Sinopsis All In
Seorang penjudi bernama In-Ha, yang sedang bersiap untuk melakukan pernikahan dengan pujaan hatinya Soo-yun. Sebelumnya, In-Ha terlebih dulu melakukan transaksi yang melibatkan perhiasan yang tak ternilai di atas sebuah tebing.
Setelah menunaikan tugas dan melapor ke pada atasannya, In-Ha langsung memacu mobilnya ke sebuah kapel tempat pernikahannya akan dilangsungkan, dimana Soo-yun telah menunggunya. Di tengah perjalanan, ia berpapasan dengan dua mobil yang salah satunya berisi orang yang melakukan transaksi dengannya. Mencium niat tidak baik, In-Ha langsung memutar mobilnya dan mengejar orang tersebut.
Ternyata benar dugaannya, orang-orang jahat tersebut mengincar nyawa atasannya. In-Ha yang tiba tepat waktu langsung terlibat aksi tembak-tembakan seru. Malang nasibnya, peluru yang ditembakkan musuh mengenai dadanya. Dalam keadaan meregang nyawa, In-Ha kembali teringat dengan masa lalunya. Di tempat lain, Soo-yun yang telah mengenakan busana pengantin menanti dalam ketidakjelasan.
In-Ha kecil adalah seorang bocah berwajah lucu yang telah diajari trik-trik berjudi oleh sang paman. Apesnya, rencana tersebut kerap digagalkan oleh polisi yang sibuk mengejar keduanya. Setelah remaja, In-Ha menjelma jadi seorang pemuda yang ditakuti dan ahli mencuri selain berjudi.
Saat main kucing-kucingan dengan polisi, In-Ha dan sang paman berkenalan dengan Soo-yun di sebuah kereta, seorang gadis yang baru saja kehilangan ibunya, dan sedang berusaha mencari sang ayah yang tidak pernah dikenalnya.
Soo-yun sangat menyayangi kotak musik peninggalan ibunya, namun saat turun stasiun tas yang berisi kotak tersebut dirampas beberapa orang yang berlarian. Secara kebetulan, In-Ha mengenal orang-orang tersebut sehingga kotak tersebut disimpan sambil berharap bisa bertemu lagi dengan gadis tersebut.
Siapa sangka, pertemuan tersebut terjadi di sebuah bioskop yang secara kebetulan dimiliki oleh rekan sekolah In-Ha yang bernama Jung-woon. Saat itu, In-Ha dngan gagah-berani menghajar sekumpulan berandalan yang mengganggu Soo-yun. Bukannya berterima kasih, Soo-yun malah menampar In-Ha saat kotak musiknya dikembalikan.
Dasar In-Ha, ia meminta agar teman-temannya tidak takut karena para gangster tersebut pasti malu kalau mengetahui beberapa anggota mereka dipukuli oleh sekumpulan anak remaja. Ia tidak sadar kalau hal ini bisa mendatangkan masalah di kemudian hari.
Paginya, In-Ha bertemu dengan ayah Soo-yun yang sedang mencari pamannya. Rupanya, pria yang berhutang uang banyak pada kelompok gangster tersebut meminta pada paman In-Ha supaya diajari judi, yang sudah tentu langsung ditolak mentah-mentah.
In-Ha yang diam-diam menguping mendengar kalau Soo-yun bakal diganggu seandainya dalam tiga hari hutang tersebut tidak lunas, dan bertekad untuk membujuk pamannya. Meski sempat menolak, ucapan In-Ha yang menyebutkan dirinya tidak pernah menolong orang membuat sang paman berubah pikiran.
Saat masuk sekolah, dengan cueknya In-Ha pulang di tengah pelajaran yang gurunya berhalangan hadir. Kepergiannya diikuti oleh Jung-woon, yang ingin tahu seperti apa lingkungan In-Ha tinggal. Ia langsung diperkenalkan dengan para sahabat In-Ha yang kebanyakan adalah pencuri, dan mengajaknya melihat kehidupan malam.
Perjalanan tersebut nyatanya tidak membuat Jung-woon shock, malah sebaliknya ia mengajak In-Ha dan sahabat-sahabatnya mendatangi klub malam sang ayah yang malam itu menghadirkan pertunjukan striptease. Mereka tidak sadar, disana bahaya telah mengintai.
Untuk bisa menyelamatkan diri sahabatnya dan dia sendiri, In-Ha diminta untuk menunjukkan kemampuannya bermain kartu. Kecepatan tangannya membuat pentolan gangster tertarik dan menawarinya pekerjaan, namun dengan tegas In-Ha menolaknya.
Penolakan tersebut berakibat fatal, remaja tersebut dipukuli hingga babak-belur. Dalam keadaan setengah sadar, ia berjalan ke bioskop dimana Soo-yun bekerja, dan pingsan begitu melihat gadis tersebut.
Tidak tega melihat keadaannya, Soo-yun dengan telaten merawat luka-luka In-Ha. Kejadian tersebut membuat hubungan keduanya semakin dekat dan menjadi sahabat. Di tempat lain, ayah Soo-yun sedang belajar bermain kartu dengan paman In-Ha dan bertekad meraup uang sebanyak-banyaknya.
Kuatir dengan sang ayah, Soo-yun mencari tahu keberadaannya melalui In-Ha, namun yang ditanya malah meminta supaya gadis itu tidak kuatir. Sementara Soo-yun dengan perasaan cemas menunggu ayahnya yang ternyata sedang asyik bermain judi, dan dengan kemampuan barunya mampu meraup kemenangan. Saat diminta berhenti, pria setengah baya yang telah lupa diri tersebut menolak.
Benar saja, saat berjalan pulang sendirian ayah Soo-yun dicegat oleh orang-orang yang bermain judi dengannya. Saat diminta menyerahkan uang, ia menolak sehingga dipukuli dan akhirnya meninggal. In-Ha yang mendengar berita tersebut langsung mencari Soo-yun, namun gadis malang tersebut ternyata ditawan oleh para rentenir.
Perkelahian pun tidak bisa dielakkan, yang akhirnya memakan korban. Seorang sahabat dekat In-Ha jatuh dari rel sehingga dinyatakan cacat. Kejadian tersebut membuat In-Ha sangat marah, dan berniat membalas dendam. Kejadian inilah yang akan mengubah hidupnya.
Berhasil menyelamatkan Soo-yun dari cengkraman para penjahat, In-Ha yang dibantu oleh kepiawaian berkelahi Jun-woon langsung menyelamatkan diri. Dasar apes, tepat pada saat itu kawan-kawan gerombolan tersebut kembali sehingga terjadi kejar-kejaran seru.
Malang bagi seorang sahabatnya, kejar-kejaran tersebut membuatnya terpojok di sebuah lintasan rel kereta api yang siap melintas. Tak ada pilihan lain, ia harus menjatuhkan diri dari ketinggian sehingga cacat.
Kejadian tersebut masih lagi ditambah berita duka yang harus disampaikan In-Ha pada Soo-yun mengenai sang ayah. Dengan kemarahan memuncak, In-Ha bertekad membalas dendam pada gerombolan tersebut.
Dibantu oleh Jung-woon, mereka berencana untuk membakar gudang tempat gerombolan tersebut tinggal saat sedang kosong. Perhitungan mereka meleset, pentolan gerombolan tersebut masih ada di dalam dengan keadaan mabuk sehingga mati terbakar. Keesokan harinya, In-Ha ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara atas tuduhan pembunuhan.
Kemudian Soo-yun, gadis yang oleh para suster dipanggil dengan nama Angela ini tinggal di sebuah panti asuhan dan telah tumbuh menjadi seorang gadis cantik-jelita. Sebentar lagi ia harus menentukan pilihan, menjadi seorang suster secara permanen dan mengikuti pendidikan lanjutan atau kembali menjadi manusia biasa.
Di Las Vegas, Jung-woon yang kini telah menjadi mahasiswa tengah bersiap menyelesaikan studinya dan siap kembali ke Korea. Namun sebelum itu, ia mencoba peruntungannya di sebuah kasino dan secara kebetulan bertemu dengan seorang gadis Korea yang menjadi dealer di tempat tersebut.
Kecantikan gadis tersebut langsung menarik perhatian Jung-woon, yang kemudian menawarkan chip sebesar 10 ribu dolar asalkan si gadis mau menemaninya selama semalam. Permintaan tersebut tentu saja ditolak mentah-mentah, ditambah tamparan ke pipi pria tersebut.
Soo-yun yang dipanggil Angela mulai bosan dengan kehidupan biara, ia meminta pada suster kepala untuk diperbolehkan ikut berkunjung ke penjara. Kehadirannya disana langsung menjadi pusat perhatian para napi, mereka yang hadir langsung antri untuk bisa berdiskusi dengan Angela meski ada beberapa pilihan suster lain.
Saat berdoa, Soo-yun dengan hati sedih kembali teringat dengan In-Ha yang tidak ketahuan nasibnya. Ia tidak tahu bahwa pria yang dicarinya berada tidak jauh dari ruangannya sedang melakukan hal yang sama.
Kepergian si nomor 355 di waktu malam ternyata untuk berjudi, dan alasan ia dipukuli adalah karena selalu kalah. In-Ha yang penasaran akhirnya diajak ikut serta, dan betapa terkejutnya dia ketika mengetahui lawannya adalah salah satu anak buah pemimpin gerombolan yang tidak sengaja dibunuhnya.
Pertarungan keduanya berlangsung seru, sampai menit terakhir In-Ha terus kalah. Namun berkat keahlian dan pengalamannya sejak kecil bermain judi, di permainan terakhir ia bisa mengalahkan lawannya tersebut dengan telak. Dendam pria itu tentu saja semakin memuncak, karena selama di penjara ia tidak pernah kalah.
Setiba di panti asuhan, Angela akhirnya harus memutuskan apakah ia ingin meneruskan hidupnya sebagai seorang suster ataukah menghirup udara bebas sebagai seorang gadis muda. Keputusan tersebut ternyata menjadi awal perubahan hidupnya.
Sebelum berpisah, seorang anak yang kerap berantem dengan Soo-yun menghadiahi gadis itu sebuah kenangan yang tak terlupakan: kotak musik kesayangannya yang sebelumnya sempat dicuri. Setelah direkomendasi oleh susternya, Soo-yun akhirnya diterima bekerja di sebuah kasino meski untuk itu ia harus lebih dulu mendapat kursus singkat.
Di dalam penjara, In-Ha dengan tidak sabar menanti detik-detik terakhir kebebasannya. Akhirnya saat yang ditunggu itu tiba juga, meski saat berjalan keluar ia diancam oleh Ta-soo yang kakaknya secara tidak sengaja dibunuh In-Ha. Langkahnya membawa In-Ha tiba di depan bioskop tua tempatnya biasa berkumpul bersama teman-temannya.
Saat berjalan berkeliling, In-Ha kembali bertemu dengan kawan lamanya yang cacat akibat jatuh. Keduanya saling bertatapan dan berpelukan untuk melepas kerinduan dan kepedihan yang selama ini mampir dalam kehidupan mereka. Setelah itu, In-Ha kembali berkumpul bersama keempat rekannya, dimana seorang diantaranya telah menjadi polisi.
Setelah melepas kangen, In-Ha langsung menuju gereja tempat ia dan Soo-yun berpisah. Begitu mendengar suara denting piano yang memainkan lagu yang telah dikenalnya, ia langsung mencari sumber suara. Ternyata orang itu bukanlah Soo-yun, melainkan seorang suster setengah baya. Tak jauh dari sana, Soo-yun menuju ke gereja untuk menemui suster disana.
Nasib nampaknya masih mempermainkan In-Ha dan Soo-yun, keduanya tidak saling mengenali saat berpapasan sehingga jalan hidup mereka kembali terpisah entah sampai kapan. Di dalam, Soo-yun yang penasaran dengan sikap baik atasannya bertanya pada sang suster tentang hubungan mereka di masa lalu.
Di klub malam, In-Ha bersama sahabat-sahabat terdekatnya berpesta untuk merayakan kebebasannya dari penjara. Siapa sangka, kelompok gangster yang ketuanya terbunuh secara tidak sengaja masih menaruh dendam, di kamar kecil In-Ha nyaris saja tewas kalau saja tidak waspada.
Di tempat lain, Soo-yun tengah bersiap untuk menjalani kursus sebagai dealer kasino. Hari pertama dilaluinya dengan buruk karena ia datang terlambat dan saat diuji hasilnya tidak terlalu bagus. Namun ia akhirnya diterima setelah mampu melalui ujian bahasa Inggris dan Jepang dengan sempurna.
Tragedi yang menimpa In-Ha membuatnya dilarang oleh sang paman untuk keluar rumah, namun pria itu tetap membandel. Benar saja, tanpa disadari oleh In-Ha, sekelompok orang dengan gerak-gerik mencurigakan terus mengikutinya. Saat berkumpul, sahabatnya yang polisi memberi sejumlah uang namun ditolak.
Saat berjalan pulang, In-Ha baru menyadari bahwa ada segerombolan orang yang mengikutinya sejak tadi. Ia langsung beralasan kepada temannya ingin pergi ke suatu tempat, namun begitu di tempat sepi In-Ha langsung berlari sekencang-kencangnya. Beruntung, ia bisa lolos dari gerombolan itu.
Mengingat ancaman yang dilontarkan saat hendak keluar dari penjara, In-Ha langsung melaporkan kecurigaannya tersebut pada polisi sahabatnya. Sementara itu, ambisi ayah Jung-woon untuk memiliki usaha perjudian sudah tidak bisa dikekang lagi. Dengan bantuan seorang penjahat yang disegani, ia berusaha mewujudkan impiannya tersebut dengan segala cara.
Di kampusnya, Jung-woon kembali bertemu dengan si gadis dealer misterius, yang kali ini tidak menampik ajakannya untuk menghabiskan satu hari bersama. Setelah saling berbagi pengalaman, keduanya berpisah disertai ciuman mesra.
Setelah melakukan berbagai pertimbangan, In-Ha akhirnya setuju untuk menyingkir dari kejaran musuh-musuhnya dan pergi ke luar kota. Ia kembali bertemu dengan mantan rekan satu selnya, yang menawarkan pekerjaan sebagai petugas keamanan di sebuah kasino. Satu hal yang menjadi perintang adalah masa lalu In-Ha yang kelam.
Kehidupan tenang yang diharapkan In-Ha nampaknya belum bisa terwujud, karena disaat ia mulai menikmati pekerjaannya sebagai petugas keamanan kasino, datang tawaran untuk berbuat kejahatan lagi. Namun, perhatiannya teralih oleh informasi tentang keberadaan Soo-yun.
Lagi-lagi ia harus kecewa, karena saat tiba di asrama didapat kabar kalau Soo-yun sudah lama pergi dari sana. In-Ha langsung putus asa, nampaknya ia memang tidak bisa bertemu lagi dengan gadis itu. Dasar nasib, Soo-yun sendiri dikirim untuk bekerja di kasino yang sama dengan In-Ha.
Soo-yun langsung ditugaskan untuk menjaga meja permainan, dan ia harus mendapat ujian berat karena pelanggan pertamanya adalah seorang penjudi kelas kakap bernama Michael Chang. Dalam waktu singkat, kasino menderita kerugian puluhan juta won.
Di layar monitor ruang pengawas, terlihat wajah Soo-yun pucat-pasi. In-Ha yang sedang bertugas sangat terkejut melihat wajah gadis yang sangat dikenalnya tersebut. Ia langsung bergegas turun, dan Soo-yun tidak kalah terkejut melihat In-Ha.
Gentingnya situasi di kasino membuat pemiliknya datang langsung untuk memantau keadaan. Sempat tercetus usul untuk menghentikan permainan, namun usul tersebut ditolak oleh Jung-woon dengan alasan bisa merusak citra kasino.
Mereka tidak sadar bahwa pria yang bisa menyelamatkan kasino berada tidak jauh dari sana. Di ruang kontrol, In-Ha terus mengamati kebiasaan Michael saat berjudi. Setelah memperhatikan berulang-ulang, pria yang sebenarnya penjudi ulung tersebut baru sadar kalau Michael sangat sensitif dengan wangi-wangian tertentu.
Begitu Soo-yun memakai bedak wangi, konsentrasi Michael mulai buyar dan semua uang yang didapatnya dari kasino akhirnya kembali. Hasil tersebut membuat sang pemilik senang, dan memanggil In-Ha.
Kejadian tersebut membuat In-Ha kembali bertemu dengan Jung-woon, yang kaget setengah mati melihat sahabat semasa remajanya berdiri didepannya. Nostalgia tersebut tidak berlangsung lama, sebab ayah Jung-woon sudah menyiapkan rencana jahat berikutnya. Tidak hanya itu, In-Ha juga kembali bertemu musuh lamanya Dae-soo.
Sebelum memutuskan kembali, In-Ha menelepon sang paman dari sebuah telepon umum. Pria tua itu langsung memarahinya dan menyatan hubungan diantara mereka putus, namun In-Ha tidak menggubris ancaman tersebut. Baginya, yang penting sang paman tahu kalau dirinya baik-baik saja.
Di asrama, Soo-yun lagi-lagi bangun terlambat dan nyaris saja dihukum kalau saja tidak dibantu oleh sahabat sekamarnya. Saat tiba di kasino, ia dikejutkan oleh tugas baru yang diembannya : mengajari In-Ha untuk memahami semua permainan judi di kasino tersebut.
Dasar In-Ha, ia dengan santainya mengatakan kalau sudah menguasai semua permainan tersebut hanya dengan melihat setiap hari melalui monitor pengamat. Soo-yun tentu saja tidak percaya, dan menantang In-Ha untuk adu kemampuan. Ternyata benar, dalam waktu singkat Soo-yun kalah.
Karena keduanya diberi waktu tidak terbatas untuk belajar, kesempatan itu digunakan In-Ha untuk mengajak Soo-yun kembali ke panti asuhan tempatnya tinggal selama ini. Para penghuni sudah tentu menyambut kedatangan mereka dengan gembira, terutama suster kepala. Di situ terlihat, betapa besar cinta In-Ha pada anak-anak, yang membuat Soo-yun semakin luluh hatinya.
In-Ha akhirnya memutuskan untuk membantu Sang-tu memenangkan duel judi melawan Han Min Jung. Ia tidak sadar kalau dirinya digunakan sebagai pion untuk menguasai saham Sea World Casino yang sedang diperebutkan ayah Jung-woon dan tuan Chu.
Dalam keadaan galau karena merasa bersalah dan sebagian lagi takut ketahuan, Jung-woon menghubungi Jin-hee untuk menyampaikan pengunduran dirinya. Ia hanya berkata bahwa suatu saat nanti Jin-hee akan mengerti alasannya melakukan hal tersebut.
Di tempat yang telah ditentukan, In-Ha harus berhadapan dengan dua orang lain, seorang diantaranya adalah penjudi wanita yang disegani. Dalam permainan pertama, In-Ha tampak tenang namun mendadak memukul salah satu lawannya. Ternyata, orang tersebut bermain curang.
Kejadian tersebut membuat pertandingan dihentikan selama beberapa waktu. In-Ha menyuruh Joong-ku untuk menggunakan trik menukar kartu supaya mereka bisa menang. Meski ketar-ketir karena dikelilingi para ahli judi, akhirnya strategi tersebut sukses dan Han Min Jung kalah telak sehingga mau tidak mau menyerahkan seluruh saham yang dimilikinya.
In-Ha langsung menelepon Sang-tu dan meminta bos mafia tersebut untuk tidak mengganggunya lagi. Siapa sangka, hal itu menjadi permulaan bagi hidup bagi In-Ha. Min-jung ditemukan dalam keadaan tewas, sehingga In-Ha dan joong-ku yang terakhir terlihat bersamanya menjadi tersangka utama.
Kesialannya tidak berhenti sampai disitu. Sang-tu yang kuatir keterlibatannya dengan In-Ha diketahui oleh yang berwajib, memerintahkan Da-soo untuk menghabisi In-Ha dan Joong-ku. Tidak ada cara lain, In-Ha harus kabur secepatnya.
Untuk keselamatan sahabatnya, Jung-woon akhirnya setuju untuk bekerja dengan ayahnya di Sea World Casino yang sebentar lagi dikuasai. Namun ia mengajukan satu syarat, yaitu sang ayah harus mau membantunya mengeluarkan In-Ha dan Joong-ku dari Korea untuk menghindari Dha-soo.
In-Ha sempat ragu-ragu mendengar tawaran Jung-woon tersebut, namun menurut sahabatnya Joong-ku, itulah satu-satunya cara untuk menyelamatkan diri sekaligus membuat Soo-yun bahagia. Meski berat untuk berpisah dengan para sahabat, kesulitan terbesar In-Ha adalah melepas Soo-yun.
Saat malam kepergiannya dengan kapal, In-Ha menyempatkan diri untuk menelepon Soo-yun yang saat itu hendak bertugas. Namun, tidak ada sepatah katapun keluar dari mulutnya. Begitu Soo-yun menutup telepon sambil mengutarakan perasaan cintanya, barulah In-Ha menyesal.
Tak terasa, dua bulan sudah berlalu. Ayah Jung-woon berhasil mewujudkan ambisinya untuk memiliki Sea World Casino bersama sang anak. Satu-persatu manajer potensial di kasino lama, yang kini dipimpin Jin-hee, ditarik masuk.
Sementara itu In-Ha dan Joong-ku terus berpindah dari satu kota ke kota lain sebagai imigran gelap, dan akhirnya tiba di Los Angeles ditemani seorang gadis bernama Jenny. Dasar apes, mereka tertipu oleh gadis itu sehingga uang mereka raib.
Terdampar di daerah asing yang bahasanya tidak dimengerti, kedua sahabat itu akhirnya berhasil bekerja secara serabutan. Namun, mereka lagi-lagi tidak bisa lepas dari masalah. In-Ha menghajar beberapa orang dari gank setempat yang tidak mau membayar saat di pom bensin. Masalah bertambah rumit ketika orang-orang yang dipukuli itu membawa kawanannya.
Siapa sangka perkelahian In-Ha dengan para preman jalanan menarik perhatian salah seorang tokoh dunia hitam bernama Falcone. Oleh tangan kanannya, mereka ditawari pekerjaan sebagai salah satu pengawal Falcone yang juga dikenal sebagai biang judi tersebut.
Tawaran tersebut sangat besar artinya bagi In-Ha dan Joong-ku, namun mereka harus menuruti perintah sang atasan, tanpa terkecuali untuk membunuh. Setelah memikirkan masak-masak, keduanya memutuskan untuk menerima tawaran tersebut.
Di Korea, Jin-hee melabrak Jung-woon langsung ke rumahnya setelah mengetahui pengkhianatan pria itu, namun betapa terkejutnya dia begitu mendapati Soo-yun berada disana. Kehadirannya langsung disambut dengan sikap dingin sang pemilik rumah, dan perasaan Soo-yun semakin tidak menentu, terutama karena ia tidak bermaksud apapun.
Keesokan harinya Soo-yun dipanggil oleh Jin-hee untuk bicara empat mata. Di tempat sepi, Soo-yun dengan terus terang mengatakan kalau dirinya tidak memiliki perasaan apapun dengan Jung-woon. Namun Jin-hee memperingatkan kalau Jung-woon bisa saja salah sangka.
Soo-yun mendapat tawaran baru yang dulu sangat diimpi-impikannya. Ia mendapat bea siswa untuk belajar di Amerika, dan itu berarti ia harus berhenti bekerja. Demi melupakan kesedihannya ditinggal In-Ha, gadis itu menerima tawaran tersebut.
Saat hendak meninggalkan Korea, Soo-yun ditawari untuk mengurungkan niatnya dan pindah bekerja ke Sea World Casino. Tawaran tersebut ditolak dengan halus, namun Jung-woon membuka lowongan bagi Soo-yun setiap saat ia kembali.
Soo-yun akhirnya pindah ke Amerika. Namun dasar nasib, ia malah bersahabat dengan putri Falcone, yang kebetulan mencari seorang pelajar yang mengerti bahasa Jepang untuk membantunya mengerjakan tugas-tugas.
In-Ha sadar betul kalau kekasihnya tersebut kecewa dengan kejadian beberapa bulan sebelumnya, dan berusaha menyusul ke asrama untuk memberi penjelasan. Namun, Soo-yun menolak dan meminta supaya pria itu menjauh dari kehidupannya. In-Ha yang sedih tetap berusaha menunggu Soo-yun di bangku taman dekat apartemennya.
Dalam kesedihannya, Soo-yun menerima telepon dari Jung-woon, yang memberitakan kalau ia akan datang ke AS dalam waktu dekat. Mereka akhirnya sepakat untuk bertemu di Las Vegas. Begitu melihat ke bangku, Soo-yun terkejut melihat In-Ha sudah tidak ada dan ada sebuah benda yang sudah sangat dikenalnya.
Ia langsung berlari keluar dan sambil menggenggam kotak musik, berusaha mencari In-Ha kemana-mana. Setelah nyaris putus asa, mendadak In-Ha muncul dari belakangnya. Tanpa berkata-kata, keduanya berpelukan dan menghabiskan matahari terbenam bersama-sama.
Hari yang ditunggu akhirnya tiba. Jung-woon dengan penuh antusias menjanjikan pada kedua orang tuanya untuk menunjukkan calon istri sepulangnya dari Las Vegas. Ia langsung menelepon Soo-yun untuk mengingatkan janji pertemuan mereka, tanpa tahu gadis itu sudah kembali dengan In-Ha.
Setibanya di Las Vegas, Jung-woon terus tersenyum sambil menatapi cincin yang ingin diberikannya pada Soo-yun. Namun ia bagai tersambar geledek ketika secara tidak sengaja berpapasan dengan In-Ha dan Soo-yun yang kebetulan juga baru tiba. Ia langsung bersembunyi di balik pilar, dan menyimpan kembali cincin tersebut.
Sementara itu, In-Ha berniat untuk membelikan cincin tanda cinta kepada Soo-yun. Ia mengajak gadis itu masuk ke sebuah toko perhiasan, dan memilih cincin mana yang diinginkannya. begitu mendengar penjaga menyebut harga 65 ribu dolar, In-Ha langsung mengurungkan niatnya.
Pertemuan pasangan In-Ha dan Soo-yun dengan Jung-woon berlangsung penuh keakraban, meski kemesraan mereka membuat Jung-woon diam-diam iri. Saat bicara empat mata, Jung-woon meminta In-Ha untuk tidak lagi meninggalkan Soo-yun, yang langsung disanggupi pria tersebut.
Sepulang dari Las Vegas, In-Ha mendapat kabar lumayan menggembirakan. Ia ditugaskan untuk menghadapi mafia Vietnam yang telah mencuri barang dari Falcone. Seandainya sukses, keinginannya untuk mundur dari dunia mafia bakal dituruti. Padahal, hari itu ia berencana menikah.
Terjadi tembak-menembak sengit antara In-Ha yang berusaha melindungi Falcone dengan anggota mafia Vietnam. Karena lengah, ia akhirnya tertembak tepat di bagian dada dan langsung tersungkur. Di tempat lain, Soo-yun seolah mendapat firasat akan kejadian yang menimpa calon suaminya.
Sampai sore hari, In-Ha tidak juga muncul sehingga Soo-yun harus patah hati untuk kedua kalinya. Karena putus asa dan terpukul, ia meminta bantuan Jung-woon untuk mencari tahu dimana kekasihnya itu berada. Jawaban yang didapat mengejutkan. Kabarnya telah terjadi pertempuran sengit antara kelompok Falcone dengan mafia Vietnam yang memakan korban jiwa, dan In-Ha adalah salah satunya.
Kabar tersebut membuat Soo-yun nyaris pingsan, ia tidak percaya begitu saja dan memaksa Jung-woon menemaninya mencari tahu kebenaran berita tersebut. Namun niatnya tersebut langsung dicegah oleh Jung-woon, karena menurutnya pemerintah setempat tidak ingin tragedi tersebut tersebar luas sehingga banyak yang ditutupi.
Gadis malang tersebut langsung kehilangan semangat hidup, dan memutuskan untuk kembali ke Korea dan menyendiri di biara. Usaha Jung-woon menghubunginya tidak menemui hasil karena Soo-yun terus menolak ditemui. Diluar dugaan ternyata In-Ha tidak tewas, namun ia berada dalam keadaan koma. Tak terasa, delapan bulan telah berlalu.
Tanpa kehadiran Soo-yun, In-Ha bagai orang yang telah tidak mempunyai semangat hidup. Ia selalu mengingat janjinya kepada Soo-yun, dan memutuskan untuk mundur dari dunia hitam. Di luar dugaan, permintaannya tersebut dikabulkan.
Falcone sendiri sebenarnya berusaha membujuk In-Ha supaya tetap bertahan, namun tekad pria tersebut nampaknya telah bulat. Bersama Joong-ku, ia meninggalkan kediaman Falcone setelah diberi pesangon. Saat tiba dirumah, semua ucapan Soo-yun terus terngiang-ngiang di telinga In-Ha.
In-Ha akhirnya memutuskan untuk mengabarkan keadaan dirinya kepada sahabat baiknya Jung-woon. Di luar dugaan, Jung-woon malah memintanya untuk menjauhi Soo-yun karena tidak ingin gadis itu terluka untuk kesekian kalinya oleh ulah In-Ha.
Sementara itu Soo-yun yang sejak tiba di Korea langsung mengasingkan diri ke panti asuhan tempatnya dibesarkan dan tidak mau menerima satu tamupun. Jung-woon yang terus mengunjunginya selalu kecewa karena keinginannya bertemu tidak dikabulkan. Namun, nasehat suster membuatnya mulai membuka diri dan menerima kehadiran Jung-woon.
Dengan helikopter, ia diterbangkan ke arena perjudian yang terletak di Las Vegas. Ia nyaris saja didiskualifikasi karena terlambat datang ke pertandingan, untungnya di detik-detik terakhir ia muncul.
Disiarkan langsung di berbagai negara, pria itu tampil sebagai finalis dan akhirnya berhasil memenangkan turnamen berhadiah juta dolar tersebut. Kemenangan tersebut disambut dengan pekik-gembira Joong-ku dan Jenny. Di Korea, Jing-hee yang kebetulan menonton terkejut melihat sosok In-Ha yang dikira telah tiada.
Saat melintasi sebuah toko perhiasan, In-Ha teringat dengan cincin yang pernah disukai Soo-yun dan memutuskan untuk melihatnya. Mendadak ia ditegur oleh Lea Ochida yang pernah menjadi lawannya di turnamen judi, yang mengatakan dirinya ditunggu oleh seseorang.
Pria itu ternyata Michael Jang, yang secara khusus mengundang pemuda itu. In-Ha sudah tentu terkejut melihat pria yang sempat memperdayai Soo-yun di meja judi tersebut mengundangnya, dan memintanya untuk bergabung memenangkan sebuah perjudian yang disebut-sebut memiliki pertaruhan terbesar.
Rencana pembangunan kasino di Korea ternyata menjadi incaran Michael, yang didukung oleh keuangan dari sekelompok orang kuat di Amerika. Penjudi kawakan tersebut sengaja menarik perhatian dengan hadir di kasino milik ayah Jung-won yaitu Choi Do-hwan, dan meminta waktu untuk bertemu membicarakan bisnis yang menggiurkan.
Michael ternyata menawarkan kerja sama membangun kasino yang saat ini sedang dalam proses tender, namun reputasinya yang berbahaya membuat Doo-hwan menarik diri dari tawaran tersebut. Michael belakangan memutuskan bergabung dengan Direktur Suh ayah Jin-hee yang merupakan saingan bisnis Doo-hwan.
Saat bertemu Jin-hee, Soo-yun diberitahu kalau In-Ha sempat terlihat di Las Vegas saat pertandingan judi. Tidak percaya begitu saja, ia menceritakan kejadian tersebut pada Jung-won. Pria itu kaget setengah mati, dan memerintahkan sumbernya untuk mencari tahu kebenaran berita tersebut.
Setibanya kembali di Korea, In-Ha diberi tahu Michael Jang bahwa kali ini arena judi yang akan dirasakannya sangat jauh berbeda dengan yang dulu karena melibatkan orang-orang kalangan atas sehingga ia harus belajar tata-krama.
Pelan-pelan In-Ha mulai dibimbing untuk menjadi kalangan atas yang sempurna. Dibantu oleh asisten Michael Jang, ia diajari semua hal mulai dari aturan di meja makan, letak dan guna pisau-garpu, cara membedakan anggur yang diminum, sampai cara bermain golf yang benar.
Jung-won yang mencari tahu dimana In-Ha berada terkejut mendengar bekas sahabatnya tersebut masih hidup dan sempat menjuarai turnamen judi sedunia sebelum menghilang. Didepan Soo-yun, ia tidak memberitahu kebenaran itu dan kembali mengingatkan gadis itu kalau cintanya tulus meski harus menunggu.
Keesokan harinya saat menyerahkan proposal, Soo-yun mengucapkan terima kasih pada Jung-won yang terus menyertainya saat ia sedang dilanda kesedihan namun menandaskan bahwa dirinya tidak bisa menerima cinta pria itu.
Dikurung sekian lama di hotel, In-Ha tidak tahan dan akhirnya berusaha menampakkan diri didepan sahabatnya Tae-joon. Namun saat hendak menuju ke tempat pertemuan, polisi itu dipukuli dan ditusuk oleh segerombolan penjahat sehingga nyaris tewas. Beruntung, In-Ha sempat menolongnya.
Kabar ditusuknya Tae-joon menjadi berita di surat kabar, Jung-won yang kebetulan membaca mulai curiga bahwa kejadian tersebut ada hubungannya dengan tangan kanan ayahnya. Mendengar Tae-joon belum mati, kepala preman Sang-du memerintahkan anak buah andalannya Dae-soo untuk menghabisi polisi itu. Saat nyaris melakukan niatnya, mendadak ia ditegur oleh Jung-ae yang kebetulan hendak membesuk.
Proses perebutan tender pembangunan hotel telah dimulai. Jin-hee bersama ayahnya Direktur Suh meninjau lokasi pembangunan sementara cara yang diterapkan Choi Do-hwan lebih licin, ia menjamu salah satu anggota parlemen paling berpengaruh.
Soo-yun memberikan presentasi pembangunan hotel dengan sangat memuaskan, konsep-konsep yang ditawarkannya mampu memukau para calon investor dan mempesona Jung-won. Usai presentasi, ia mengajak seluruh karyawan yang terlibat dalam persiapan untuk bersenang-senang.
Sebelum pulang, ia berpesan pada Soo-yun untuk tidak menutup hatinya. Sementara itu, Michael Jang terus mempersiapkan In-Ha untuk bisa terjun ke dunia persaingan bisnis yang kejam, kecerdasan pria itu membuatnya mampu menguasai semua yang diajarkan dalam kurun waktu singkat.
Salah seorang asisten pribadi Michael yaitu Lea Ochida bahkan jatuh hati dan siap menyerahkan diri pada In-Ha, namun pria itu menolak karena bayangan Soo-yun tidak pernah lepas dari ingatannya.
Meski dirinya mengaku tidak bisa melupakan In-Ha dan masih terus memikirkan pria itu, Soo-yun merasa bahwa nasib buruk yang menimpa kekasihnya tersebut pasti berhubungan dengan dirinya. Di tempat lain, In-Ha yang sedang joging merasakan sakit pada bagian dadanya.
Saat tiba dikantor, Soo-yun mendapat bunga dari pria misterius. Ia mengira Jung-won yang memberikan, namun pria itu menyangkal. Jung-won sendiri sedang dilanda masalah cukup berat, ia hendak dijodohkan sang ayah dengan putri seorang konglomerat namun menolak sehingga terjadi pertengkaran kecil.
Tidak tahan lagi terus ditekan, Dae-soo memutuskan untuk menggulingkan Sang-du dari tampuk pimpinan gangster. Saat bertemu Jenny di tempat makan, ia mengutarakan rencananya tersebut dan mengatakan akan menjadi 'kepala naga'. Gadis itu mulai waswas dengan tindakan sang kekasih yang mulai menyerempet bahaya.
Karena tidak tahan berbohong, Tae-jun diberitahu bahwa dirinya selamat karena ditolong In-Ha yang dikira sudah mati. Semula ia tidak percaya, namun In-Ha akhirnya menunjukkan diri dihadapan sahabat masa kecilnya tersebut. Pertemuan keduanya berlangsung mengharukan.
Saat mengobrol berdua, Tae-jun mengaku kalau dirinya mengetahui tersangka pelaku penusukan terhadap dirinya. Ia juga memberitahu bahwa kasus pembunuhan yang membuat pria itu harus melarikan diri ternyata terhubung dengan anak buah ayah Jung-won.
Karena frustrasi dengan tekanan yang dihadapinya, Jung-won minum sampai mabuk. Saat sedang duduk, ia berpapasan dengan Soo-yun yang kebetulan hendak pulang. Saat mengobrol berdua, dengan jujur ia mengaku sangat menyukai gadis itu meski sadar kalau peluangnya bersaing dengan In-Ha sangat kecil.
Kerja sama antara perusahaan OASIS dengan perusahaan asing yang diwakili oleh Jimmy Kim dimulai, Jin-hee dan orang kepercayaannya mendatangi kantor perusahaan itu untuk bertemu dengan sang pemimpin yang misterius. Betapa terkejutnya mereka saat mengetahui Jimmy Kim ternyata adalah In-Ha.
Curiga Dae-soo dalang dari penusukan Tae-joon, In-Ha memutuskan untuk menampakkan diri didepan Dae-soo di basement parkir. Dendam sekian tahun ingin diselesaikan saat itu juga.
Sempat berbincang-bincang sebentar, ia langsung menghajar pria itu. Tak lama kemudian, anak buah Dae-soo muncul dan menyelamatkannya. Dalam waktu singkat, perkelahian berjalan tidak seimbang. Beruntung, In-Ha diselamatkan oleh anak buah Michael Jang yang terus menguntitnya.
Ditengah jalan, ia meminta untuk diturunkan karena ingin bertemu dengan Tae-joon. Dari sahabatnya itu, In-Ha mengetahui bahwa dalang dibalik pembunuhan yang dituduhkan kepadanya beberapa tahun silam berkaitan erat dengan ayah Jung-won.
In-Ha terus memikirkan ucapan Tae-joon yang mengatakan bahwa Jung-won ikut bertanggung jawab atas hukuman penjara 7 tahun yang sempat dirasakan pria itu, terutama ucapan mantan sahabatnya tersebut yang memintanya untuk tidak menghubungi Soo-yun saat baru sadar dari koma karena akan membuat gadis itu sedih.
Dalam waktu cepat, berita kemunculan In-Ha langsung tersebar. Dae-soo memberitahu pada Sang-du, yang menyampaikannya pada tangan kanan Jung-won, dan akhirnya sampai ke telinga Jung-won sendiri. Pria itu mulai waswas karena takut hati Soo-yun akan semakin sulit untuk ditaklukkan.
Untuk menjauhkan kemungkinan Soo-yun bertemu kembali dengan In-Ha, Jung-won mengajak gadis itu bertemu untuk membicarakan kepergian ke Jepang dalam rangka bisnis. Mudah ditebak, Soo-yun menolak dengan halus tawaran tersebut. Jung-won langsung menebak bahwa teman sepermainannya itu masih merindukan In-Ha, dan tebakannyapun tidak salah.
Di kamar kecil, Sang-doo terkejut melihat Joong-ku disebelahnya. hendak menanyakan keberadaan In-Ha, ia malah dihajar sampai babak-belur. Saat keluar, anak buah Sang-du nyaris saja menangkapnya. Beruntung ia cukup gesit dan mampu meloloskan diri.
Insiden tersebut sampai ke telinga Jung-won, yang mulai curiga bahwa ada sesuatu dibelakang semua kejadian yang terjadi belakangan. Apalagi, ia juga mendengar bahwa In-Ha telah muncul saat menghajar Dae-soo.
Apa yang ditakutkan Jung-won bahwa In-Ha cepat atau lambat akan menampakkan diri akhirnya jadi kenyataan. Saat grup Sea World melakukan presentasi hotel, In-Ha sengaja menampakkan diri pada Soo-yun.
Gadis itu terkejut setengah mati melihat pria yang dikiranya sudah mati itu muncul, sampai-sampai presentasi yang dibawakannya terhenti beberapa saat. Saat jeda, ia langsung berlari kesana-kemari mencari sosok In-Ha diikuti Jung-won dari belakang. Pria itulah yang pertama melihat In-Ha ditengah keramaian, ia tertegun dan tidak dapat berkata apa-apa.
Dae-soo memutuskan untuk berontak dari pimpinan Sang-du dan mengutus anak buahnya untuk merebut posisi puncak kepala mafia setempat. Sang-du sendiri baru mengetahui hal tersebut beberapa saat kemudian, ia terpaksa harus bersembunyi untuk menghindari kejaran.
Doo-hwan kembali memarahi Jung-won yang menolak dinikahkan dengan putri kolega bisnisnya, namun pemuda tersebut mengemukakan alasan tepat yang langsung membuat ayahnya terdiam. Tekadnya yang keras membuat Doo-hwan hanya bisa menghela napas.
Sedang merencanakan langkah-langkah pengamanan tender yang diincar, Jung-won kembali kalah cepat. Saham hotel yang diincarnya dibeli oleh pria misterius bernama Jimmy Kim. Penasaran, ia mulai mencari tahu tentang pria Amerika asal Korea tersebut namun tidak menemui jawaban memuaskan.
Saat Jin-hee sedang mengobrol dengan In-Ha, Jung-won menelepon dan menanyakan tentang siapa Jimmy Kim sebenarnya. Jun-hee berbohong dengan mengatakan tidak tahu, dan menceritakan pada In-Ha bahwa Jung-won sedang mencari tahu tentang dirinya.
Soo-yun bekerja keras sejak pertemuan dengan In-Ha, ia dipanggil menghadap Do-hwan saat jam makan siang. Disana, ia dimintai komentar soal Jung-won, dan menanyakan apakah gadis itu bersedia menikah dengan putranya tersebut. Soo-yun hanya bisa diam dan menunduk.
Saat tiba dirumah, Jung-won diberitahu ibunya bahwa Doo-hwan tidak keberatan bila ia memperistri Soo-yun. Berita tersebut nyaris tidak dipercayanya, namun sang ibu mengatakan bahwa ia sendiri heran suaminya bisa berubah secepat itu.
Saking senangnya, Jung-won langsung pergi keluar dan mencari Soo-yun yang kebetulan sedang termenung. Ia menyatakan kebahagiaannya karena semua penghalang telah hilang, dan memeluk gadis itu. Soo-yun hanya diam saja dan tidak bereaksi apapun.
Setelah melalui proses yang menegangkan, grup Sea World kembali kalah dalam proses tender. Saat hendak keluar dari gedung, Jung-won berpapasan dengan rivalnya. Betapa terkejutnya dia ketika melihat pemimpin grup musuhnya yang bernama Jimmy Kim ternyata adalah In-Ha.
Saat keluar kantor, Soo-yun terkejut melihat In-Ha selama ini ternyata berada didekatnya. Ia langsung tertegun melihat pria itu berjalan disamping seorang wanita, dan tidak bergerak sampai pasangan itu berlalu. Dengan langkah gontai, ia berjalan menuju sebuah kafe untuk bertemu Jin-hee.
Setelah melepas kangen, Jin-hee langsung berterus-terang dengan mengatakan bahwa ia ingin memberitahu bahwa In-Ha adalah pimpinan grup rival Sea World. Tidak hanya itu, ia juga memberikan kartu nama pria itu. Jin-hee sempat heran mendengar Soo-yun mengaku pernah melihat In-Ha namun tidak menemuinya.
Ketika bertemu In-Ha, Jin-hee memberitahu tentang pertemuannya dengan Soo-yun dan apa saja yang mereka bicarakan. Sama seperti sebelumnya, kali ini gadis itu memberikan kartu nama Soo-yun. In-Ha menerimanya dengan tertegun.
Saat meninjau pembangunan rumah ditepi tebing, Joong-ku memberitahu In-Ha ketika Soo-yun melintas didepan mereka. Gadis itu tidak melihat mereka, namun hati In-Ha bagai diiris-iris menyaksikan gadis yang dicintainya tersebut. ragu-ragu, In-Ha mencoba menghubungi ponsel Soo-yun namun kaget mendengar suara Jung-won diseberang sana.
Rupanya Soo-yun sedang pergi kekamar kecil, ia diberitahu ada yang menghubungi. Gadis itu terkejut melihat nomor yang menghubungi namun berpura-pura tidak ada sesuatu yang spesial. Saat tiba dirumah, ia teringat dengan nomor yang diberikan Jin-hee dan memutuskan untuk menelepon In-Ha.
Dikantornya, Jung-won teringat dengan tatapan aneh Soo-yun saat ditegur, dan mencoba menghubungi nomor tersebut. Ia sangat kaget ketika mendengar suara In-Ha diseberang sana, dan tidak bisa berkata apa-apa selain menutup telepon tersebut.
In-Ha heran setengah mati mendengar telepon berdering untuk kedua kalinya, namun kali ini yang menghubungi adalah Soo-yun gadis yang dicintainya. Ia langsung terbelalak kaget, apalagi gadis itu ternyata meminta waktu untuk berbicara berdua. Keduanya berjanji untuk bertemu disebuah tempat, tanpa sadar Jung-won mengikuti dari belakang.
Jung-won meminta waktu untuk bertemu Soo-yun di sebuah bar. Ternyata disana ia menanyakan seputar In-Ha, dan mengaku melihat Soo-yun bersama mantan kekasihnya tersebut. Pria itu merasa tidak berarti bila dibandingkan In-Ha, dan meminta Soo-yun untuk melupakan masa lalunya.
Jawaban Soo-yun sangat mengejutkan, ia mengaku ingin supaya hubungannya dengan Jung-won bisa seperti saat itu. Ia juga mengatakan bisa memutuskan mundur dari pekerjaan bila Jung-won terus mendekatinya.
Michael Jang kembali ke Eropa bersama orang kepercayaan Falcone, dan berpesan untuk tidak memberitahu In-Ha tentang hubungan mereka. In-Ha sendiri mengalami kesulitan, ia dan Joong-ku dihadang oleh anak buah Dae-soo sehingga terjadi perkelahian tidak seimbang. Beruntung, pengawal Falcone datang dan membantu mereka.
Jung-ae memutuskan untuk memberitahu tentang rencana pernikahannya dengan Dae-soo ke ibunya Hyun-ja. Siapa sangka, sang ibu juga berencana menikah dengan paman In-Ha yang bernama Chi-soo. Karena tidak ingin merusak kebahagiaan ibunya, ia memilih untuk menunda pemberitahuan tersebut dan menceritakan semuanya pada Tae-joon.
Chi-soo dan Hyun-ja menikmati bulan madunya dengan sangat gembira, mereka dijamu di sebuah hotel berbintang dengan pelayanan kelas atas. Terheran-heran melihat kemewahan yang didapat, mereka dikejutkan oleh teguran seorang pria, yang ternyata adalah In-Ha. Hyun-ja histeris dan langsung memeluk In-Ha sambil berlinang air mata.
Saat berbicara dengan Chi-soo, In-Ha menanyakan soal ayah yang tidak pernah dikenalnya. Dari situ diketahui, bahwa orang yang selama ini dikaguminya meninggal karena judi yang juga menyeret ibunya ke jurang kesengsaraan. In-Ha sadar itulah alasan Chi Soo melarangnya hidup dari judi.
Jung-ae akhirnya tidak tahan lagi, ia memberitahu ibunya Hyun-ja tentang rencana pernikahan dengan Dae-soo. Seperti yang sudah diduga, wanita tua itu langsung histeris. Namun, tekad yang sudah bulat membuat Jung-ae bergeming. Gadis itu bahkan mengaku kalau hari pernikahan telah ditentukan.
Jung-won terkejut mendengar besarnya investasi hotel yang ditanam Michael Jang. Rupanya ia tidak sendirian. Setelah presentasi usai, In-Ha mendengar jumlah investasi yang begitu besar menanyakan kepada 'guru'nya darimana uang tersebut akan didapatkan. Namun, ucapan pria itu membuat In-Ha curiga akan adanya peran Falcone.
In-Ha mengutarakan rencana menuntaskan permusuhan dengan Dae-soo, namun pemberitahuan Tae-joon bahwa pria itu akan menikah dengan jung-ae membuatnya kaget. Ia memutuskan hadir di acara itu. Kemunculan In-Ha di pesta pernikahan Dae-soo sempat membuat suasana panas, namun pria tersebut ternyata hanya memberi selamat.
Meskipun permusuhan antara In-Ha dan Dae-soo telah berakhir ternyata tidak membeuat keadaan semakin meembaik. Di tengah jalan kendaraan pengantin Dae-chi dan Jung-ae dihentikan oleh segerombolan orang tak dikenal, yang diduga adalah anak buah Yim Dae-soo. Dihadapan Jung-ae, Dae-soo harus membayar mahal pengkhianatannya dan tewas dibunuh dengan cara ditusuk.
Sementara itu, In-Ha bekerja keras untuk memastikan hotelnya meraih tender yang diincar sekaligus mengalahkan Jung-won. Namun penyakit yang muncul akibat luka tembak di Amerika kembali kambuh, ia pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.
Cast:
Lee Byung Hun As In Ha
Song Hye Kyo As Soo Yun
aku mau dong punya pacar kayak In Ha, Romantis banget tapi gk mau yang tukang judi gituu :)
BalasHapus