Meski dramanya telah berakhir.... baca2 sinopsinya nggak palah sekalian bernostalgia gitu...
yang ketinggalan Pelajaran lalu bisa Read disini
Pelajaran 3
Di Sungkyunkwan sedang ada ospek para peserta didik diminta untuk
melakukan perintah yang tertulis didalam kertas yang sudah dibagikan. Ha In So
juga berkata jika berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan maka orang itu
akan mendapatkan penghargaan. Namun jika sebaliknya maka orang itu akan diminta
telanjang dan akan dilemparkan ke kolam.
Yoon Hee yang mendengarnya menjadi panik dan langsung memegang
dadanya. Semua ini adalah tradisi yang ada di Sungkyunkwan dan semuanya
diharapkan dapat berhasil menjalankan tugasnya masing-masing. Para peserta
didik keluar dari lapangan dan bergegas menjalankan tugasnya masing.
Yoon Hee berjalan dan membaca tugasnya:
“raja bunga
melidungi kekasihnya, mengambil pakaian sutra wanita”.
Yoon Hee mengambil kesimpulannya mengenai puisi ini:
“Jika sang kekasih mengacu pada Cho Seon dan Raja bunga adalah
moran, maka itu adalah Gisaeng Moran, pakaian sutra Cho Seon?”.
Sementara itu Yong a sedang berbincang dengan In So mengenai Cho
Seon. Yoon Hee ternyata datang ke tempat Gisaeng. Disana para gisaeng memaksa
ingin membuka pakaian Yoon Hee.
Yoon Hee berusaha menghindar tapi dia terpojok ditembok. Yoon Hee
berkata pada Gisaeng itu untuk memanggilkan Cho Seon tapi Gisaeng itu berkata
kalau Tuan muda Yong Ha meminta mereka untuk melayani Yoon Hee dengan baik.
Gisaeng itu juga berkata jika mereka membuat tanda bekas ciuman didada Yoon
Hee, maka gisaeng itu akan mendapatkan kura-kura yang terbuat dari emas murni.
Gisaeng itu mencoba membuka pakaian Yoon Hee tapi Yoon Hee tetap
mempertahankan diri dengan berkata:
“aku kesini
untuk melihat Cho Seon, Cho Seon!”.
“jika kau menunggu seratu hari, nanti Cho Seon akan menjadi
milikmu”. Uajr Salah satu Gisaeng disana
Para Gsaeng itu terus memojokan Yoon Hee sampai akhirnya Yoon He
terbaring dilantai. Dilain tempat Seorang Gisaeng yang bernama
Cho Seon sedang melayani seorang bangsawan. Saat Bangsawan itu menarik tali
pengikat Hanbok Cho Seon, Cho Seon itu menghentikannya.
Sementara Yoon Hee masih berusaha untuk melepaskan diri dari nafsu
dunia. Kini pakaian luar Yoon Hee sudah menghilang, Yoon Hee hanya menggunakan
pakaian putih. Saat Gisaeng yang satu menariknya, Yoon Hee mencoba terlepas
namun dia malan jatuh tersungkur dan Gisaeng yang ada didepannya mengangkat
Hanbok bagian bawah miliknya. Yoon Hee membalikan badannya namun Gisaeng yang
dibelakangnya juga melakukan hal yang sama.
Diseberang kamar Cho Seon, ada bangsawan yang juga sedang
minum-minum. Bangsawan itu membicarakan Cho Seon dan Menteri Perang Ha
Byungpan, oh jadi bangsawan itu Menteri Perang.
Menteri Ha itu melihat Yoon Hee yang sedang
tergeletak dan Yoon Hee langsung duduk. Menteri Ha marah karena Yoon Hee
seorang sarjana dan apa yang sedang dilakukan Yoon Hee ditempat seperti ini.
Menteri Ha seperti menyadari sesuatu saat melihat Yoon Hee. Namun Gisaeng yang
sedari tadi mengejar Yoon Hee langsung menjelaskan kalau mereka meminta maaf
tapi hari ini adalah upacara penyambutan Sungkyunkwan. Gisaeng itu akan membawa
Yoon Hee. Menteri Ha baru tahu kalau Yoon Hee itu murid dari Sungkyunkwan.
Menteri Ha marah mengetahuinya dan berkata dia kan memanggil kepala dinas untuk
memecat Yoon Hee yang berperilaku nakal dari lembaga.
Yoon Hee langsung membalikan badan dan
membungkuk tanda penyesalannya dan meminta maaf pada Menteri Byungpan. Yoon Hee
lalu melihat kearah Cho Seon dan dia memberikan jubahnya untuk menutupi bahu
Cho Seon yang terbuka. Cho Seon agak terkejut dengan tindakan Yoon Hee. Menteri
Byungpan juga ternganga melihatnya.
Lalu
Yoon Hee langsung berlutut dan berkata:
“meskipun saya
tidak tahu siapa anda, saya minta maaf atas semua kecelakaan yang telah saya
sebabkan pada anda disini, dipertemuan pertama kita, Tapi saya harus membawa
wanita ini”.
Menteri
Byungpan agak marah dengan kata-kata Yoon Hee. Lalu Yoon Hee berkata lagi:
“Kepala Cendekia
Sungkyunkwan adalah putra Menteri Byungpan, dia sangat bergantung pada otoritas
ayahnya dan sangat arogan, dia juga mengatakan jika saya tidak membawa wanita
bersama saya, dia tidak hanya akan melarang saya masuk Sungkyunkwan, dia juga
akan menghukum berat saya, karena saya mendapatkan jalan keluar yang baik, maka
kenapa saya setidaknya menghindari hukuman”
Yoon Hee lalu membawa Cho Seon bersamanya.
Menteri Byungpan marah dan berteriak-teriak. Para bangsawan diseberang langsung
berbincang-bincang tentang apa yang sudah dikatakan Yoon Hee tadi dan ini
membuat Byungpan tidak enak hati.
Gisaeng
yang tadi mengejar Yoon Hee langsung menghampiri Cho Seon dan bertanya tentang
keadaannya. Tapi Cho Seon malah berkata pada Yoon Hee kalau dia merasa sudah
berhutang dari awal pada Yoon Hee dan Cho Seon ingin tahu siapa Yoon Hee. Tapi
Yoon Hee malah berkata dengan penuh semangat mengenai anggota parlemen yang
tidak punya hati dan seharusnya mereka ditangkap dan dibuang ke sungai Han, lalu
Yoon Hee merasa aneh dengan pandangan Gisaeng itu dan dia Tanya apa dia
mengatkan hal yang salah. Gisaeng itu berkata kalau Yoon Hee akhirnya sudah
bertemu dengan Cho Seon yang diinginkan Yoon Hee dengan penuh semangat dan Yoon
Hee bisa menghabiskan malam bersama Cho Seon. Yoon Hee terkejut karena baru
tahu kalau wanita itu adalah Cho Seon yang dia cari dan Yoon Hee tersenyum.
Menteri
Ha keluar dari Gibang dan naik tandunya. Menteri Ha menyadari kalau dia merasa
pernah melihat Yoon Hee sebelumnya. sementara itu Sun Joon juga sedang mencari
yang menjadi tugasnya. Sun Joon menganalisa tugasnya:
“Hwa Jong Goon
Ja adalah bunga teratai, Bu Yong Ha mekar sepenuhnya, Bu Yong Ha berarti juga
bunga teratai, Ratu bunga teratai”.
Tiba-tiba
Sun Joon dikagetkan oleh Son Dol mungkin pelayannya Sun Joon. Son Dol mengambil
tugas Sun Joon dia berkata kalau Sun Joon mungkin pandai dalam hal studi tapi
Sun Joon tidak pandal dalam hal kelicikan. Son Dol mulai berkata
“bunga teratai
yang mekar berarti anak pejabat yang sedalam dalam usia menikah, aku tahu,aku
tahu, ketika mengatakan pilih Bu Yong Ha yang paling mekar, apa lagi artinya
yang bisa?” ujar Son Dol mengekspresikan gaya tidur dan
mebuat Sun Joon menyadari sesuatu
Disaat yang bersamaan Ha Hyo Eun (Seo Hyo Rim), yang sedang
menyulam. Hyo Eun ternyata sedang belajar cara menolak pria yang akan
melamarnya dengan Byung Choon. Gyung Choon memuji keahlian acting Hyo Eun,
Byung Choon kelepasan bicara, dia meminta maaf pada Hyo Eun karena telah
membandingkan Hyo Eun yang seorang wanita terhormat dengan seorang wanita
penghibur rendahan a.k.a Gisaeng, namun Hyo Eun tidak terlalu memasukan
perkataan Byung Choon kedalam hati. Budak Hyo Eun berkata padanya kalau Lee Sun
Joon datang.
Sung Joon masih di luar menunggu Hyo Eun. Son Dol baru tahu kalau
Hyo Eun anak menteri Byungpan. Sun Joon tahu ini akan sulit karena In So tidak
akan menginjinkan sesuatu apapun terjadi pada adiknya. Son Dol langsung
tengkurep ga tengkurep sih tangan sama kakinya jadi tumpuan. Sun Joon tanya apa
yang dia lakukan. Ternyata Son Dol meminta Sun Joon naik ke punggungnya untuk
melihat Hyo Eun.
Didepan rumahnya Hyo Eun gelisah karena sudah larut malam Sun Joo
belum juga muncul. Hyo Eun kesal dia masuk kekamar dan membuka semua pakaiannya
lalu menendangnya karena kesal. Hyo Eun kesal karena sudah lama menunggu.
Pelayan Hyo Eun mencoba untuk menghiburnya dengan berkata kalau masih ada
laki-laki yang menunggunya diluar. Hyo Eun menjawab dengan enteng:
“biarkan mereka
menunggu!”.
Lalu dia mengambil sebuah buku. Sebuah novel roman Joseon, Hyo Eun
mendesah:
"Bagaimana membosankan, semua orang di dunia
idiot! Di mana semua orang sempurna, seperti dalam buku ini?”
Hyo Eun membaca novelnya dan tertawa. Pelayannya masih saja terus
membujuk Hyo Eun. Dan dia berkata:
"Katakan
kepada mereka aku sedang istirahat dan aku akan kembali keluar setelah lima
belas menit!"
Dan ketika pelayan itu ingin bicara lagi, dia mengancam untuk
keluar dengan pakaian-nya yang tidak lengkap. Pelayannya pun keluar, Hyo Eun
kembali membaca novelnya sambil cekikikan.
Sementara itu didepan rumah Hyo Eun ada beberapa pria yang
menunggunya. Sun Joon bersembunyi di balik tembok. Pelayan Hyo Eun datang
memberitahukan pada para pemuda itu kalau nona mudanya sedang istirahat dan akan
keluar lagi setelah 15 menit lalu Byung Choon sakit perut dan minta ditunjukan
dimana toilet berada Semua pemuda ikut ke toilet.
Saat semua pemuda pergi, Sung Joon keluar dari persembunyiannya,
Lalu Sun Joon sampai didepan sebuah kamar yang bertuliskan:
“Rumah teratai”.
Hyo Eun merasa ada seseorang didepan kamarnya. Dia langsung keluar
dengan kesal dan mengira itu pelayannya. Tapi saat dia membuka pintu dia
terkejut ternyata itu Sung Joon.
Sung Joon juga terkejut karena dia belum mengetuk pintu kali ya,
Lalu Sun Joon sadar dan dia langsung menutup pintu kamar Hyo Eun (Hyo Eun
Cuma pake daleman Hanboknya ajah). Tapi Hyo Eun malah membuka pintunya
lagi. Sung Joon ingin berkata tapi Hyo Eun menutup bibir Sung Joon dengan
jarinya.
Yong Ha dan In Soo sedang minuman. Yong Ha berkata pada In Soo
untuk tidak mengkhawatirkan masalah Cho Seon. In Soo hanya tersenyum. In Soo
berkata kalau dia tidak mengkhawatirka Cho Seon. Lalu Yong Ha berkata lagi:
“kau terus bertanya kepadaku tentang Kim Yoon Shik kan? Apakah ada
kata-kata berasal dari sana atau tidak, melihat wajahmu seperti itu menunjukan
wajah seorang pria cemburu”.
In Soo lalu berkata mengenai Cho Seon yang tidak akan menyukai Yoon
Shik walaupun Yoon Shik bersedia mati untuknya, In Soo tahu dengan baik,
Kemudian Yong Ha menjawab:
“benar, itu sebabnya aku mengutus Ki Yoon Shik pada Cho Seon, untuk
memastikan anak itu gagal, malam ini aku akan memastikan dia harus melepaskan
pakaiannya”
Sementara itu Yoon Hee sedang bersama Cho Seon
dikamar Cho Seon. Yoon Hee melihat kesekeliling kamar Cho Seon.Cho Seon tahu
apa yang harus dia bantu untuk Yoon Hee. Cho eon berkata Yoon Hee mengingnkan
pakaian sutranya dan itu berarti mereka harus melakukannya.
Cho Seon mendekati Yoon Hee. Yoo Hee mundur, Cho seon kemudian
mendekat kearah wajah Yoon Hee. Yoon Hee takut dan dia memejamkan matanya, lalu
Cho Seon meniup wajah Yoon Hee. Kemudian Yoon Hee berdiri dan menjauh dari Cho
Seon dan berkata kalau ini sudah malam dan dia harus kembali. Cho Seon Tanya
apa dia melakukan sesuatu yang menyinggung Yoon Hee. Lalu Yoon Hee menjawab:
“ini bukan salahmu, saya juga tidak jauh berbeda dari Byungpan,
yang hanya ingin menghabiskan malam denganmu, apa yang membuat saya berbeda
dari dia? Aku akan pergi untuk hari ini, jika saya menyinggungmu, tolong
mengerti”
“Jika anda tidak memiliki pakaian saya, Maka anda tidak akan dapat
melewati upacara penyambutan, apakah anda baik-baik saja dengan itu?” Jawab Cho Sun
“bahkan jika begitu, itu adalah urusan saya, itu memungkinkan seorang wanita akan dipermalukan karena saya, itu bukan perilaku manusia”. Ujar Yoon Hee lagi membuat Cho Seon tersenyum mendengarnya.
“katakan saja anda meninggalkan kasih sayang
anda pada saya, anda hanya perlu mengambil pakaian saya”. Ujar Cho Sun
Lalu Cho Seon memberikan pakaian sutranya yang
berwarna pink sambil berkata:
“bagi seorang pria saya datang untuk seperti
ini, saya hanya mengatakan keinginan saya”.
Lalu Yoon Hee duduk dihadapan Cho Seon dan
membuka lipatan pakaian sutra itu, Dia juga mengambil kuas dan mulai
menggambarkan puisi diatas pakaian itu dan berkata:
“ini tidak akan mempermalukan pakaian wanita,
saya akan terus menerimanya sebagai memorinya yang tak terlupakan”.
Cho Seon tersenyum mendengarnya dan berkata:
“lalu
saya harus membalas puisi ini?”
Sementara itu Para pemuda sudah kembali dari
toilet dan sekarang berada didepan rumah Hyo Eun lagi. Byung Choon tanya dimana
Lee Sun Joon. Lalu Byung Choon menyadari mungkin saja Sun Joon sudah datang
saat mereka pergi tadi.
Sun Joon bersama Hyo Eun.
“saya meminta maaf karena menyinggung anda
pada pertemuan pertama kita, saya akan pergi sekarang” Ujar Sung Joon
“saya
tidak dapat membiarkan anda pergi begitu saja” Ujar Hyo Eun
Byung Choon pergi kekamar Hyo Eun dari luar dia melihat bayangan
seorang pria lalu Byung Choon masuk kekamar Hyo Eun dan dia sudah siap dengan
tongkat pemukulnya. Namun saat dia membuka pintu yang dilihatnya hanyalah Hyo
Eun yang sedang terbangun dari tidur. Byung Choon langsung memalingkan
wajahnya. Hyo Eun marah dan dia melemparkan barang-barangnya kearah Byung Choon
yang dipikirnya orang baik. Pelayan Hyo Eun langsung menutup pintu kamar nona
mudanya. Byung Choon masih tidak terima karena dia merasa benar-benar melihat
ada orang dikamar Hyo Eun. Hyo Eun dari dalam kamarnya berkata dia akan
menceritakan semuanya pada kakaknya.
Lalu Sun Joon keluar dari balik penyekat dikamar Hyo Eun. Hyo Eun
tersipu malu. Mereka berdua terlihat canggung dan dengan bersamaan berkata:
“saya minta
maaf”
“Saya minta maaf tuan, mohon mengerti, anda menjadi malu karena
saya, tapi saya tidak bisa membiarkan tamu pergi seperti, saya mungkin kasar,
tapi saya ingin melayani anda tuan dengan tulus, tolong lupakan bagaimana saya
hari ini, saya juga akan menghapus memori hari tentang anda” Ujar Hyo Eun merasa bersalah
Byung Choon bersama kawan-kawannya terus berjaga-jaga dirumah Hyo
Eun. Salah satu kawannya menyentuh pipi Byung Choon dan bertanya apakah sakit.
Byung Choon marah-marah karena kawannya iu menyentuh pipinya. Byung Choon
berkata kalau dia tidak akan cuci muka karena pipinya itu kena lemparan bantal
wanita yang dicintainya, hehehe. Dan Byung Choon merasa sekarang sia-sia karena
sudah disentuh.
Dilain tempat sekelompok pengawal keluar membawa obor, sementara
itu Hyo Eun memberikan petunjuk jalan keluar yang aman bagi Sung Joon. Sung
Joon meminta maaf karena pertemuan pertama yang tidak mengenakan seperti ini.
Sung Joo juga berkata kalau dia selamanya akan merasa berterima kasih pada Hyo
Eun.
Hyo Eun senang mendengarnya dan dia sedikit bergeser sehingga dia
hampir jatuh dan Sung Joon dengan sigap merangkul pinggang Hyo Eun. Mereka
berdua jadi canggung lagi. Hyo Eun dengan pandangan terpesonanya berkata kalau
dia berpkir kejadian seperti ini hanya ada di novel saja.
Pengawal memerintahkan rakyat untuk minggir karena Menteri Ha
Byungpan ada disitu. Menteri berkata kalu dia merasa familiar dengan wajah Yoon
Hee dan dia meminta untuk kembali ke Moran (Gibang) karena menteri harus menangkap
Yoon Hee dan dia tidak akan melepaskan Yoon Hee.
Saat Menteri Ha Byungpan dan rombongannya akan berbalik, mereka
melihat ada kertas berwarna merah berterbangan diudara. Lalu ada seorang pemuda
yang naik ke atap dan menyusuri atap dengan lincahnya. Dari atap pemuda itu
melesatkan anak panahnya jauh mengenai sesuatu dan berjatuhan lah kertas
berwarna merah itu ketangan warga.
Yoon Hee yang sedang berjalanpun melihat kertas itu dan
mengambilnya. Pemuda itu masih melompat-lompat di atap. Sementara itu para
pengawal mulai bergerak ingin menangkap pemuda itu. Pemuda itu masih terus
melompati melewati atap-atap yang ada.
Pemuda itu berhenti dan bersembunyi dibalik atap saat rombongan
Menteri Ha Byungpan lewat. Lalu pemuda itu melesatkan anak panahnya lagi yang
menyerempet dada menteri Ha dan panah itu tertancap di pintu rumah warga. Para
pengawal membentuk formasi siaga. Menteri Ha meminta mereka untuk menangkap
pemuda itu. Pemuda itu kabur menghindari kejaran tentara.
Tentara melihat keberadaan pemuda itu diatas atap dan tentara mulai
menyerangnya dengan senjata. Tapi pemuda itu berhasil lolos. Yoon Hee yang
sedang berjalan sambil membaca isi kertas merah “Geum Deung Ji Sa”. Yoon Hee
dikejutkan oleh pemuda yang tadi dan sekarang tiba-tiba ada dihadapan Yoon Hee.
Belum aja Yoon Hee ngedip Pemuda itu naek lagi ke atap karena tentara berjalan
kearah Yoon Hee. Sementara Yoon Hee masih belum sadar betul dengan keadaan yang
di alaminya. Tentara yang mengejar penuda itu bertanya pada Yoon Hee apa dia
melihat seseorang. Yoon Hee menjawab “saya tidak melihat siapapun”. Tentara
itupun pergi mengejar targetnya lagi.
Yoon Hee menengadahkan kepalanya keatap dan dia melihat pemuda itu
berpegang erat pada langit-langit atap. Setelah aman pemuda itu turun dan
mengacungkan jempolnya pada Yoon Hee yang masih bingung. Pemuda itu pergi
meninggalkan Yoon Hee, namun dia malah bertemu dengan para tentara yang
mengejarnya. Pemuda itu menghilang, para tentara memasuki kawasan Sungkyunkwan
yang merupakan wilayah ekstrateritorial yang petugas hukum pun tidak boleh
memasukinya. Menteri Perang marah-marah karena tidak mendapatkan buruannnya.
Di sisi lain, Raja tertarik oleh Pemuda yang tadi melarikan diri,
dan bertanya apakah ada hubungannya antara manusia misteri dan Sungkyunkwan,
meskipun Perdana Menteri menunjukkan bahwa menggunakan status ekstrateritorial
Sungkyunkwan sebagai tempat yang tidak bisa dimasuki oleh petugas hukum. Jadi
Raja menyimpulkan kalau pemuda itu kemungkinan besar memiliki hubungan dengan
Sungkyunkwan. namun Perdana Menteri berkesimpulan kalau pemuda itu bersembunyi
di daerah Sungkyunkwan. Raja merenungkan fakta menarik bahwa selebaran merah
berbicara tentang Geum Deung Ji Sa.
Geum Deung Ji Sa adalah sebuah buku yang konon ditulis oleh kakek
raja (Raja Yeong Jo) yang mengakui
penyesalannya atas kematian Putra Mahkota Pangeran Sado (ayah raja saat itu) Pangeran
meninggal bukanlah karena Pangeran sakit mental tapi karena konspirasi politik
oleh Partai Noron. Buku ini digunakan untuk reformasi sekarang oleh raja Jeong
Jo yang memiliki hubungan yang tidak nyaman dengan Partai Noron. Buku ini
berada di tangan raja adalah untuk dapat mengurangi kekuasaan Partai Noron.
Partai Noron, sangat ingin untuk menemukan dan menghancurkan buku.
Dilain tempat Penasehat Negara Lee Jung Mo mengetahui masalah Geum
Deung Ji Sa dari Menteri Perang. Penasehat Negara berkata mereka harus bergerak
terlebih dahulu sebelum Yang Mulia Raja bergerak. Karena jika tidak Partai
Noron lah yang akan hancur.
Sementara itu Yoon Hee tengah berjalan sendirian di jalan lalu ada
tangan yang memegang bahunya. Yoon Hee agak tegang dan terjatuh tapi ternyata
itu Sung Joon.
"kau tampak
seperti baru saja melihat hantu"
Ujar Sung Joon
"bagiku kau bahkan lebih menakutkan dari pada hantu". Jawab Yoon Hee masih tidak bersahabat
Sung Joo lalu mengulurkan
tangannya untuk membantu Yoon Hee bangun. Yoon Hee menerima uluran tangan Sung
Joon.
"kau datang
dari desa utara kan?" Tanya Yoon Hee
kemudian
"tampaknya kau telah menyelesaikan tugasmu, jika kita tidak
kembali tepat waktu, yang kau pegang itu dan didapatkan dengan bekerja keras
akan menjadi tidak berharga"
ujar Sung Joon pergi meninggalkan Yoon Hee.
Semua Siswa Sungkyunkwan kembali berkumpul di
lapangan, Semua siswa menyerahkan apa yang mereka dapatkan dari tugasnya. Tiba
saatnya giliran Yoon Hee, dia melangkahkan kakinya kehadapan In Soo dan Yong
Ha.
"siswa baru, Kim Yoon Shik" Ujar
Yoon Hee
Yoon Hee menyerahkan pakaian Sutra Cho Seon
pada Yong Ha, Yong Ha tersenyum tapi senyum Yong Ha berubah karena Yoon Hee
membawa pakaian Cho Seon.
Byung Choon mengambil
pakaiannya dan membacakan puisinya: "Mungkin
ini sebabnya mereka berkata satu malam pendek, tidak mendapatkan apa-apa dari
malam yang panjang, malam ini singkat, aku tidak akan menukarnya bahkan untuk
malam terpanjang"
"Saya akan menayakan padamu sekali lagi, Kim Yoon Shik, apakah
ini benar? kau melihat Cho Seon dan secara pribadi menyerahkan ini
padamu?". Tanya In Soo masih tidak percaya dan Yoon Hee
tersenyum. In Soo tampak geram dia, mengepalkan tangannya
Yang Ha juga tersenyum tak percaya dan berkata pada Yoon Hee kalau
dia sudah diterima menjadi mahasiswa Sungkyunkwan. In Soo menyerahkan seragam
mahasiswa pada Yoon Hee.
Beberapa
saat kemudian giliran giliran Sung Joon.
"siswa baru, Lee Sun Joon, saya tidak mampu memecahkan
teka-teki". Ujar
Sung Joon
Yoon Hee melihat kearah Sun Joon.
"apakah anda tidak dapat mengatasinya atau apakah anda menolak
untuk ambil bagian didalamnya? anda tidak bisa tidak tahu bahwa "Hwa Jang
Goo Ja" berarti bunga teratai, apakah anda tidak pergi ke rumah Menteri
Byungpan didesa utara?" Tanya Yong Ha curiga
"Begitulah" Jawab Sung Joon
"kau baru saja kembali dari desa utara..." Ujar Yoon Hee pada Sung Joon
In Soo berkata pada Sung Joon tentang hukumannya nanti. Anak-anak
kecil buang air kecil di sungai. Dan para siswa Sungkyunkwan menyemangati
mereka. Mungkin ini hukuman untuk Sung Joon. Sung Joo sudah bersiap, In Soo
berkata kalau Lee Sung Joon yang diakui oleh Yang Mulia akan tenggelam di
sungai air seni dengan kesombongannya sendiri.
Para siswa SungKyunKwan mengelilingi Sung Joon
dan salah satu siswa berkata untuk dimulai saja. Sung Joon berjalan mendekati
tepi Jembatan. Yoon Hee masih tidak percaya sementara Yong Ha berleha-leha
menikmati yang ada, Sung Joo mulai melepaskan topinya. sementara itu dipinggir
sungai ada dua orang tua yang sedang mengamati sambil membuka gulungan tali
yang ada kerambanya.
"Tunggu!!". Teriak Yoon Heed an Semua mata
tertuju kea rah Yoon Hee.
"tolong penuhi keinginan saya". Ujar Yoon Hee seraya berjalan ke arah In Soo.
"tolong penuhi keinginan saya". Ujar Yoon Hee seraya berjalan ke arah In Soo.
"sebagai siswa yang memenangkan upacara
penyambutan, anda harus mengijinkan apa yang saya inginkan, Ini adalah tradisi
Sungkyunkwan dan saya ingin menggunakannya untuk Lee Sun Joon, membatalkan
semua tanggung jawab dan bertanggung jawab pada Lee Sung joon" ujar Yoon Hee mengagetkan
semua yang mendengar termasuk LeeSung Joon.
"jadi, anda memilih untuk menggunakan
salah satu keinginanmu untuk Lee Sun Joon, apakah anda tahu, anda juga
mempunyai kekuatan untuk meminta posisi pejabat dari saya?" Tanya In Soo meyaknkan
pendengarannya, sementara Yoon Hee sendiri agak terkejut tapi dia tetap yakin
akan keputusannya.
"Jika anda mengunkapkan keinginan anda untuk itu, saya dapat memberi anda posisi sebagai pejabat, meskipun demikian, anda masih berharap agar bisa digunakan untuk Lee Sun Joon?". Ujar In Soo lagi,
Yoon Hee melihat kearah Sun Joon. Yong Ha
terseyum. Yoon Hee memantapkan niatnya:
"Ya, saya telah memutuskan itu". Ujar Yoon Hee mantap, In
Soo memerintahkan siswa SungKyunKwan yang didekat Sung Joo untuk kembali pada
tempatnya.
Sun Joon menghentikan langkah Yoon Hee.
"kau tidak perlu mengekspresikan rasa
terima kasihmu, saya tidak melakukannya untuk siapapun, saya hanya mematuhi
prinsip saya sendiri, saya tidak suka berhutang budi kepada siapapun" Ujar Yoon Hee mengerti
maksud Sung Joon
"Jika kau tidak membantu itu akan lebih
baik, aku awalnya ingin memperbaiki tradisi upacara nyang ekstrim mulai waktu
yang berikutnya diselenggarakan, saya juga tidak suka berhutang budi kepada
siapapun juga, sehingga merasa bebas untuk membiarkan aku tahu jika kau
memerlukan bantuanku, selama itu ada, aku akan melakukanya dengan baik dengan
kemampuanku, tidak peduli apapun." Sun Joo pergi, Yoon Hee tersenyum.
Sun Joon berjalan namun Yong Ha
menghentikannya dengan berkata:
"jadi kau ingin merubah tradisi upacara
penyambutan yang tidak berguna dan tidak masuk akal untuk tidak diikuti, jadi
kalaupun kau tidak pergi ke rumah Menteri Perang dan kau mengatakan bahwa kau
tidak pergi dan lebih suka direndam dikolam air seni daripada dimanipulasi oleh
permainan kekanak-kanakan, apakah ini kebanggaanmu atau ini kekerasan kepalamu
atau bahkan menantang, upacara penyambutan itu diciptakan untuk orang-orang
sepertimu yang berasal dari keluarga bangsawan yang belum pernah menundukkan
kepala kepada siapun dan tertahankan oleh kesombongan sepertimu, hal ini
diciptakan untuk menjatuhkan orang-orang unggul sepertimu, mengapa? karena ini
Sungkyunkwan, tidak peduli siapa ayahmu, beberapa banyak rumah yang kau miliki,
semua orang disini adalah mahasiswa ketika pertama kali mereka masuk, jadi
berhentilah begitu angkuh dan berhentilah begitu sombong, ini adalah pelajaran
dari senior, jadi jangan ambil serius". Ujar Yong Ha panjang lebar tapi tetap tersenyum
manis dan tak lupa menepuk bahu Sung Joon dengan kipasnya dan akan pergi sampai
Sung Joon menghentikannya.
"tapi yang terlihat, senior anda belum
pernah mengikuti upacara penyambutan, tidak semua siswa mengenakan pakaian
mewah seperti yang selau anda kenakan, anda hanya memamerkan kekayaan ayah anda
dengan memakai pakaian Sutra" Balas Sung Joon
"sangat cerdas, yang mulia memang
memiliki intuisi untuk menilai orang lain" Ujar Yong Ha seraya tidka
lupa memainkan kipasnya
"Go Yong Ha, Bunga teratai adalah seorang wanita berbudi luhur. Hal ini tidak benar untuk membuatnya sebagai objek cemoohan dan bercanda. Saya tidak melakukannya untuk menghormati Anda Senior, jadi jangan marah." Ujar Sung Joon sekali lagi membuat Yong Ha tertawa senang
"Selamat datang di Sungkyunkwan, Lee Sun
Joon" Ujarnya
Waktunya tidur, Yoon Hee berada diluar kamar
asramanya. Dia melihat sepatu Sung Joon dipintu dan merasa was-was. Yoon Hee
memantapkan tekadnya lagi, dia melepaskan sepatunya dan masuk kedalam.
Sementara itu, In Soo dan rombonganya
mengingat Lee Sung Joon dari penghinaan ini. Mereka mencatat bagaimana Sung
Joon dan Yoon Shik begitu akrab, dan Sung Joon bahkan tidur di asrama Timur
untuk bersama Yoon Shik. In Soo yang mendengarnya bertanya lagi apa itu benar,
Lee Sung Joon tinggal di asrama timur. Karena Partai Noron itu seharusnya
tinggal di asrama barat sedangkan partai soron seharusnya tinggal di asrama
timur. Dan Sung Joon melanggar itu.
Partai
lawan, Soron, juga marah. Beraninya Sung Joon tidak menghormati Soron dengan
tinggal diasrama mereka. Staf Sungkyunkwan mengatakan besok pagi mereka akan
memberitahu Lee Sung Joon untuk pindah ke asrama barat, karena jika ini terus
terjadi akan menimbulkan pergolakan ditubuh partai. Tapi staf yang satunya lagi
mengatakan kalau itu tidak mudah karena Lee Sung Joon seorang yang bersemangat
tinggi dalam segala hal dan dia tidak mudah goyah.
Yong Ha meminta teman-temannya untuk tidak
terlalu khawatir mengenai Sung Joon karena dia tidak akan bertahan lama baik
itu Sung Joon ataupun Yoon Shik, mereka bisa tinggal lama diruangan itu satu
atau dua hari. Tapi Byung Choon berkata kalau Yong Ha tidak setajam dulu,
rencana Yong Ha tidak berhasil. Yong Ha membenarkan kata-kata Byung Choon. Yong
Ha meminta teman-temannya untuk percaya padanya dan Yong Ha mempunyai senjata rahasia.
Sementara itu pemuda misterius dengan dandanan
yang menakutkan seperti preman sedang berjalan menyusuri malam di Sungkyunkwan.
Murid-murid Sungkyunkwan keluar dari kamarnya dan bertemu dengannya lalu mereka
kabur balik kekamarnya masing-masing.
"kuda
Liar"
Ujar Yong Ha
"kuda
Liar?"
Tanya Byung-Chon bingung
“apakah kuda Liar akan mengajarkan Lee Sun
Joon, apakah kalian melihat dia hidup dengan orang lain, selain itu kalian
melihat dia hidup dengan noron? malam ini akan menjadi malam pertama dan terakhir
Lee Sun Joon dan Kim Yoon Shik tidur bersama.” Ujar Yong Ha menjelaskan
maksud ucapannya dan Byung Choon dan
teman-temanya tertawa senang.
Sementara itu dikamarnya, Sun Joon sedang
berganti pakaian tidur dan Yoon Hee duduk membelakanginya karena was-was.
"buka
pakaianmu!" Perintah
Sung Joon mengjutkan Yoon Hee
"apa? apa urusanmu, aku mau membuka
pakaianku atau tidak?" Ujar Yoon Hee mulai was-was
"Setelah kau mengganti pakaianmu, aku
bisa bersiap-siap untuk tidur dan mematikan lampu" ujar Sung Joon lagi agar Yoon
Hee mengerti ucapannya
"kau pergi tidur saja, jangan khawatirkan
aku"
Jawab Yoon Hee masih enggan membuka bajunya
"bagaimana aku bisa tidur dengan lampu
menyala?"
Balas Sung Joon
Yoon Hee lalu meletakkan barang-barangnya dan
langsung berbaring tanpa mengganti pakaiannya dan dia tanya apa ini lebih baik
sekarang?. Sun Joon melihat pakaian Yoo Hee dan dia tanya apa Yoon Hee orang
yang terpelajar karena dia mengenakan pakaian lengkap saat akan tidur.
Sun Joon mulai menjelaskan lagi:
Sun Joon mulai menjelaskan lagi:
"kita harus berlatih etika setelah kita
mempelajarinya, membiarkan sarjana tinggal disini juga bagian dari alasan itu,
jadi..."
Ujarnya terputus
"baiklah aku mengerti,
jangan katakan lagi" Ujar Yoon Hee bangun dari rebahannya.
Yoon Hee berdiri dan membawa pakaiannya saat
dia akan membuka pintu dia hampir saja bertabrakan dengan Moon Jae Shin. Jae
Shin masuk kedalam kamar dan terus berjalan mendekati Yoon Hee berjalan mundur
untuk menghindarinya. Jae Shin mengamati wajah Yoon Hee. Sung Joon berdiri
disebelah Yoon Hee.
Sementara itu diluar kamar Trio SKK, sudah ada
Yong Ha dan teman-temannya. Salah satu temannya berkata kalau Sung Joon akan
mengepak barang-barangnya dan akan keluar malam ini. Mereka semua bertaruh
untuk itu. Byung Choon merasa yakin dan bertaruh 10 nyang, dan semuanya
bertaruh kalau Sung Joon akan pergi dari kamarnya.
Yong
Ha memasukan uangnya dan berkata:
"jangan
begitu buta, Sung Joon tidak sesederhana itu, dia akan bertahan setidaknya
sampai besok pagi".
Yong
Ha tersenyum setelah mengatakan itu, dan teman-temannya malah tertawa. Sementara
di dalam kamar Yoon Hee masih memeluk bajunya. Jae Shin masih saja mengamati
Yoon Hee dan Sun Joon, akhirnya Sung Joon memulai pembicaraan dengan bertanya
siapa kau?.
"tepat, itu poinku" Ujar Jae Shin
Lalu
Jae Shin menjatuhkan semua barang-barang yang ada dikamarnya.
"keluar
dari sini!!!". Teriaknya ditujukan kepada Yoon Heed an Sung
Joon, tampak ia tidak suka dengan kehadiran mereka berdua dikamarnya
Yong Ha dan teman-temannya mendengar teriakan Jae Shin. Yong Ha
berkata kalau dia tidak pernah kecewa pada Jae Shin (Kuda Liar yang dimaksud Yong Ha sendiri tak lain dan tak bukan adalah
Moon Jae Shin).
Jae Shin menjatuhkan semua pakaian ke lantai
dan menendang selimutnya. Sementara Yoon Hee memunguti barang-barangnya dan Sung
Joon hanya melihat saja dengan gayanya yang tenang namun sebenarnya ia menahan
emosinya juga karena kesal melihat penyambutan seniornya yang sama sekali tidak
bersahabat.
Jae Shin kemudian berbaring ditengah-tengah
lantai, tanpa mempedulikan teman sekamar barunya.
"kasar pada pertemuan pertama, kau pasti kuda
liar , ayo perkenalkan diri" uajr Sung Joon tahu siapa yang tengah
dihadapinya.
"tidak perlu, aku tidak akan melihat kau di masa depan". Ujar Jae Shin masih belum bersahabat
Yoon Hee sadar kalau ternyata Jae Shin lah
yang menyelamatkannya waktu itu. Sung Joon tetap memperkenalkan diri dan
berkata kalau dia sudah diatur untuk tinggal diruang tengah kedua. Yoon Hee
sudah memunguti semua barang-barangnya dan hendak pergi tapi dihentikan Jae
Shin.
"hei, kau disana, mengapa kau ada
disini."
Ujar Jae Shin mengagetkan Yoon Hee
Yoon Hee menjatuhkan barang-barang bawaannya
dan Jae SHin bangkit dari tidurannya.
"kau
sudah gila untuk datang kesini" Ujar Jae Shin lagi
"itu...!!!" Ujar Yoon Hee ketakutan
Jae Shin berdiri dan Yoon Hee mulai panik
takut Jae Shin mengenalinya. Tapi Jae Shin malah mendekat pada Sung Joon dan
menyenggol Yoon Hee, hingga Yoon Hee hampir tersungkur.
"Hei noron, mengapa kau disini?". Tanya Jae Shin yang
ternyata dari tadi ucapannya memang di tujukan pada Sung Joon (Yoon Hee salah
paham)
Sung Joon ingin mengambil sesuatu tapi Jae
Shin malah menendangnya.
"aku bertanya padamu, apa yang dilakukan
noron kotro disini?" Tanya Jae Shin lagi kesal Sung Joon Mengacuhkannya
"Ditempatkan di asrama timur sesuai dengan aturan, diatur keruang tengah kedua juga oleh aturan, aku hanya mengikuti aturan" Ujar Sung Joon dengan tenang.
"jadi Sungkyunkwan.. tidak.. bukankah kau noron, orang yang bermain-main dengan pemecahan semenanjung Joseon" Ujar Jae Shin masih dengan nada tidka bersahabat
“orang yang memecahkan ruangan ini, tidak lain adalah kau, senior, jadi kau adalah noron? jika tidak ada masalah aku akan tidur sekarang" Ujar Sung Joon dan membuat Jae Shin masih bingung dengan apa yang didengarnya.
Sung Joo benar-benar pergi tidur, dia masuk
kedalam selimut, lalu Jae Shin membuka pakaiannya dan membantingnya ke lantai.
Yoon Hee panik dan dia mau keluar dari kamar itu. Sementara itu diluar Yong Ha CS
sedang menunggu hasilnya.
Jae Shin berbaring juga dikasur, lalu dia
tertawa geli dan berkata:
"apa? kau mengatakan aku seorang noron?
itu adalah hal yang paling menjijikan yang pernah aku dengar".
Jae Shin meminta Yoon Hee
untuk mematikan lampunya.
"apakah kau tidak akan, aku akan pergi untuk mengganti pakaianku" Ujar Yoon Hee memberanikan diri bersuara
"apakah kau tidak akan, aku akan pergi untuk mengganti pakaianku" Ujar Yoon Hee memberanikan diri bersuara
Yoon Hee berjalan pelan ke ketengah-tengah
diantar Sun Joon dan Jae Shin untuk mengambil pakaiannya, tapi Jae Shin malah
menendang Yoon Hee dan membuat Yoon Hee tersungkur tengkurep dikasur diantara
kedua pria itu. Yoon Hee kemudian melihat kearah Jae Shin kaget dan bingung apa
yang akan terjadi.
"apa kau ingin mengatakan agar aku tidur
disamping noron? dimasa depan kau akan tidur disini selamanya". Ujar Jae Shin dan Yoon Hee
melihat kearah Sung Joon pasrah, dia mulai meratapi nasibnya malam ini.
Diluar Yong Ha CS masih menunggu hasil taruhan
mereka. Dan akhirnya mereka sadar mereka kalah dari Yong Ha yang sedang asyik
berkipas ria. Mereka menyerahkan uang taruhannya pada Yong Ha. Yong Ha menerima
uangnya dan berkata hari-hari di Sungkyunkwan akan lebih menarik.
In Soo CS sedang membicarakan Jae Shin yang
seorang Soron dan Sung Joon yang seorang noron yang sedang tidur bersama
ditambah lagi ada Yoon Shik yang cantik. In Soo menyorongkan pisaunya pada
Byung Choon.
"noron, Lee Sun Joon tinggal di asrama
timur, apa kau tidak tahu artinya? (Byung
Choon dan temannya hanya bisa mengangguk) ini menantang urutan asli
Sungkyunkwan, menantangku Ha In Soo, paham?” Ujar In Soo seraya menancapkan pisaunya
kemeja.
Sementara itu Yoon Hee masih belum tidur, diwajahnya tampak rasa
tidak nyaman. Sung Joon tidur dengan tenang, semantara Jae Shin tidurnya
berantakan. Tiba-tiba Jae Shin berbalik dan tangannya tepat diatas dada Yoon
Hee. Yoon Hee panik dan dia dengan hati-hati menurunkan tangan Jae Shin.
Lalu Yoon Hee berbalik ke arah Sung Joon, tapi dia malah melihat
celah baju Sung Joon dan melihat dada Sung Joon. Yoon Hee mengurungkan niatnya
dan kembali terlentang. Dia melihat kearah Jae Shin dan melihat dadanya yang
ada bekas luka. Lalu Yoon Hee memegang dadanya sendiri tapi lagi Jae Shin
mengusik Yoon Hee dengan kakinya yang berada ditubuh Yoon Hee (Posisiyang sangat tidka menguntungkan dan
tidka menyenangkan serba salah emang.,…)
Dirumah Yoon Hee, ibunya sedang berdoa dan adiknya berkata agar
ibunya jangan terlalu khwatir karena kakaknya akan baik-baik saja., dan Yoon Hee berusaha menurunkan kaki
Jae Shin dari tubuhnya dan berhasil. Yoon Hee memejamkan matanya dan tertidur.
Pagi hari di sungkyunkwan, anak-anak kecil berlarian dan akan
memukul bedug. Sung Joon sedang membaca dikamarnya. Anak-anak kecil sudah
memukul bedug dan memerintahkan agar semua siswa bangun. Sun Joo menutup
bukunya dan bangkit dari duduknya. sementara itu Yoon Hee dan Jae Shin masih
tertidur pulas dengan posisinya masing-masing (asli berantakan abis gaya mereka tidur). Sung Joon ingin
melangkahi tubuh Yoon Hee yang meghalangi jalanya tapi nggak jadi karena itu
tidak sopan dan Sung Joon akhirnya mengangkat tubuh Yoon Hee, dia bermaksud
untuk memindahkannya. Tapi Yoon Hee keburu bangun dan jadi terlihat tidak enak.
Yoon Hee langsung bangun dan tanpa sengaja membentur kening Sung
Joon dan Sung Joon terjatuh tepat didada Jae Shin, dan bangunlah Jae Shin. Yoon
Hee dan Sun Joon kesakitan. Sung Joon sadar, dia segera bangun.
"apa kalian
berdua ingin mati? cepat dan keluar!!!".
Ujar JaeShin tidurnya terusik
Jae Shin melemparkan selimut pada mereka berdua. Siswa Sungkyunkwan
keluar dari kamarnya. Mereka semua cuci muka dengan air yang sudah disiapkan.
Yong Ha melihat Yoon Hee dan berusaha memanggilnya. Sementara itu kepala
mahasiswa Ha In Soo dibantu teman2nya untuk bersiap-siap. Mereka semua lalu
membasuh kaki mereka. Yoon Hee juga membasuh kakinya, namun saat dia melihat
kaki teman-temannya berbulu dia langsung berhenti membasuhnya karena kakinya
mulus, betisnya juga nggak sebesar teman2nya.
Murid-murid membicarakan Sung Joon karena mereka merasa aneh ada
orang noron yang tinggal di asrama timur. Yoon Hee mendengarnya dan melihat
kearah Sung Joon yang tetap dengan gaya tenang dan dinginnya itu.
Murid-murid Sungkyunkwan menuju tempat
belajar, jika mereka tidak rapi dalam berpakaian mereka akan diberi poin. Yoo
Hee kena pukul dibagian perutnya karena ada yang tidak rapi. Staf SKK berkata
kalau mahasiswa Sungkyunkwan hanya diperbolehkan pulang pada hari kedelapan dan
dua puluh tiga setiap bulan dan akan ada ujian dikte setiap awal bulan, pada
akhir bulan akan ada ujian lisan dan membaca pribadi yang akan diberikan oleh
Yang Mulia, siapapun yang tertangkap menyontek akan dikurangi 15 poin,
melanggar jam malam akan dikurangi 10 poin, siapapun yang absen tanpa alasan
akan dikurangi 5 poin, dan yang paling penting: siapapun yang melanggar aturan
negara ini, nama mereka kan diblack list oleh Sungkyunkwan.
Lalu ada seorang Profesor yang menambahkan
akan ada banyak poin yang dikurangi jika seseorang mahasiswa tertangkap basah
berpura-pura sebagi profesor. Staf yang tadi mengucapkan peraturan jadi salting
dan mencoba untuk bicara. Tapi staf yang itu berkata:
"Mahasiswa Ahn Do Hyun,
mengapa tidak kembali ketempatmu? berpura-pura menjadi profesor dan
membingungkan para mahasiswa, dikurangi 10 poin"
Ahn Do Hyun adalah mahasiswa abadi, dia
mencoba menjilat dengan mengatakan kalau mereka dulu sekelas jadi jangan
terlalu keras. Tapi Profesor itu berkata:
"ini
Sungkyunkwan, kau adalah mahasiswa dan aku profesor".
Do Hyun mundur kebelakang dan berdiri
disebelah Yoon Hee. Yoon Hee tanya apa dia seorang mahasiswa juga. Do Hyun
menjelaskan kalau dia ada di SKK untuk penelitian lebih dalam, Yoon Hee tertawa
mendengar alasannya.
Waktunya
sarapan semua siswa berada dikantin.Yoon Hee terpesona dengan semua makanan
yang tersaji dihadapannya. Sarapan ini pun masih dipimpin oleh Ha In Soo.
Mereka semua lalu mulai makan.
Yong Ha datang duduk dihadapan Yoon Hee, Yong
Ha mulai mengomentari masalah makanan dan kemudian berlanjut mengenai ujian.
Yong Ha mengatakan kalau Yoon Hee itu cerdas dan bakatnya sudah diakui oleh
Raja, tetapi kejantanannya juga diakui oleh Cho Seon.
“apakah kau tahu Dae Mul, Tuan Kim Yoon Shik?.
Ujar
Yong Ha (Daemul itu The Big Shot).
Yoon Hee tidak bisa menahan tawanya dan menyemburkan nasi dimulutnya kewajah Yong
Ha.
Semua siswa SKK tertawa. Yong Ha shock tapi
dia berusaha menutupinya dengan tetawa juga. Yoon Hee merasa bersalah. Jae Shin
baru bangun tidur dan keluar dari kamarnya, dibelakangnya tampak beberapa murid
memperhatikannya. murid itu berkata kalau Jae Shin lah satu-satunya orang yang
bisa mereka percayai karena Jae Shin lah orang yang bisa mengirim Sung Joon ke
asrama barat. Mereka lalu mendatangi Jae Shin dan ingin berkata kalau mereka
ada perlu dengannya. Jae Shin memandang mereka dengan pandangannya yang tidak
biasa dan membuat mereka ciut dan jadi salting. Lalu Jae Shin pergi
meninggalkan mereka.
Murid-murid SKK sudah selesai belajar, mereka
bertanya pada Yoon Hee bagaimana caranya menaklukkan Cho Seon. Lalu mereka juga
mengejek Yoon Hee dengan kata Daemul yang kemudian menjadi julukannya.
"ini
benar-benar julukan yang hebat" Ujar Sung Joon dari belakang
"jangan katakan apa-apa tentang julukan,
aku pasti tidak akan menanggapinya" Ujar Yoon Hee besikap acuh.
Yong Ha ikut nimbrung bareng Yoon Hee dan Sun
Joon. Yong Ha menempelkan nasi diwajah Yoon Hee dan berkata Daemul lagi karena
Yoon Hee akan terbiasa dengan itu. Yoon Hee kesal dan membuang nasinya. Sung
Joon mendekatinya:
"aku
melihat, kau lebih suka julukan ini, Dae Mul"
Sung Joon sedang melihat temannya menulis lalu In Soo datang dan
mangganggu Sung Joon lagi, In Soo berkata:
“Kau menarik perhatian diawal ujian dan menarik perhatian Raja
diakhir ujian dan selama hari pertama masuk, kau meninggalkan kesan yang
mendalam bagi para profesor meskipun kau putra pemimpin Noron, kau tidak pergi
sesuai golonganmu, kau pria yang cukup luar biasa, dengan tinggal di utara, kau
berpikir telah mendapatkan hati para soron dan selatan, tapi kau Lee Sun Joon
telah kehilangan kepercayaan dariku dan para sarjana noron dari asrama barat” Ujar In Soo panjang lebar.
"aku melakukannya bukan untuk mengambil
hati orang lain"
Jawab Sung Joon
"benarkah, karena kau sudah memulai
dengan sombong, kau harus terus sampai akhir, tapi kau akan menyesal dimasa
depan dan akan datang dengan cepat merangkak datang kembali, kau dipersilahkan
untuk datang kapan saja dan tunduk pada otoritas, aku sangat murah hati pada
semuanya"
Jawab InSoo terlihat kesal namun masih bersikap tenang.
"harapan yang tidak perlu, tidak baik untuk kesehatanmu, kepala mahasiswa" Jawab Sung Joon tak kalah tenangnya.
Sun Joon pergi meninggalkan In Soo. Seperti
biasa Yong Ha hanya tersenyum dan Yoon Hee seperti orang bingung yang berpikir.
Saat Yoon Hee sedang sendirian, Byung Choon
memanggilnya,.
"kau
tidak bisa menilai buku dari sampulnya, kau benar-benar licik, apakah kau
berencana untuk mengandalkan koneksimu Lee Sung Joon untuk mendapatkan posisi
yang resmi? itulah mengapa kau menyelamatkannya dari rendaman kolam air seni,
kan?" Ujar Byung Choon tanpa basa-basi
"tidak! aku hanya..." Ujar Yoon Hee
langsung paham ucapan Byung Choon
Byung Choon sepertinya tidak mau mendengar
penjelasan Yoon Hee dan tetap menuduhnya menginginkan posisi resmi. Lalu Byung
Choon mulai mengungkit-ungkit Cho Seon lagi yang membuat Yoon Hee tidak enak,
dan mereka mengejek Yoo Hee dengan sebutan Dae Mul lagi. Mereka semua
menyudutkan Yoon Hee dan sepertinya ingin melihat punya Yoon Hee.
Lalu
In Soo datang dan tanya apa yang dilakukan Byung Choon CS. Mereka menjelaskan
kalau karena Yoon Heelah Sung Joon jadi sombong seperti sekarang. In Soo
mendekati Yoon Hee dan meminta maaf pada Yoon Hee atas nama teman-temannya (Hah>????). In Soo juga meminta Yoon Hee untuk tidak
menyesal karena ini adalah rasa tertarik Senior pada Juniornya.
In Soo memegang dagu Yoon Hee dan berkata:
"tergantung pada pilihanmu, Sungkyunkwan
bisa menjadi surga atau neraka, Kim Yoon Shik, hanya dibawah pohon kau
bersembunyi untuk menghindari hujan, perlu waktu bagimu untuk mempertimbangkan
pilihanmu, karena Yang Mulia suka membuat pengecualian, mengabaikan hukum dan
peraturan dengan langsung, memungkinkan kau menjadi siswa Sungkyunkwan, oleh
karena itu gunakan otak cerdasmu dengan baik, tidak peduli dimana dan kapan,
aku akan selalu mengawasimu, suaramu, langkah kakimu, napasmu semuanya, jadi
Kim Yoon Shik jangan pernah membuat aku marah lagi, aku tidak ingin menunjukan
siapa aku, Ha In Soo dan menyakiti sosok perempuan kecil sepertimu, saya tidak
ingin melakukan hal yang memberatkan seperti itu," In Soo menghempaskan dagu
Yoon Hee dan Yoon Hee ketakutan mendengar ucapannya.
Yoon Hee masuk keperpustakaan dan melihat Sung Joon. Yoon Hee
menghampiri Sung Joon.
"Sulit untuk melihat bahwa kau seorang yang jujur, datang
kesini sebelum pelajaran awal dimulai"
Ujar Sung Joon
"Apakah janji itu, apa masih berlaku? aku ingin hutangmu
padaku di upacara penyambutan, kau mengatakan bahwa kau akan melakukan apa saja
untukku?” Tanya Yoon Hee
"aku akan memenuhi janjiku, tak peduli apa itu?” Ujar Sung Joon belum mengerti maksud Yoon Hee
"Tolong pindahlah ke asrama Barat,aku percaya kau akan menepati janji itu, Sarjana Lee Sun Joon, tolong pindah ke asrama Barat” Ujar Yoon Hee mengagetkan Sung Joon.
CurCol:
^_^ Hups…..
akhirnya berakhir juga pelajaran ke-3 ini.. mian Chingu rada lama,,, sebisa
mungkin kejar target.. tapi apa daya waktunya sangat terbatas… terpaksa deh
tayang sekarang padahal film yang di putar d stasiun TV udah kelar… hehehhe muf
ea…
Bonus Pict...
Pakai yaa bajunya.. nanti masuk angin.... anak pintar!!
Ini posisi yang salah dalam membaca... patut ditiru kalo mau salah.... mupung SUng Joon belom dtg...
"ssssssstttt diam ada ayah dan kakakku.. kamu diluar saja yaa, bahaya nanti kalo ketahuan, kita disini saja"
" Mataku kemasukan debu tolong ditiup...."
"Hati2 kau bisa terjatuh.... untuk aku berhasil mennagkapmu... tapi kau cukup berat juga!"
"Uupppssss ketahuan yaa... akhir2 ini aku memang banyak ngemil"
"Jangn menatapku terlalu dekat... tatapanmu membunuh akal pikiranku"
"Ku peringatkan jangan berisik kalo aku sedang tidur dan jang coba2 membangunkanku, Araso??"
"Hitam-Putih tidur tenang tanpa gangguan... eh yang ditengah???? Apes!"
"Mereka berdua emang tak patut ditiru... hanya aku yang pantas ditiru, bangun pagi dan belajar"
"Cilubbbb... baaaa akhirnya kau bangun juga... aku sudah lama menunggumu bangun"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar