bagaikan petir di siang bolong bagi Jia Le. Rupanya tuan Ma telah merencanakan semuanya, apalagi kali ini Yin Feng sendiri bersedia.
Ting ternyata adalah seorang manajer perusahaan yang ditinggalkan istrinya. Menurutnya, sang istri yang bernama Tian Li telah kecanduan iklan di Shopping More sehingga mengabaikan dirinya. Kejadian tersebut membuat Ting menyalahkan seluruh orang yang berada di Shopping More.
Bao Long yang dimintai tolong untuk mencari seorang perempuan bernama Tian Li tidak sadar bahwa Jia Le berada dalam bahaya. Saat ditemui dan diminta bicara, Tian Li dengan raut ketakutan langsung mematikan telepon begitu mendengar suara Ting. Yin Feng yang menyusul disambut dengan dingin oleh Jia Le.
Yin Feng sadar ada sesuatu yang tidak beres dari tatapan ketakutan Jia Le, dan bersama Bao Long berusaha menyusup ke dalam. Saat itu mereka tahu, bahwa Ting telah menyandera para karyawan Shopping More termasuk Jia Le, tuan Ma, Su Hao, dan kak Hao. Tidak hanya itu, Ting juga mengancam akan meledakkan bom bila istrinya Tian Li tidak menghubunginya lagi.
Saat mencari bom di lantai atas, mendadak HP Bao Long berbunyi. Ting yang mendengar langsung tahu bahwa ada orang lain disamping para sandera dan dirinya, dan memerintahkannya keluar. Yin Feng akhirnya merelakan diri untuk tampil, sementara Bao Long harus mencari dan menjinakkan bom yang segera meledak tersebut.
Ucapan Yin Feng yang berada di bawah todongan senjata membuat Ting ragu akan tindakannya, dan saat lengah pistolnya berhasil direbut oleh Yin Feng. Namun pria kalap tersebut langsung menekan remote untuk meledakkan bom. Untungnya, disaat yang bersamaan Bao Long berhasil menjinakkan bom tersebut. Dalam kondisi terjepit, Ting berhasil lolos dengan menyandera Jia Le.
Pada adegan puncak, Yin Feng harus memilih antara nyawanya dengan Jia Le. Dengan berani, ia menutupi Jia Le dengan tubuhnya sendiri saat Ting kalap dan menembak. Beruntung, tembakan tersebut tidak berakibat fatal meski Yin Feng harus mendapat perawatan.
Semuanya berakhir bahagia, Bao Long mendapat restu dari tuan Ma untuk berhubungan dengan Jing Jing, bahkan Bao Zhu akhirnya mendapat jodoh, sementara Ai Lun dan Mary hanya bisa melongo.
Belakangan juga terungkap fakta dibalik ’rentangan tangan’ Yin Feng yang membuat Jia Le terpesona. Ternyata, kertas-kertas bertebaran tersebut berasal dari tas Yin Feng yang terjatuh di tengah jalan, dan ia menyetop bis tersebut hanya untuk mengambil korek apinya yang berada dalam tas tersebut. Korek api yang akhirnya membawa kebahagiaan untuk mereka berdua.


Cast: Vic Zhou As Lu Yin Feng
Vivian Hsu As Jia Le


 

Ken Zhu As Wan Bao Long

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...