....Sebelumnya Read and now.....
PELAJARAN 2
Sung Joon melarikan diri dari kejaran, ia lalu
melompat ke bawah. Sementara itu Yoon Hee yang terjatuh didorong Sung Joon
marah-marah.
“jika kau bawa bukunya seharusnya kau
membayarku”
Ujar Yoon Hee yang masih mengira Sung Jon adalah Wang dan terus mengatai Wang
brengsek.
Lalu tiba-tiba ada yang membekap dan menarik
Yoon Hee. Ternyata Sung Joon bersembunyi bersama Yoon Hee. Sung Joon terus
menarik Yoon Hee ke dalam pelukannya agar tidak ketahuan. Jelas Yoon Hee
terlihat sedikit gugup dengan jarak sedekat itu. Yoon Hee malah berusaha
memberi jarak tapi Sung Joon malah makin menarik Yoon Hee lebih dekat (ckckck…).
Setelah beberapa lama pasukan yang mengejar akhirnya pergi. Sung
Joon masih belum melepaskan pegangannya pada Yoon Hee. Yoon Hee yang sangat
gugup dengan keadaan itu berusaha melepaskan diri. Yoon Hee melepaskan tangan
Sung Joon yang membekap mulutnya. Sung Joon sadar dan melepaskan tangannya.
Keduanya terkejut dan saling berpandangan.
Yoon Hee menghela nafas dan langsung menjauhkan wajahnya masih
dengan ekspresi gugup. Sung Joon malah aneh melihat Yoon Hee.
“aku merasa seperti tercekik sampai mau mati” Ujar Yoon Hee pura-pura
“apa kau punya otak? Aku dalam bahaya karena dirimu. Kenapa kau
datang kesini lagi.” Ujar Sung Joon tetap mengatai Yoon Hee seraya melepaskan
tangannya yang satu lagi.
“uang… aku datang untuk mendapatkan uang dari buku itu. Kau
seharusnya membayarku setelah membawa buku itu. Berikan aku uang 50 nyang.” Ujar Yoon Hee seraya menengadahkan tangannya meminta bayaran.
Sementara itu di tempat lain gengnya In Sook marah-marah karena
rencananya gagal.
“apa? Kalian
kehilangan dia?” Ujar Byung-Chon
Dan
seperti biasa diantara mereka Cuma Go Yong Ha yang masih tetap tenang
“hey jangan terlalu dipikirkan. Kebalikan
cerita yang kita harapkan justru memberi kita kesenangan.” Ujar Yong Ha seraya menengadahkan
tangannya ke dalam air hujan.
“bukankah dia
terlalu mengancam.” Ujar Byung-Chon lagi
“dia hanya pelajar yang belajar dengan giat, tapi
ia juga bagus dalam seni beladiri. Dia luar biasa.” Ujar teman Byung-Chon
yang 11-12 culunya.
"Apa luar biasa? Apa yang kau bicarakan?" Ujar Byung-Chon Dongkol seraya menendang temannya.
Kembali ke Yoon Heed an Sung Joon. Sung Joon berusaha mencari
uangnya sayangnya nggak ketemu.
“jangan bilang kalau kau tidak membawa uangmu.” Ujar Yoon Hee Kesal.
“aku akan memberimu uang saat ujian kedua. Aku akan menepati perkataanku.” Ujar Sung Joon mencariaman
“aku akan memberimu uang saat ujian kedua. Aku akan menepati perkataanku.” Ujar Sung Joon mencariaman
Yoon Hee nggak terima terus menarik tangan Sung Joon dan minta ia
dibayar sekarang juga sebesar 50 nyang. Sung Joon menarik tangannya dan
meyakinkan Yoon Hee:
“aku Lee Sung Joon. Aku tidak akan menipu seseorang hanya karena 50
nyang.
“hanya karena 50 nyang?”
ujar Yoon Hee secara menghela nafas mendengarnya, ada nada sinis dari ucapannya
karena merasa Sung Joon meremehkannya.
“ini janji antara 2 orang pria. Aku benar-benar akan membayarmu untuk buku itu. Datanglah ketempat ujian dalam 2 hari lagi”.
“aku tidak akan datang ke tempat ujian itu. jadi bawa saja uangmu ke toko buku besok.” Ujar Yoon Hee lalu berjalan pergi.
Sung Joon kemudia mengejar Yoon Heed an Yoon Hee kemudian berbalik.
“jika boleh.
Bisakah aku tanya, siapa namamu?”
Tanya Sung Joon
“Kim Yoon Shik.
Aku Kim Yoon Shik”
“Pelajar Kim Yoon Shik. Datanglah ke tempat ujian dengan namamu
sendiri. Pasti kau tidak puas hanya sebagai orang yang mendapat gaji dengan
menjual ilmu pengetahuan mereka. Tadi kau bilang ingin politik yang memberikan kebijakan
untuk rakyat miskin. Maka kau harus maju didepan berpartisipasi dalam politik
bahkan berada di politik. Mengapa tidak kau katakan langsung semua pemikiranmu
pada yang mulia. Kau terlalu berbakat jika mengerjakan ujian untuk orang lain.”
Ujar Sung
Joon memberikan pandangannya pada Yoon Hee agar ikut ujian.
“Tanpa menghiraukan latar belakang, atau ide politik seseorang
dapat masuk dan berpartisipasi dalam politik sesuai kemampuan mereka?.” Ujar Yoon Hee tersenyum
sinis
“Kau pikir itu nyata? kau sungguh berpikir petugas ujian dapat
mewujudkan ide tersebut? Aku tidak berpikir Joseon adalah sebuah bangsa yang
besar.” Ujar Yoon Hee lagi dan membuat Sung Joon menatap sedih Yoon Hee
yang pesimis. Yoon Hee lalu berbalik dan pergi.
Seperti biasa Yoon Hee mengganti bajunya dengan hanbok. Walau ia
tadi tidak percaya ternyata ia merenung memikirkan perkataan Sung Joon.
Sung Joon pun sama di kamarnya merenung sambil memandang hujan.
Di istana.
“aku dengar ada pelajar yang menakjubkan, menyelesaikan ke 1 ujian.
dia anakmu kan?” Tanya Raja pada PM
“ampuni saya yang mulia.” Ujar PM membuat Raja tertawa mendengarnya dan menyuruh PM jangan bicara seperti itu.
“Aku
merasa malu sebagai pertimbangan persiapan ujian dimulai dengan sikap sepele.
Oleh karena itu aku akan mengawasi pelaksanaan ujian dengan baik.” Ujar Raja
dan membuat Para menteri terkejut mendengar rencana Raja dan kemudian ia
kembali melakukan aktivitasnya yakni memancing.
Pengumuman:
Untuk
semua peserta ujian sogwa. Raja akan hadir di tempat ujian segala bentuk
kecurangan tidak diizinkan semua pelajar harus mengingat ini. Tidak ada lagi
pihak yang dirugikan.
Semua yang membaca pengumuman itu tertunduk lesu. Para siswa
membakar contekannya. Toko buku yang biasa menyediakan jasa contekan juga lesu
mendengarnya.
Yoon Hee berlari ke toko buku Hwang.
“aku kemari untuk mengambil uang. Apakah ada pria bernama Lee Sung
Joon datang?” Tanya Yoon Hee tanpa melihat eksprsi Hwang
yang lesu karena tidka ada yang akan memakai jasanya lagi.
“kamu seharusnya orang yang memberiku uang jika orang yang kau
maksud itu dating”. Ujar Hwang
“dia tidak datang??.” Tanya Yoon Hee rada kecewa
“Orang bernama Lee Sung Joon atau Jo Sun Joon , dia tidak datang.” Ujar Hwang mempertegas ucapannya.
“aku tahu ini pasti terjadi apa yang harus aku lakukan dengannya.” Ujar Yoon Hee hamper seperti berbicara pada dirinya sendiri
Lalu Yoon Hee beranjak hendak pergi tapi Hwang segera menariknya
dan membisikkan sesuatu.
“tunggu, ada satu penawaran dari Geobyuk.” Ujar Hwang
“tidakkah kau dengar kalau raja akan hadir ditempat ujian. Semua
orang berusaha sendiri. Jika tertangkap basah kau tidak akan bertahan atau
lolos” ujar Yoon Hee tidak berminat dan hendak pergi.
“aku tahu itu sulit untuk dilakukan.karena hidup ini begitu
penting.” Bujuk
Hwang
Dan …. Yoon Hee terpengaruh ia menahan tangan Hwang dan berkata
“baiklah kau punya pemikiran pendek. Maksudku hal itu bisa sangat
mahal sekarang. Kau lebih baik memberikanku 100 nyang.” Ujar Yoon Hee setuju dengan kesepakatan tersebut dan Hwang tersenyum
senang mendengarnya.
Yoon Hee teringat perkataan Hwang tadi siang.
“orang yang menyewamu akan datang menemukanmu. Buatlah tetap
ditempat dudukmu, jika kau tertangkap saat ini, kau akan diadili dengan racun
sampai mati.” Kenang Yoon Hee mengenai ucapan Hwang.
Ia juga ingat perkataan menteri Ha yang bilang akan memberinya
waktu 3 hari lalu akan menjemputnya. Yoon Hee terlihat ketakutan ia tidak mau
menikah.
Di tempat ujian semua persiapan dilakukan dari mulai masang
spanduk, menggelar kertas ujian dan mempersiapkan tempat duduk bagi Raja.
Yoon Hee keluar dan mendapati orang suruhan menteri Ha sudah datang
untuk menjemputnya.
Sementara di tempat ujian para peserta ujian sudah datang
mengantri. Hwang cemas karena Yoon Hee belum datang. Yoon Hee didandani sebagai
pengantin wanita. Lalu ia minta kepada periasnya untuk memberinya sedikit waktu
untuk mengucapkan salam perpisahan kepada keluarganya.
Saat pintu ujian mau ditutup, Hwang menghalangi karena ada peserta
ujian yang belum datang.
Yoon Hee keluar dari rumah memakai jubah yang digunakan untuk
menutupi kepalanya. Lalu masuk ke dalam tandu. Ibu memandangnya dengan sedih.
Penjaga marah dan mau memukul karena Hwang menghalangi pintu yang
mau ditutup lalu datang seseorang yang memegang tangan penjaga. Hwang
melihatnya lega.
Tandu telah sampai, saat tandu dibuka bukaan main terkejut si
asisten menteri Ha karena yang ada dalam tandu bukan Yoon Hee tapi Yoon Shik.
Asisten menteri Ha itu sampai terjatuh karena terkejut dan menanyakan
“mana gadis itu?” dan
menyuruh anak buahnya mencari gadis Yoon Hee.
Sementara itu Yoon Hee sudah ada di tempat ujian dan melihat ke
sekeliling mencari orang yang menyewanya. Lalu Raja Yeongjo tiba dan semua
peserta berdiri. Raja berjalan menuju kursi kebesarannya lalu duduk. Pertanyaan
untuk ujian direntangkan dan dimulailah ujiannya.
Yoon Hee masih mencari-cari lalu terdengar suara:
“apa kau
menunggu seseorang?”
“ya” Yoon Hee menjawab
“apa orang yang sudah menyewamu?”
Tanya Sung Joon lagi dan Yoon Hee kaget dan mengenali suara itu lalu menengok
ke belakang. (oon Hee masih mengira Sung Joon itu Wang Seoban…)
Ternyata yang menjawab Yoon Hee adalah Sung Joon jelas aja Yoon Hee
kaget. Lalu Sung Joon mengacungkan tangannya dan berteriak pada petugas kalau
ia melihat ada yang melakukan kesalahan di sini. Semua peserta dan petugas
menoleh ke arah mereka. Yoon Hee ketakutan.
Kemudian petugas memberi tahu Raja kalau pemuda itu Lee Sung Joon.
Raja hanya tersenyum. Petugas mendatangi Sung Joon dan bertanya:
“siapa lagi yang berbuat
curang?"
“bukan itu tapi seseorang mengotori kertas ujiannya.” Jawab Sung Joon dan Yoon Hee melihat kertas ujiannya kotor.
Sung Joon meminta pada petugas untuk mengganti kertas ujian untuk
Yoon Hee. Petugas meminta Yoon Hee menunjukkan papan namanya untuk verifikasi
dan mengganti kertas ujiannya. Yoon Hee bingung dan mengeluarkan papan namanya,
kemudian ia ingat perkataan Sung Joon yang memintanya membawa papannya sendiri.
Petugas menyuruhnya segera dan menyuruh pengawal mengepung Yoon Hee.
Akhirnya Yoon Hee menyerahkan papan namanya
Akhirnya Yoon Hee menyerahkan papan namanya
“aku Kim Yoon
Shik dari desa Namsan.” Ujarnya sedikit gemetar
Yoon Hee belum dapat menjawab ujiannya, kertasnya masih kosong. Ia
melihat peserta lain mulai menyelesaikan ujiannya. Ia kesal dan menoleh pada
Sung Joon. Sung Joon menghela nafas dan bilang kalau siapapun yang mengumpulkan
kertas ujian yang kosong akan menerima 100 cambukan. Yoon Hee takut dan mulai
berpikir lagi menyelesaikan ujiannya. Sung Joon tersenyum karena berhasil
membuat Yoon Hee ikut ujian.
Petugas menerima kertas ujian yang dikumpulkan, ia melihat kearah
Sung Joon. Sementara itu Yoon Hee mulai menulis jawaban, Sung Joon juga menulis
jawabannya.
(Note:
setiap kali Sung Joon menulis kalimat ia melihat kearah Yoon Hee. Begitu juga
Yoon Hee setiap kali menulis kalimat menoleh kearah Sung Joon).
Lalu Yoon Hee selesai menulis jawabannya dan beranjak pergi disusul
Sung Joon. Dalam perjalanan mengumpulkan jawaban keduanya berbincang.
“kenapa kau melakukan ini
padaku.” Tanya Yoon Hee
“Sebelumnya Aku pernah mengatakan kalau memalukan menyia-yiakan
kemampuanmu hanya untuk orang lain.”
Jawab Sung Joon dan Yoon Hee tersenyum
“Aku kemari karena akan menagih uang buku yang kau janjikan jadi kau
jangan mencoba untuk kabur.”
Ujar Yoon Hee mengingatkan tujuannya.
Selesai ujian Yoon Hee berjalan sambil menggerutu tetang keinginan
Sung Joon yang ingin dia ikut menjadi pejabat. Hanya dalam mimpi hal itu
terwujud, lalu Yoon Hee bilang:
“apa sih maunya
dia?”
Petugas menutup pintu gerbang. Semua peserta bertanya kenapa pintunya
ditutup? Ternyata pengumuman langsung akan diumumkan saat itu juga oleh Raja.
Yoon Hee shock dan tanya ke petugas apa benar Raja sendiri yang mengumumkan
kelulusan ujian. Petugas mengiyakan.
Raja duduk dan semua kertas ujian ditaruh di meja. Tiap peserta
dipanggil dan dibacakan jawabannya. Raja akan menanyakan jawaban peserta.
Dimulai dari keluarga Kim. Yoon Hee deg-degan ternyata yang dipanggil Hyun
Jung.
Menteri menanyakan pada PM apa ia yakin meningalkan anaknya di sini
karena anaknya terlalu sering melakukan hal yang tidak berguna. Apa perdana
menteri tidak tahu yang akan dilakukan Raja yang selalu menekan partai Noron
dan Sungkyunkwan. Secara perlahan akan melempar keluar dari pemerintahan. Apa
perdana menteri bisa jamin akan posisi anaknya?
PM hanya tersenyum dan bilang kalau tidak ada pilihan lain. Jika ia tidak bisa mengatasi masalahnya sendiri maka tak ada yang bisa dilakukan lagi untuk membuatnya jadi pejabat.
PM hanya tersenyum dan bilang kalau tidak ada pilihan lain. Jika ia tidak bisa mengatasi masalahnya sendiri maka tak ada yang bisa dilakukan lagi untuk membuatnya jadi pejabat.
Di tempat ujian, akhirnya Kim Yoon Shik dipanggil. Yoon Hee pun
maju dan memberi hormat kepada Raja. Raja membaca jawaban Yoon Hee dan raut
mukanya berubah.
“Apa benar kau yang menulis tulisan ini?” Tanya Raja dan Yoon Hee membenarkannya.
“beraninya kau” Ujar Raja marah
seraya membentaknya dan membuat Sung Joon kaget mendengar bentakan Raja.
“Kau pikir masih bisa hidup setelah melakukan penghinaan terhadap
saya?” Ujar Raja kemudian
Yoon Hee berlutut dan memohon maaf sedalam-dalamnya pada Raja. Raja
tanya apa maksud dari topik yang ditulisnya.
“Untuk mengerti dan menggunakan kata jejak ambisi untuk sukses
sebagai pejabat.” Jelas Yoon Hee
“biarpun begitu, bagaimana kau bisa menjawab seperti itu?” Tanya Raja tidak puas.
Panitia pelaksana ujiannya menyuruh Yoon Hee berdiri dan segera
menjawab pertanyaan Baginda. Yoon Hee akhirnya mengakui kalau ia tadinya
dibayar untuk menggantikan ujian seseorang. Petugas menanyakan siapa yang sudah
membayarnya. Yoon Hee melihat kearah Sun Joon lalu bilang kalau orang itu tidak
datang. Sun Joon teriak dan bilang kalau Yoon Shik berbohong. Sun Joon bangkit
dan mengaku kalau ia adalah orang yang sudah membayar Yoon Hee sementara itu Menteri
Lee mendapat laporan kalau anaknya membayar joki untuk ikut ujian.
Raja marah dan bertanya orang secerdas Sun Joon tidak pantas
menyewa seorang pengganti. Sun Joon membenarkan kalau Kim Yoon Shik memang ia
bayar sebagai pengganti tapi ia tidak hanya hanya berbakat dalam ajaran klasik tapi
juga peduli pada kesejahteraan, kemiskinan, dan kebutuhan rakyat biasa. Karena
latar belakangnya dari keluarga yang kekurangan (miskin) maka ia tidak
punya kesempatan sebagai pejabat. dia murni tidak berminat ikut dalam ujian.
Jadi….
“kau mencoba memberinya kesempatan untuk Kim Yoon Shik?” Tanya Raja paham dengan penjelasan Sung Joon.
“ini hanya langkah kecil yang bisa saya lakukan, jika orang berbakat seperti Kim Yoon Shik tidak layak ikut ujian. Jika hanya latar belakang kekayaan ataupun koneksi politik yang bagus sebagai standar untuk menjadi seorang pejabat maka tidak akan membuat Joseon sebagai negara yang besar. Itu yang saya pikirkan. Maka saya merencanakan ini.” Jawab Sung Joon tanpa ragu
“jadi kau membayar Kim Yoon Shik sebagai joki untuk mengetes saya? Untuk mengungkapkan pemikiranmu.” Tanya Raja lagi
“Yang Mulia anda adalah pemimpin yang akan saya ikuti sampai saya
mati, seorang pria tidak akan takut menghadapi kematian.” Ujar Sung Joon kemudian
Raja marah dan berjalan mendekati keduanya, diikuti oleh petugas.
“melakukan lelucon tanpa menghiraukan hukum yang berlaku. Saya
tidak akan memaafkan kalian dengan mudah.”
Ujar Raja seraya memberi mereka keduanya hukuman dan menyuruh Kim Yoon Shik
berdiri dan perlihatkan wajahnya.
Kim Yoon Shik ketakutan dan melihat pasukan yang memegang
senjatanya. Ia pun berdiri. Ternyata Raja memberikan perintah untuk pergi ke
Sungkyunkwan. Raja memerintahkan mereka berdua belajar di Sungkyunkwan dan
kembali lagi untuk melayani Negara. Raja menyentuh bahu Sun joon dan bilang
wujudkan impian kalian, Raja ingin melihatnya.
Lalu Raja mendekati Yoon Hee dan memberinya perintah untuk belajar
di Sungkyungkwan. Yoon Hee shock dan ia bilang tidak lalu ia terjatuh dan
pura-pura batuk, ia bilang ia sakit jadi tinggal di asrama akan memperburuk
keadaannya. Lalu Raja memanggil tabib dan memeriksa denyut nadinya dan tabib
mengetahui identitasnya. Lalu mengumumkan kalau Yoon Hee seorang gadis. Kontan
saja membuat Raja dan semuanya terkejut serta ia akan dijatuhi hukuman karena
telah berbohong. Pasukan mengepung dan menodongkan senjatanya ke lehernya (Just Yoon Hee’s Imagine…. hhehhheeee)
Raja membangunkan Yoon Hee dari lamunannya. Mau tak mau Kim Yoon
Shik menerima perintah Raja dan akan belajar di Sungkyunkwan. Karena Yoon Hee
kelihatan lesu menerima perintah itu, Raja bilang kalau ia kelihatan pucat,
Yoon Hee tambah ketakutan dan mengaku kalo dia kuat sambil atraksi kalau ia
biasa belajar siang malam. Sung Joon melihatnya dengan aneh.
Raja bilang wajah Yoon Shik tidak terlupakan karena rambut hitam
dan wajahnya cantik, Yoon Hee bengong mendengarnya. Raja malah bilang ia akan
mengingat wajah Kim Yoon Shik. Kim Yoon Hee memberi hormat. Terdengar
sorak-sorak karena kelulusan ujian. Yoon Hee keluar dari tempat ujian dengan
lesu. Sun Joon mengikuti dari belakang dan bilang ia benar. Yoon Hee menoleh
dan kesal dengan sikap Sun Joon yang sok pahlawan. Ia tidak berminat ikut
ujian.
Sun Joon meminta Yoon Hee hanya menerima semuanya. Joseon tidaklah
seburuk yang dipikirkan Yoon Hee.
“apa yang akan terjadi padaku? Keagungan apa yang sudah diberikan
Joseon padaku? Apa pikiranku salah?”
Protes Yoon Hee
“kau juga terlihat sama, seharusnya memotivasi diri sendiri. Jangan
hanya melihat hanya satu sisi saja tentang kebencian pada dunia ini. Tapi liat
kesempatan yang kau punya untuk merubah hidupmu. jika aku tahu akan seperti ini
aku juga tidak merasa baik.”
Ujar Sung Joon
“berhenti berakting dan bersikap arogan, berikan saja aku uang yang sudah kau janjikan.” Ujar Yoon Hee kesal dan membuat Sung Joon memberikan kantong uangnya pada Yoon Hee.
“50
nyang untuk buku dan 2 nyang untuk untuk jasanya, jadi totalnya 52 nyang.”
Jelas Sung Joon dan Yoon Hee langsung mengambil kantung uang itu dan bergegas
pergi.
Sebelum pergi Sun Joon bilang kalau Yoon Hee berencana menyembuhkan
adiknya yang sedang sakit maka belajar di Sungkyunkwan adalah ide yang tepat
karena sebagai pelajar Sungkyunkwan mendapat pengobatan gratis dan juga upah.
Yoon Hee juga dapat memberikan bantuan kepada rakyat ketika jadi pejabat. Sun
Joon lalu pergi meninggalkan Yoon Hee.
Yoon Hee mendatangi toko buku ternyata ia mendapat uang dari Hwang
sebesar 50 nyang. Yoon Hee curiga dan memaksa Hwang untuk mengatakan yang
sebenarnya apa rencananya. Tangan Hwang ditekan saat mau mengambil uang
dikotak.
Hwang kesakitan dan bilang itu bukan untuk dipinjamkan tapi sebagai
simpanan karena tulisan dari pelajar Sungkyunkwan akan cepat laris terjual, itu
yang sebenarnya. Hwang berusaha meyakinkan Yoon Hee.
Yoon Hee sepertinya percaya dan melepaskan tangannya. Ia memandang uangnya dengan senang.
Yoon Hee sepertinya percaya dan melepaskan tangannya. Ia memandang uangnya dengan senang.
Sementara itu Sun Joon bertanya kepada pelayannya, apakah ia sudah
menyuruh Hwang menutup mulutnya. Pelayannya mengiyakan karena Hwang sudah
berjanji merahasiakan uang pemberian SunG Joon. Ternyata uang yang dikasih
Hwang itu dari SunG Joon.
“kenapa tuan meminjamkan uang untuk pemuda itu?” Tanya pelayan Sung Joon.
“aku tidak punya maksud lain.” Jelas Sung Joon
Kelompoknya In So sedang bermain Tuho, kemudian Byung Chon mengatakan
kalau Raja meminta langsung Sung Joon masuk di Sungkyunkwan, bukan itu sama
saja lewat jalur belakang. Sama artinya bekerja sama dengan Raja.
Giliran Byung Chon memasukkan Tuho, ia bilang selain Sung Joon ada
juga Kim Yoon Shik yang menerima hak khusus itu. Yong Ha menimpali
“pemuda cantik itu, yang kerjanya menyalin buku, joki ujian. Orang
yang seperti gadis padahal dia pria.”
Byung Chon kesal dan bilang kalau orang itu seperti banci.
“mungkin pria” Ujar Yong Ha
“Menempatkan seorang tuan muda dan pria yang seperti wanita dalam
satu gedung sungguh tidak pantas, itu hal yang mustahil.” Timpal Byung-Chon
In So meletakkan cawannya dengan keras seraya berkata:
“tentu saja kita
tinggal satu atap dengan mereka”
Yong Ha mengingatkan karena Raja sendiri yang memberi hak khusus
maka mereka harus mengikutinya. In So bangkit dan ikut melempar Tuho, In So
bilang mulai dari pejabat ujian, sekarang Raja, mereka tidak takut pada Sunh
Joon tapi pada ayahnya.
Karena itu In So akan menunjukkan seperti apa Sung joon
sesungguhnya. In So sendiri yang akan melakukannya. Sebab pejabat di
Sungkyunkwan ada di bawah kuasanya. Semua bersorak karena In So berhasil
melempar tepat sasaran. Yong Ha hanya tersenyum.
Yoon Hee menggedor-gedor rumah menteri Ha. Yoon Hee berniat menemui
menteri untuk membayar utangnya. Asisten tanya mana uangnya. Yoon Hee mengambil
kantung uangnya dan memberikannya pada asisten. Asisten menghitung uangnya dan
terkejut.
Yoon Hee menemui adiknya yang dikurung. Ia melihat adiknya babak
belur dipukuli. Yoon Hee meinta maaf dan merasa bersalah tapi adiknya bilang ia
tidak apa-apa. Setidaknya masih ada yang bisa ia lakukan, karena selama ini ia
hanya membebani kakaknya.
Asisten lapor ke Menteri Ha, ia memberikan uang bayaran dari Yoon
Hee. Menteri Ha kaget juga Yoon Hee bisa mendapatkan uang 100 nyang. Asistennya
bertanya jika Menteri memerintahkannya ia langsung membawa gadis itu kemari.
Menteri Ha menolak ia ingin melihat sejauh mana Yoon Hee bisa bertahan. Ia
semakin tertarik dengan Yoon Hee.
Sementara itu Sung Joon bicara dengan ayahnya. Ayahnya mendengar
Sung Joon menyewa seorang joki dan membelanya. Sung Joon meminta maaf ia tidak
akan ceroboh lagi.
“apa sebenarnya kau memenuhi syarat dalam ujian itu?” Tanya ayah Sung Joon.
“saya sudah memutuskan untuk masuk Sungkyunkwan.” Jawab Sung Joon dan membuat Ayahnya tertawa
“apa menurutnya Sung Joon layak atau tidak layak.? Tapi dalam
pandanganku sebagai ayahmu masih belum lulus. Sebagai senior Sungkyunkwan aku akan
tetap mengawasimu.” Ujar Ayahnya
“Selamat atas kelulusanmu di Sungkyunkwan pelajar Sun Joon.” Ujar Mentri Ha
Yoon Hee memberitahu ibunya dan jelas membuat Ibunya kaget
“Sungkyunkwan? Kau mau hidup di asrama yang semuanya pria?” Tanya ibunya msih tidak percaya sekaligus juga pertanda ibunya
tidak mengizinkan Yoon Hee.
“tapi Bu ini perintah Yang Mulia, aku tidak bisa menolak.” Jelas Yoon Hee
Ibunya marah dan mengatakan kalau bakat Yoon Hee sudah seperti
racun bagi Yoon Hee. Yoon Hee memohon pada ibunya karena ia ingin hidup sebagai
manusia. Jika ia dijual untuk membayar hutang dan masuk ke keluarga Menteri Ha
sebagai isteri kedua, betapa pun bagusnya rumah dan baju yang ia punya tapi ia
tidak akan dianggap sebagai manusia. Ia hanyalah gadis seharga 100 nyang. Membandingkan
itu ia lebih memilih masuk ke Sungkyunkwan. Walau harus selamanya dibawah
identitas Yoon shik.
Adiknya ikut masuk dan memohon pada ibunya untuk mengizinkan Yoon
Hee. Ibunya mengingatkan Yoon Shik kalau ia mengizinkan Yoon Hee masuk ke
Sungkyunkwan maka Yoon Shik tidak dapat menggunakan namanya selamanya. Yoon
Shik memohon kalau selama ini kakaknya sudah menghabiskan hidupnya untuk
menjaganya jadi ia ingin ibunya mengizinkan.
Raja tertawa senang berbincang dengan Prof Jung. Mereka
membicarakan Yoon Hee sebagai pria berwajah cantik. Raja kelihatan senang
memiliki 2 orang jenius Lee Sun Joon dan Kim Yoon Shik di Sungkyunkwan. Prof.
jung mulai mengerti mengapa Raja mengirimnya ke Sungkyunkwan. Raja hanya
tersenyum.
Yoon Hee mulai mengganti Hanboknya dengan baju pria. Ia mengikat
dadanya dan menggulung rambutnya. Yoon Hee memakai baju berwarna kuning.
Setelah selesai berpakaian ia keluar untuk berpamitan dengan ibu dan adiknya.
Ibu memberinya bungkusan, Yoon Hee tanya apa itu. Ternyata itu makanan untuk
dipersembahkan saat upacara penyambutan oleh senior. Selain makanan ibunya juga
sudah menyiapkan semuanya. Ibu memandang sedih bagaimana Yoon Hee akan bertahan
di sana. Yoon Hee memandang sedih ibunya apalagi ia lihat ibunya tidak memakai
hiasan rambut.
Ibunya memegang tangan Yoon Hee dan bilang ia tidak mengirim Yoon
Hee kalau ia tidak ingin, jika di masa depan Yoon Hee akan mendapat hukuman
maka itu masih tanggung jawab ibunya. Jadi bagaimanapun tetap bertahan jangan
sampai ketahuan. Lalu ibu memberikan hiasan rambutnya kepada Yoon Hee
Yoon Hee lalu melihat adiknya dan minta maaf karena ia akan memakai
identitasnya. Adiknya menjawab tidak apa-apa. Lalu memanggil kakaknya Kim Yoon
Shik dan menyerahkan papan namanya. Yoon Hee menangis terharu.
Yoon Hee berjalan menuju Sungkyunkwan, saat melewati pasar ada
insiden. Ada seorang pria yang dipukul pemilik kedai karena ia tidak membayar
makanannya. Si ibu pemilik kedai malah melempari Moon Jae Shin dengan beras
karena kesal. Moon Jae Shin bilang ia akan membayarnya nanti. Lalu berlalu
sambil tebar pesona dengan gadis-gadis.
Sun Joon ke tempat registrasi ditemani pelayannya. Si pelayan
kelihatan sedih akan berpisah dengan tuan mudanya. Lalu pelayan bilang bukankah
itu pria yang berwajah cantik? Sambil nunjuk ke Yoon Hee. Sun Joon melihat
kearah Yoon Hee.
Di tempat registrasi semua peserta yang lulus menunjukkan papan
identitasnya. Giliran Kim Yoon Shik, petugas itu menolak papan namanya dan
menyebutkan identitas Yoon Shik. Berasal dari desa Namsan, umur 19 tahun dari
keluarga Namin. Yoon Hee panik dan menjawab bukan, lalu bertanya apa tahu
tentang “Nok Bin Hong An” lalu petugas itu bilang Yoon Shik tidak secantik yang
diharapkan. Tapi tidak terlalu buruk. (Nok bin Hong An adalah julukan untuk
pria yang memiliki rambut hitam dan mata yang lentik kayak cewe)
Lalu pelayannya Sung Joon mengeluh karena petugas itu lama sekali,
sehingga tuan mudanya lama menunggu. Pelayan itu juga bilang kalau Yoon Hee
berparas cantik pasti banyak orang yang mengira dia seorang gadis. Yoon Hee
langsung menurunkan topinya ke bawah tersinggung lalu bilang kalau perkataan
pelayannya mengada-ngada.Sung Joon menyuruh pelayannya berhenti bicara karena
tidak mungkin ada gadis yang bisa masuk Sungkyunkwan dan menyuruh pelayannya
segera pergi.
Petugas itu kepalanya dipukul oleh pejabat kepala karena seharusnya
Sung Joon dilayani lebih dulu. Lalu pejabat kepala menghampiri Sung Joon
menawarkan layanan khusus. Pejabat kepala langsung mengajak Sung Joon masuk dan
ia sendiri yang akan jadi pemandu. Yoon Hee melihatnya, lalu ia masuk ke dalam
Sungkyunkwan. Ia melihat banyak sekali pelajar di sana, ia langsung mendapat
teman.Teman Bae Hae Won dan Kim Woo Tak. Mereka berdua satu sekolah dengan Sung
Joon. Bae Hae Won bilang kalau Sung Joon adalah orang yang arogan. Kalau Kim
Woo Tak orang yang banyak omong dan menyombongkan dirinya.
Bae Hae Won mengajak Yoon Hee berkeliling melihat kantin kampus,
dapur, ruang kelas, dan perpustakaan. Yoon Hee senang sekali membaca buku di
perpustakaan.
Saat ia ke lapangan, ia juga melihat sekelompok pria bermain bola
rotan, Yoon Hee begitu kagum melihatnya. Eh bolanya ditendang kearah Yoon Hee.
Yoon Hee langsung jongkok sambil menutup matanya. Semua siswa memandangnya
dengan aneh. Untuk menutupi kelemahannya Yoon Hee pura-pura sedang olahraga
lalu salah satu siswa membuka bajunya dan menyuruh Yoon Hee menendang bolanya.
Yoon Hee menelan ludah dan menendang bolanya tinggi. Ia disoraki karena
tendangannya jauh. Yoon Hee bangga.
Sementara itu Sung Joon sedang dijamu di ruang pejabat kepala. Pejabat
kepala mengatakan kalau ia dan ayah Sun Joon seperti saudara. Jadi Sung Joon
dapat menganggap dirinya senagai ayahnya. Pejabat kepala menawari Sung Joon
perlakuan istimewa. Sung Joon tanya jadi dia boleh bersikap seperti anak kepada
ayahnya. Si pejabat tertawa senang. Sung Joon balik nanya jika ia menerima
tawaran pejabat kepala berarti ia sudah menentang perintah Raja. Pejabat kepala
bengong mendengarnya. Sung Joon dengan jelas menolak tawaran itu dan pamit
keluar.
Diluar ia berpapasan dengan Prof Jung. Sung
Joon memberi hormat. Prof Jung sepertinya mendengar semuanya ia berkata bahwa
anak-anak dari pejabat elit selalu menerima perlakuan khusus. Sung Joon bilang
jika mereka tidak mau bekerja keras dan ingin kemudahan bagaimana bisa menjadi
pejabat yang baik yang peduli pada rakyat. lalu Sung Joon pergi, Prof Jung
tersenyum dengan pemikiran Sung Joon.
Yoon Hee dan Hae Woon melihat pengumuman pembagian kamar. Ternyata
sebagai siswa baru mereka harus berbagi kamar. Yoon Hee melihat siapa yang
sekamar dengannya ternyata Lee Sung Joon.
Yoon Hee cemas, lalu ada pria nyentrik yang
menutupi wajahnya dengan kipas bilang kalau Yoon Hee jangan cemas karena Sung
Joon pasti akan mendapatkan kamar lain sementara siswa lainnya yang Geol Oh
yang sangat menakutkan tidak pernah tidur di kamarnya. Jadi Yoon Hee beruntung
sebagai siswa baru mendapat kamar sendiri. Yoon Hee senang mendengarnya.
Lalu pria itu mendekatkan wajahnya dan tanya ada alasan apa Yoon
Hee membutuhkan kamar sendiri. Yoon Hee menjawab tidak. Pria itu mengenalkan
dirinya sebagai senior Go Yong Ha dan julukannya Yeo Rim. lalu mengulurkan
tangannya. Yoon Hee membalas jabatannya dan mengatakan namanya Kim Yoon Shik ia
tidak punya julukan. Yong Ha mengelus tangan Yoong Ha dan memperlihatkan
wajahnya, Yoon Hee terkejut melihatnya. Yong Ha menarik Yoon Hee kepelukannya.
Yoon Hee berusaha melepaskan diri. Yong Ha bilang Yoon Hee akan segera mendapat
julukan.
Semua siswa memasuki kamar tidurnya. Yoon Hee membuka pintu kamarnya
dan melihat sekeliling. Ia terkejut melihat ada Sung Joon. Ia marah kenapa Sung
Joon ada disini seharusnya ia ada tinggal di kamar khusus. Sung Joon bilang ia
akan tinggal disitu tapi Yoon Hee nggak terima karena biasanya anak pejabat
Noron tinggal dikamar sayap timur bukan kamar kelas dua seperti itu. Sung Joon
malah karena kebiasaan yang buruk dan tidak sesuai dengan prinsipnya. Sung Joon
bilang ia akan bertahan tinggal di sini jadi Yoon Hee juga harus tahan tinggal
dengannya. Yoon Hee kesal dan keluar dari kamar. Lalu tiba-tiba muncul pria
bertopeng yang mematikan lampu asrama.
Semua siswa berhamburan keluar. Yoon Hee tanya ke Hae Woon ada apa.
Semuanya berlarian, Yoon Hee melihat Sung Joon berjalan santai ketengah
lapangan ternyata itu penyambutan mahasiswa baru. Semua dikumpulkan ditengah
lapangan. Banyak sekali atraksi, termasuk kembang api, pelepasan lampion. Semua
siswa menatap takjub balon-balon kecuali Sung Joon ia memilih dipinggir.
Ternyata balon itu berisi tepung jadi saat pecah membuat orang yang dibawahnya
mandi tepung. Senior menertawakan mereka.
Sementara itu pejabat kepala membujuk prof Jung agar membatalkan
acara penyambutan tapi Prof Jung tidak bisa menghalangi karena itu sudah
tradisi. Jika pejabat kepala mengkhawatirkan anak menteri Lee yaitu Lee Sung
Joon. Maka acara itu tetap tidak dapat dibatalkan.
Acara penyambutan dimulai dengan atraksi barongsai lalu muncul
ketua mahasiswa Sungkyunkwan yang memakai topeng. Acara itu dimaksudkan agar
pelajar Sungkyunkwan menjadi manusia baru. Dimulai dengan persembahan makanan.
Satu persatu mempersembahkan makanan. Saat giliran Yoon Hee maju ke depan,
Byung Chon membuka topengnya dan mengejek siapa ini.
Lalu Yoon Hee mempersembahkan makanan kecil berupa kue. Byung Chon
nggak menerima dan membanting kotak kue itu. Yoon Hee menahan marah lalu ia
pergi tapi ia kembali lagi untuk bertanya pada Byung Chon. Sung Joon melihat
dengan iba. Yong Ha membuka topengnya tersenyum iba.
Yoon Hee bilang dalam literature pendidikan
ada larangan untuk melempar makanan karena berasal dari jerih payah orang
miskin. Byung Chon bilang jika itu makanan maka tidak boleh dibuang tapi itu
bukan makanan. Yoon Hee tanya jika bukan makanan lalu itu apa? Byung Chon marah
dan menuduh Yoon Hee memandang seniornya sama seperti hewan
Byung Chon bermaksud menginjak kue beras itu,
tapi dihalangi Sung Joon. Sung Joon memunguti kue itu, Yoon Hee menghapus air
matanya. Sung Joon menyerahkan kotak makanan itu, Byung
Chon tanya apa yang dilakukannya. Sung Joon membenarkan kalau itu bukan makanan
tetapi darah dan keringat orang miskin. Lalu Sung Joon menyodorkan kue itu ke
Byung Chon. Byung Chon menolak bagaimana bisa orang level atas makan makanan
orang miskin.
Sung Joon menggigitnya untuk membuktikan itu bisa dimakan dan
menyerahkan kue itu ke tangan Byung Chon. Yong Ha tertawa dan mengambil kotak
itu dan membagikan kuenya ke temannya dan menyuruh siswa lain untuk mencobanya.
Kue yang berasal dari darah dan keringat orang miskin. In So melihat dengan
kesal, dan Akhirnya Byung Chon memakan kue itu dengan terpaksa.
In So berdiri dan menghampiri Sung Joon dan Yoon Hee, ia bilang
Sungkyunkwan adalah tempat untuk mempersiapkan seseorang menjadi pejabat. Jadi
ia akan mengajarkan Sung Joon dengan jelas. Ternyata ada yang mengawasi mereka,
lalu berkomentar kalau perkataan In So yang akan mengajarkan Sung Joon
terdengar ia akan mengusirnya keluar.
Semua siswa baru diberi tugas yang batas waktunya sampai tengah
malam. Siapapun yang tidak dapat menyelesaikan tugasnya maka ia akan dilempar
ke dalam sungai. Yoon Hee kaget dan memegang bajunya, ternyata Yong Ha
memperhatikan gerak-gerik Yoon Hee.
Semua siswa keluar untuk menyelesaikan tugasnya. Yoon Hee melihat
Sung Joon dan menghampirinya. Yoon Hee bilang mereka harus cepat jika ingin
selesai saat tengah malam. Yoon Hee menucapkan terima kasih atas bantuan Sung
Joon tapi ia tidak memintanya. Sung Joon bilang ia melakukan apa yang menjadi
prinsipnya bukan karena siapa. Sung Joon mengingatkan Yoon Hee agar cepat
seperti yang ia bilang tadi.
Yoon hee tanya jika ia tidak bisa menyelesaikan tugas itu ia akan
dikeluarkan dari SKK jadi mungkin ia akan menikmati bulan saja. Sung joon
menakuti bukan hanya itu tapi namanya akan dihapus selamanya dan tidak bisa
lagi mengikuti uian. Yoon hee kaget dan ia harus berhasil dan segera berlari.
Sung Joon tersenyum melihatnya.
Yoon Hee membaca petunjuknya dan mengarahkannya ke gibang dan
mencari Cho Sun. Sung Joon juga membaca petunjuknya. Byung Chon menemui adiknya
In So. Hyo Eun sedang berakting marah pada orang yang menggodanya. Lalu
pelayannya bilang Sung Joon sudah ada di sini.
Senior menunggu junior menyelesaikan tugas sambil minum-minum. Yong
Ha tanya pada In So kenapa In So sangat membenci Sung Joon padahal ia juga dari
partai Noron. In So bilang Sung Joon akan menghalangi keinginannya menjadi
pemimpin partai Noron. Itulah yang membuat Yong Ha benci politik. Lalu rencana
menggunakan Cho Sun karena ia sulit ditemui.
Yoon Hee datang ke Gibang, ia malah dikerubuti para gisaeng. Yoon
Hee bilang ia ingin menemui Cho Sun. gisaeng malah bilang tunggulah 100 hari
maka Cho Sun akan menemui Yoon Hee. Para gisaeng mulai membuka pakaian Yoon
Hee, ternyata Yong Ha sudah menyuruh mereka memberikan pelayanan memuaskan
untuk Yoon Hee.
Di ruangan lain, menteri Ha bersama Cho Sun. menteri Ha bilang malam
ini malam penyambutan makanya menteri Ha menemui Cho Sun. menteri Ha berusaha
membuka baju Cho Sun, tapi Cho Sun mencegahnya. Menteri Ha tidak suka kalau
kemarin Cho Sun berani menolak Raja dan sekarang menolak dirinya. Menteri Ha
tetap memaksa.
Yoon Hee yang terpojok meniup lilin sehingga ruangan gelap dan
buru-buru kabur. Sialnya saat lari ia ditabrak orang sehingga ia jatuh dan
masuk ke ruangan Menteri Ha tepat saat menteri Ha membuka baju Cho Sun.
Semua tamu mengenali menteri Ha dan mulai membicarakannya. Menteri
Ha melihat orang yang sudah menghancurkan acaranya. Yoon Hee yang jatuh
terkejut melihat menteri Ha dan langsung bangun.
“kau…” Ujar Menteri Ha menunjuk kearah Yoon Hee. Menteri Ha merasa
mengenali wajah Yoon Hee
Bonus Picture Lesson 2:
"Hya... Lee Sung Joon Singkirkan tanganmu kau mau membunuhku....?????Jangan terlalu kuat tau...!!!"
"Kita harus berpisah disini Kim Yoon Hee.. hati - hati dengan penyamaranmu, hujan deras bergeraklah cepat nanti kau basah kuyup"
"Sssssit... ini semua gara - gara kau Lee Sung Joon Kita ketahuan main hujan..."
"Hayooo kalian tidak mau mengaku tadi malam main hujan kan????"
"hey lihat kipasku ini model terbaru loh... cantikkan...."
"Hya..... kau berani medorong ku... TATTAP mata SAya....!!"
Materi Pelajaran selanjutnya.... Read This ,,,, jangan lupa di baca yaaa.. tinggalkan Comen biar tambah semangat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar