Rabu, 15 Februari 2012

SungKyunKwan Scandal 7

 Hufp... akhirnya kelar.. Model dah di isi waktunya Posting2.. Mian Chingu Lama.. tahu deh Dramanya dh Kelar tp nggak papa lah buat mengingat2 n mengenang... Oppa Yoo Ah In, Oppa Song Jong Ki n Oppa Micky...



Menteri Ha yang ikut menghadiri pertandingan menyuruh anak buahnya untuk mencari Hong Byuk Seo di sekitar Sungkyunkwan. Menteri Ha memerintahkan menangkapnya diam-diam karena ia tidak akan menyerahkan Hong Byuk Seo pada Raja.
Sementara itu Moon Jae Shin yang terluka mengobati dan mengikat lukanya, ia berusaha datang ke pertandingan. Jae Shin memanjat tembok tapi ia gagal dan terjatuh dan naasnya ia malah tertangkap anak buah menteri Ha. Jae Shin lalu dibekap mulutnya agar tidak berisik. Anak buahnya menteri Ha mencocokkan gambar Hong Byuk Seo dengan Jae Shin. Mereka mencurigai Jae Shin sebagai Hong Byuk Seo. Kepala pengawal menyuruh anak buahnya membawa Jae Shin diam-diam.
Tiba – tiba datang Yong Ha mencegah penangkapan tersebut. Yong Ha bilang kalau pasukan memperlakukan Jae Shin dengan kasar karena walaupun semua orang menyebut Jae Shin kuda liar dia tetap adalah sarjana Sungkyunkwan dan kepala pengawal melakukan ini di wilayah Sungkyunkwan tanpa rasa takut. Kepala pengawal pasukan berkelit kalau Raja hadir dalam pertandingan itu jadi semua yang mencurigakan harus dijauhkan. Yong Ha tersenyum dan bilang apakah kepala pengawal kerajaan rahasia karena jika keluar perintah melakukan penjagaan di Sungkyunkwan maka semua pejabat akan turun, masalahnya bukan cuma Yong Ha yang melihat kejadian ini. Yong Ha merangkul kepala pengawal dan memperlihatkan Prof. Choi yang sedang berlari mencari seseorang. Yong ha memberi kode di sini dan Prof. Choi menghampiri Yong Ha sambil teriak Moon Jae Shin celaka….. Yong Ha berkedip ke Jae Shin dan Jae Shin tersenyum dengan akal Yong Ha.
Kembali ke Yoon hee. Ha In So dkk mendatangi Yoon Hee dan Sun Joon. Semua menertawakan Sung Joon.
“harmoni politik atau apapun itu yang kau mimpikan. Orang-orang yang menunjukkan hal itu tidak mungkin justru kalian berdua”.  Ledek In Soo

Tiba-tiba ada Jae Shin yang datang dan mencela pembicaraan
“apanya yang tidak mungkin?” semua menoleh ke arah Jae Shin.

“Senior..” Ujar yoon Hee senang

Jae shin berjalan mendekati mereka, memandang In Soo lalu Yoon Hee.
“hey Daemul, aku datang untuk mengisi tempatku.” Yoon Hee senang mendengarnya dan tersenyum. Sung Joon juga ikut tersenyum. Jae Shin tersenyum senang melihat ekspresi keduanya dan terlihat semuanya merasa lega atas kehadiran Jae Shin.

Yong Ha masih bicara dengan Prof Choi. Prof. Choi. Prof. Choi berterima kasih pada Yong Ha karena hampir saja Sung Joon tidak bisa ikut pertandingan karena Jae Shin tidak datang. Lalu Prof. Choi juga nanya bagaimana Yong Ha tahu kalau Jae Shin sedang ada di situ? Yong Ha tersenyum dan melingkarkan jarinya di matanya sambil bilang karena saya Goo Yong Ha. Yong Ha segera kabur dari situ meninggalkan Prof. Choi yang kebingungan.
“ini tidak terduga kalau kau dan Lee Sung Joon memiliki pemikiran yang sama.” Ujar In Soo tersenyum sinis

“aku tidak memikirkannya, kami berbeda. orang yang pemikirannya sama denganku adalah kau Ha In Soo, aku tidak percaya dengan dongeng harmoni politik. Jika itu aku noron yang menghabiskan garis darah saya … mengambil dengan tangan mereka. Aku tidak akan memikirkannya.” Ujar Jae shin tersenyum sinis yang membuat Byung Chon marah dan bilang Jae Shin bajingan.

“Daemul, apa kau siap?”. Tanya Jae Shin pada Yoon Hee yang tersenyum dan mengangguk.

“Noron, ini hanya untuk hari ini. Harmoni politik atau apapun itu…” Jelas Jae Shin pada Sung Joon yang tersenyum dan berkata:

“ruang pusat dua, tim harmoni politik, kami siap.” Mereka bertiga saling melihat dan tersenyum.

Ha In Soo tambah kesal melihat mereka. Jae shin tersenyum melihat Yoon Hee tersenyum, lalu Jae Shin melihat Yong Ha yang sedang bersiap kayaknya ngasih tanda terima kasih. Yong Ha tersenyum melihat Jae Shin. Akhirnya kompetisi Dae Se Rae dibuka. Gong mulai dipukul, Raja Jeong Jo menembakkan panah mengenai bola hiasan sebagai tanda pertandingan dimulai. Semua pejabat bertepuk tangan dan tertawa senang. Para pemanah bersiap menempati posisinya. Jae Shin, Sun Joon, Yong Ha , dan Yoon Hee berjalan beriringan menuju tempat pertandingan. Ke-4nya tertawa senang.
Saat mereka berjalan para gisaeng melihat mereka. Para gisaeng berkata mereka benar-benar tampan, hanya melihat mereka saja membuat para gisaeng gila. Cho Sun juga gak ketinggalan terus memandangi Yoon Hee.
Mereka berempat sedang mencoba busur yang sesuai. Yoon Hee terpesona dengan busur Yong Ha dan bertanya pada Yong Ha.
“senior, busurmu?”. Yong Ha yang sedang mencoba busur kaget dan menjawab kalau busur itu datang dari dinasti Qing. Hanya ada satu di Joseon jadi tidak semua orang memilikinya.

“tapi… dimana panahnya?”. Tanya Sung Joon

“oh itu, pedagangnya lupa membawa panahnya.” semuanya tersenyum mendengarnya.

“lalu …. kenapa kau gunakan busur itu?”. Tanya Jae Shin dan dengan tenang Yong Ha menjawab kalau busur itu yang paling sesuai dengan pakaiannya.

“Kombinasi warna yang cocok” kata Yong Ha sambil meyakinkan Jae Shin dengan menyenggol badannya dan Jae Shin merasa kesakitan.

Sementara itu kapten lapor ke menteri Ha.
“musuh terluka, tidak bisa dihindari dari penembakan panah waktu itu. Jika dia memang Hongbyuk Seo, belum terlambat untuk mengurusnya nanti setelah semuanya menembakkan panah (pertandingan berakhir). Cara memanahnya berbeda dengan sarjana kutu buku. Tangannya membentang seperti ekor harimau dan lengan kirinya lurus ke depan.” Jelas Mentri Ha

Kapten mengatakan kalau itu teknik bela diri Silaksa Homi. Menteri Ha mengiyakan itu jelas seseorang yang sudah terlatih dengan baik dalam ilmu bela diri. Menteri Ha memerintahkan kapten pasukan untuk mengurusnya secara rahasia karena mereka tidak bisa membiarkan Hongbyuk Seo diserahkan kepada Raja.
Raja Jeongjo dating bersama para menterinya. Raja bertanya pada menteri Ha ByungPan apakah ketua mahasiswa Sungkyunkwan adalah anaknya. Menteri Ha membenarkan tebakan Raja. Raja juga bertanya pada menteri tertinggi Lee apakah pelajar yang berbuat onar saat ujian masuk anaknya. Menteri Lee meminta maaf dan membenarkannya. Raja tersenyum dan berkata kalau sepertinya ia bukan sedang duduk dengan pejabat pemerintah tetapi dengan para orangtua peserta, semua ikut tertawa senang. Raja berpikir sekarang siapa yang bisa menghibur.
Prof. Jung mengumumkan kalau tiap peserta diberikan tiga kali kesempatan. Nilai 10 untuk yang bisa melakukan molgi atau bullseye. Nilainya akan terus berkurang jika menjauhi bullseye. Pertandingan akan dimulai dengan babak penyisihan, semifinal, lalu final. Dengan Dae Sa Rae juara akan ditentukan. Pemenangnya akan minum bersama Raja dan mendapat point tambahan. Yoon Hee semangat mendengarnya dan mengepalkan tangannya. Byung Chon melihat Yoon Hee dan tertawa meremehkan. Sung Joon dan Jae Shin melihat Ha In So dkk. Ha In So melihat mereka dengan tatapan penuh kebencian. Sementara Yong Ha tersenyum senang karena akan menyaksikan pertunjukkan menarik.
Papan nilai pun dipasang diisi sesuai dengan nama peserta dan tingkatannya. Sampai final. Pemanah pertama mulai naik ke arena panah. Yoon Hee naik dan terlihat gugup. Ia terus mengelap tangannya yang berkeringat dengan bajunya. Yoon Hee menarik nafas dalam dan memegang dadanya untuk menenangkan dirinya. Lalu mulai mengambil anak panah.
Sementara itu ternyata Hwang juga mengadakan nonton bareng plus taruhan tapi cuma lewat kabel.
“siapa yang akan memenangkan Dae Sa Rae?” Ujar Hwang,

Kemudian tabuh dipukul. Hwang memperlihatkan nama tim yang punya kemungkinan menang paling besar. Lalu Hwang menunjukkan caranya tim yang akan dipilih ditempelkan pada papan nilai. Tiba-tiba Hyo Eun datang dan berkata:
“aku bertaruh untuk ruang pusat kedua.”  Dan membuat Hwang kaget dengan pernyataan gadis tersebut.

Hwang menyuruh anak buahnya memperkenalkan pemain. memperkenalkan pemain ruang pusat kedua yakni super prajurit Kim Yoon Shik, orang yang dilahirkan sebagai menteri, si legenda kelahiran Lee Sung Joon, dan si kuda liar Moon Jae Shin. Hyo Eun tetap bersikeras mendukung ruang pusat kedua. Hwang bingung karena darah lebih kental daripada air, kenapa Hyo Eun tidak memilih tim presiden Sungkyunkwan? Hyo Eun tersenyum karena ia punya pemikiran sendiri, walaupun uangnya akan habis ia tetap mendukung ruang pusat kedua. Hyo Eun mengambil kertas taruhan dan menempelkannya ke papan sambil teriak saking semangatnya.
Sementara itu di arena pertandingan Anak kecil yang bertugas memberi aba-aba tengah bersiap begitu dengan para peserta, Yoon Hee tersenyum melihatnya dan mulai bersiap.
“mari kita lihat si wajah cantik Kim Yoon Shik, jika dia seperti ayahnya maka kita hanya melihat dan menonton.” Ujar Raja menonton Kim Yoon Shik yang sedang memanah.

Kim Yoon Shik bersiap memanah, semua memandangnya antusias mulai dari Prof. Jung, Cho Sun yang memandang cemas sambil merapatkan tangannya, juga Sung Joon dan Jae Shin. Yoon Hee melepaskan panahnya dan berharap Bullseye dan ternyata ia mendapat nilai 9. Yoon Hee tersenyum senang, semuanya juga ikut tersenyum senang. Pemanah lain juga mulai melepaskan panahnya seperti Kim Won Tak dan Im Byung Chon. Byung Chon sepertinya kurang suka kejadian itu karena Yoon Hee mendapatkan poin tertinggi dari pemanah lain. Ha In So juga menatapnya dengan kesal. Pengumuman nilai setelah tiga kali menembakkan panah, dari asrama barat Kim Won Tak mendapat total 16 nilai, asrama Barat Im Byung Chon nilainya 24 poin. Ahn Do Hyun bertepuk tangan tapi diprotes Hae Won karena Won tak ada diurutan terakhir bagaimana bisa Do Hyun malah bertepuk tangan.
“Kim Yoon Shik bahkan belum pernah memegang busur dengan benar tapi sekarang dia begitu hebat…..” Ujar Do Hyun memuji Yoon Hee.

Temannya In Soo berusaha menenangkan In Soo karena Byung Chon adalah pemanah terbaik diantara mereka. Lagipula nilai Kim Yoon Shik bisa setinggi apa?? Ujarnya meremehkan Kim Yoon Hee.
Ternyata saat diumumkan dari asrama timur Kim Yoon Shik total 26 poin. Yoon Hee senang mendengarnya, Cho Sun, Jae Shin dan Sung Joon juga ikut tersenyum senang. Lalu Yoon Hee turun dari arena untuk pergantian pemain dengan pemanah kedua.
Saat turun Yoon Hee berpapasan dengan Sung Joon. Yoon Hee ingin sedikit pamer ke Sung Joon.
“apa kau lihat tadi?”. Ujar Yoon Hee, Sung Joon hanya mengangguk dan berjalan ke arena. Yoon Hee menghalangi dan bertanya:

“apakah kau punya hal yang ingin dikatakan hari ini?”

“oh itu aku hampir lupa”. Ujar Sung Joon dan Yoon Hee senang karena dipikir Sung Joon akan memujinya.

“jaga pikiranmu agar tetap focus. Dari 12 panah yang ditembakkan kau hanya memainkan satu set. Apa kau sudah merasa seperti pemenang?”. Ujar Sung Joon dan membuat Yoon Hee berkecil hati dan minta maaf dia salah.

Sun Joon melihat Yoon Hee kecewa dan bertanya:
“apakah aku salah? Kau sakit? kau tiba-tiba mendengarkan dengan baik. Lihat ini wajahmu terlihat memerah”.Ujar Sung Joon hendak menyentuh pipi Yoon Hee.

Yoon Hee refleks langsung menepis tangan Sung Joon yang berusaha memegang pipinya. Sung Joon kaget juga dengan reaksi Yoon Hee.
“jangan khawatirkan saya. Saya akan menjaga pikiran saya agar tetap focus. Saya yang terbaik, saya akan melakukan yang terbaik.” Ujar Yoon Hee lalu pergi, Sung Joon melihat Yoon Hee lalu melihat tangannya dengan perasaan bingung.

Sung Joon lalu naik ke atas arena. Yoon Hee melihat Sung Joon yang sedang memanah dari kejauhan. Yoon Hee terus memegangi pipinya sambil tersenyum. Sung Joon melepaskan panahnya dan tembakannya tepat sasaran. Yoon Hee dan Jae Shin melihat papan sasaran dan senang dengan hasilnya. Sung Joon mendapatkan nilai sempurna tiap tembakan nilainya 10.
Ahn Do Hyun mengeluh dan berpendapat kalau dengan keterampilan seperti itu maka tim Sung Joon bisa jadi juara. Hae Won bilang semuanya belum bisa diprediksi sampai akhir karena tim presiden ada Kang Mo dan Presiden mahasiswa Ha in So yang memanah sangat baik.
“konfusius berkata Sa Pi Bool Joo, Wi Ryuk Boo Dong Gwe Go Ji Do Ya. Tujuan dari memanah adalah untuk memukul Bullseye, bukan untuk mengalahkan orang lain.” Ujar Kim Won Ta, lalu Ahn Do Hyun berpendapat pantas saja Won Tak menjadi urutan terakhir.

Kim Yoon Shik, Lee Sung Joon, dan Moon Jae Shin memanah dengan sangat baik. Nilainya juga mengesankan banyak yang sempurna 10. Saat Jae Shin memanah, dia menghindari kapten pasukan yang sedang mengawasi pertandingan mencari Hongbyuk Soe.
Akhirnya tim Lee Sung Joon melakukan permainan yang mengesankan dan lolos dari babak penyisihan ke babak selanjutnya. Semuanya senang mendengar terutama gisaeng Cho Sun. ternyata sedari tadi Ha In Soo terus menatap Cho Sun dengan tajam. Yong Ha menyadarinya dan melihat Cho Sun ternyata Cho Sun terus memandangi Kim Yoon Shik sambil tersenyum.
Ha In Soo memanah juga dengan sangat baik dan mendapatkan Bullseye dan nilainya sempurna 10. Teman satu timnya juga bermain bagus dan mendapat nilai 10.
Seorang petugas menginformasikan jalannya pertandingan lewat telpon kabel. Kabel itu terhubung dengan beberapa tempat yang juga sedang melakukan taruhan. Informasi itu akhirnya sampai ke toko buku Hwang dan Hwang memberitaklan tim Lee Sung Joon bermain bagus tapi permainan mengesankan dari tim Presiden membuat mereka akhirnya unggul. Semua yang mendengar bersorak. Hyo Eun malah kecewa. Hwang terus mendengarkan info jalannya pertandingan dan menempelkan papan nama tim yang lolos babak selanjutnya. info yang dijelaskan petugas Sungkyunkwan ditoko buku Hwang dibuat sketsa pertandingan seperti komik.
Pertandingan terus berlanjut semua peserta berusaha memanah dengan baik. Kim Yoon Shik, Lee Sung Joon, Moon Jae Shin, Ha In Soo, sampai timnya Won Tak tetap berusaha. Sampai akhirnya babak final. Ternyata yang masuk babak final adalah tim Lee Sung Joon dan tim Ha In Soo. Hwang terus mengumumkan hasil sementara pertandingan. Hyo Eun dan seluruh pelayannya bersorak atas keberhasilan tim Sung Joon masuk final. Ibu Yoon Hee yang ada di sana juga ikut senang mendengarnya.
Sementara di Sungkyunkwan. Prof. Jung mengumumkan tim yang masuk final adalah ruang pusat kedua dan ruang presiden. Dari dua tim ini juara Dae Sa Rae akan dipilih. Final akan kembali dilanjutkan setelah istirahat 15 menit. Akhirnya gong tanda istirahat 15 menit dipukul. Yong Ha berjalan menuju tempat gisaeng duduk. Ia ditahan oleh petugas tidak boleh masuk. Tapi Yong Ha berkelit karena target yang ia cari ada di situ. Yong Ha dengan sigap akhirnya melewati petugas. Dua orang gisaeng menghampiri Yong Ha dan memanggilnya “hyungnim”. Yong Ha sambil tersenyum merangkul kedua gisaeng itu. Gisaeng itu sangat senang melihat Yong Ha di luar. Satu lagi mengatakan ia sangat kagum dan tanya bagaimana kulit Yong Ha bisa sangat putih seperti giok. Yong Ha gemes dan mencubit pipi gisang itu dan komentar pantas saja kalian tidak bisa menjadi gisaeng tingkat pertama karena kalian berkomentar dengan hambar seperti yang didengar sehari-hari, bagaimana mungkin seseorang akan membuka hatinya.
“hari ini tidak ada prajurit yang lebih hebat dari Joseon, semangat kuat anda dan ketenangan anda. Jika anda bilang anda adalah seorang jenderal yang baru pulang dari medan perang aku percaya.” Ujar Cho Sun.

Yong Ha tersenyum dan berkata:
“lihat itu, lihat bagaimana ia melakukannya”.

Kedua gisaeng itu menciut kalau mereka tidak bisa bersaing dengan Cho Sun karena Cho Sun yang terhebat di negeri ini. Yong Ha mendekati Cho Sun dan pura-pura menyindirnya.
“bahkan Cho Sun yang terhebat di negeri ini memiliki sesuatu yang tidak bisa ia lakukan. Hanya untuk hari ini bagaimana tentang menyembunyikan hati anda” Ujar Yong Ha dan membuat Cho Sun bingung

“karena anda dia mendapat julukan Daemul, karena anda juga ia lolos dari hukumannya. Dari semua mahasiswa yang mendapat tatapan anda hanya satu Kim Yoon Shik. Ini demi dia jadi akan sangat baik jika anda mendengarkan”.Ujar Yong Ha menjelaskan dan Cho Sun terkejut mendengar ucapannya.

Sementara itu In Soo sedang bicara dengan Byung Chon.
“betapa aku sangat menunggu kompetisi ini, yang lain mungkin tidak tahu, tapi kau … kau tahu dengan sangat baik.” Ujar In Soo

“tentu saja aku menyadari hal ini presiden”. Ujar Byung Chon

“lalu apa kau juga tahu ini, bahwa kelompok kita orang yang paling aku percaya…. Apa kau…” Ujar In Soo

Byung Chon langsung berlutut di depan In So dan berkata:
“aku tidak akan mengecewakan anda. aku benar-benar akan melakukan yang terbaik presiden. Percayalah pada saya.” Ujar Byung Chon

In So memegang bahu Byung Chon dan berkata:
“ambilkan kejuaraan ini. Kata-kata seperti percayalah padaku hanya bisa dikatakan setelah melakukan hal itu.”

Jae Shin sedang istirahat dan memegangi lukanya, ia juga mencoba menggerakkan tangannya dan menahan sakit. Lalu Yoon Hee datang dan menyodorkan minumannya padanya.
“Daemul, aku tidak tahu kalau kau akan datang sejauh ini.” Ujar JaeShin menyembunyikan skitnya, Yoon Hee tersenyum dan Jae Shin berusaha mencubit hidung Yoon Hee tapi Yoon Hee menghindar dan pura-pura sedih.

“gara-gara kau senior aku menderita sakit hati yang banyak tiap malam karena aku menjadi penentuan.”

“apa?” Tanya Jeshin tapi Yoon Hee malah tersenyum dan Jae Shin ikut senyum sambil mencubit kedua pipinya Yoon Hee. Yoon Hee berusaha melepaskan diri.

Ternyata Sung Joon melihat mereka dari kejauhan. Sung Joon membawakan dua botol minuman. Melihat mereka berdua akrab apalagi lihat Yoon Hee rela pipinya dicubit, Sung Joon teringat kejadian tadi saat Yoon Hee menepis tangannya tidak membiarkan dirinya menyentuh pipi Yoon Hee. Sung Joon bilang ini tidak bisa dilakukan, seorang sarjana mulia tidak boleh kurang konsisten. Bagaimana bisa nanti akan bertanggung jawab atas tugas Negara di masa depan. Sung Joon lalu meminum airnya dan pergi dari sana.
Sementara itu Yoon Hee meminta Jae Shin berhenti dan minta waktu tapi Jae shin langsung merangkul kepalanya dan terus bercanda dengan Yoon Hee. Yoon Hee berusaha melepaskan diri dan memukul pinggang Jae Shin dan kabur. Jae Shin kesakitan tapi ia terus mengejar Yoon Hee. Yoon Hee meninggalkan busurnya ditanah. Lalu muncul Byung Chon dan tersenyum licik sambil melihat ke arah busur Yoon Hee. Yoon Hee tertawa dan terus berlari dan berpapasan dengan Ha In Soo CS.
“kau berhasil sampai ke babak final sekarang giliran saya menagih janji.” Ujar In Soo

Yoon Hee terdiam tiba-tiba terdengar suara ribut dari belakang. In Soo menoleh ternyata Cho Sun datang sambil tersenyum menghampiri mereka. Jal itu mebuat Yoon Hee tak enak hati. Cho Sun memberi hormat ke In So odan berkata:
“maafkan saya atas kejadian terakhir.” Ujar Cho Sun, dan temannya In Soo menjawab apa itu berarti Cho Sun sudah menyesal sambil tertawa senang. In Soo mengangkat tangannya dan menyuruh temannya diam.
“tak masalah itu hanya masa lalu.” Ujar In Soo,
“apakah kesetiaan seorang gisaeng lebih besar ataukah kekuasaan Ha In Soo yang lebih besar?” Tanya Cho Sun.

Cho Sun meminta In Soo untuk bersaing karena Cho Sun di situ untuk memberikan dukungan. In Soo tersenyum senang karena dipikirnya Cho Sun akan mendukungnya tapi Cho Sun malah melewati In So yang mukanya berubah marah. Cho Sun menghampiri Yoon Hee. Semua orang bersorak
“daemul, daemul, daemul.”

Ha In Soo melihat Yoon Hee dan Cho Sun dengan tatapan cemburu. Jae Shin yang baru datang mo ngejar Yoon Hee, Sung Joon juga ikut datang dan melihat mereka.
          “lama tidak bertemu Cho Sun”. Sapa Yoon Hee

“aku datang untuk mengembalikan apa yang anda berikan pada saya tuanku.” Ujar Cho Sun memegang tangan Yoon Hee dan melihat lukanya serta membalutnya dengan saputangannya.

“Malam itu….kasih sayang yang anda berikan pada saya. Aku kembalikan pada anda.” Ujar Cho Sun selesai membalut luka di tangan Yoon Hee. Yoon Hee tersenyum.

“Saya dengar anda mengalami beberapa kesulitan karena saya. Saya tidak ingin hati saya menjadi beban buat anda.” Ujar Cho Sun sambil melirik ke In Soo yang menatap tajam kearah mereka. Yoon Hee mengerti maksud Cho Sun.

“dikaitkan dengan anda deperti ini di sini, kau adalah orang yang saya Cho Sun pilih. Tidak peduli apapun yang terjadi saya percaya anda tidak akan berlutut kepada siapapun.” Yoon Hee tersenyum lalu tiba-tiba Cho Sun berlutut di depan Yoon Hee.


Yoon Hee bingung melihatnya. Jae Shin tersenyum melihatnya. Yong Ha yang melihatnya jadi pusing karena bukan itu maksud ucapannya pada Cho Sun. Semua siswa terus bersorak “daemul daemul daemul.” Ha In Soo mulai keliatan marah dan mengepalkan tangannya dibalik badannya. Kang Mo mengeluarkan senjata dan semua mahasiswa berhenti bersorak. Cho Sun lalu bangun dan tersenyum pada Yoon Hee. Yoon Hee sedikit menundukkan badannya tak enak hati. Cho Sun berjalan kearah In Soo dan berkata:
“Ini adalah loyalitas seorang gisaeng kecil tuanku. Sebagai Presiden Mahasiswa Sungkyunkwan anda akan menunjukkan kekuatan dari kebajikan besar yang mencakup seluruh mahasiswa dengan sama. Saya percaya anda akan menunjukkannya pada saya”. Ujar Cho Sun
In Soo terus memandang marah kearah Cho Sun. Cho Sun lalu memberi hormat dan pamit pergi dari sana. Ha In Soo masih belum terima ia bilang Cho Sun ingin membuatnya menjadi bahan lelucon di Sungkyunkwan. In Soo lalu melihat Yoon Hee yang lagi senyum-senyum memandangi tangannya yang dibalut saputangan bermotif bunga milik Cho Sun.
Putaran final. Kedua tim berbaris menghadap Raja yang sedang memberi pengumuman.
“kedua tim yang berhasil ke final begitu kuat. Tim presiden yang dipimpin oleh presiden mahasiswa sungkyunkwan bersaing melawan Lee Sung Joon dari Noron, Moon Jae Shin dari Soron, dan Kim Yoon Shik dari Namin. Sebuah tim harmoni politik yang melampaui perbedaan politik.” Ujar Raja dan Para menteri yang mendengar pendapat Raja hanya bisa tersenyum.

Raja bingung mau mendukung tim yang mana. Prof Choi langsung berkata:
“jika saya maka tentu saja Lee …” Ujarnya terputus, Prof. Choi melihat Sung Joon lalu In Soo yang mendelik lalu ia melihat menteri Ha juga.

“bagaimana bisa Yang Mulia mengajukan pertanyaan sulit seperti ini pada saya. Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan Yang Mulia.” Ujar Prof. Choi, Raja lalu tersenyum dan bilang kalau ia akan minum bersama dengan para pemenangnya. Semua menteri tersenyum senang. Kedua tim yang mendengar juga ikut senang.

Prof. Jung mengumumkan kalau dalam putaran final ini setiap peserta akan diundi untuk memilih lawannya dan tiap peserta akan diberi kesempatan 3 kali menembak. Petugas membawakan bambu berisi batangan kayu kecil dengan warna ujung kayu yang berbeda. Masing-masing tim mengambil sebuah kayu kecil itu. Byung Chon heran kenapa tiba-tiba di grandfinal ini mereka harus memilih lawan sendiri. Setelah pengundian diumumkan kalau Lee Sung Joon melawan Im Byung Chon. Moon Jae Shin dengan Kang Mo dan terakhir Kim Yoon Shik dengan Ha In Soo.
Lee Sung Joon vs Im Byung Chon. Ditembakan pertama Sung Joon mendapat nilai 10, Byung Chon juga mendapat nilai 10. Tembakan kedua Sung Joon mendapat nilai 9, Byung Chon juga mendapat nilai 9. Tembakan terakhir Sung joon mendapat nilai 10. Raja, Prof. Choi dan menteri Lee Jwagsan tersenyum senang. Byung Chon menembakkan panahnya dan hanya mendapat nilai 8. Jadi babak pertama dimenangkan oleh tim Sung Joon.
Giliran pemanah kedua Moon Jae Shin. Jae Shin menghela nafas dan melihat Yoon Hee dipinggir arena yang terus tersenyum dan memberinya semangat. Sementara itu kapten memberitahu Menteri Ha bahwa kemungkinan Jae Shin adalah Hongbyuk Seo. Kapten memperlihat sketsa gambar Hongbyuk Seo dan membandingkannya dengan Jae Shin.
Moon Jae Shin mulai merentangkan busurnya bersiap menembakkan panah. Ia menahan rasa sakit di perutnya. Jae Shin teringat perkataan Yoon Hee kalau ia ingin membuktikan pada semua yang percaya pada kemampuannya. Jae Shin juga teringat Sung Joon saat bilang tim harmoni politik siap.  Sementara itu Menteri Ha menyuruh kapten untuk menangkap Jae Shin begitu dia turun dan secara diam-diam. Tidak ada yang boleh tahu kalau mereka menangkapnya.
Jae Shin melepaskan panahnya dan ternyata meleset jauh keluar dari bullseye. Yoon Hee, Sung Joon yang melihatnya kecewa apalagi Yong Ha keliatan bingung melihat Jae Shin. Ayahnya Jae Shin juga melihat dengan cemas. Sementara tim presiden tertawa senang. Byung Chon malah sambil tertawa bilang apa yang salah dengan si kuda liar? Temannya ikut menimpali apa mungkin kemampuan memanahnya sudah berkarat sambil tertawa senang.  
Menteri Ha bilang ke anak buahnya kalau keterampilan Jae Shin sangat kurang untuk menjadi Hongbyuk Seo. Kapten berkilah kalau Hongbyuk Seo sedang terluka dan kembali meyakinkan kalau Jae Shin bisa menjadi Hongbyuk Seo. Menteri Ha terus mengawasi Jae Shin. Tim Presiden yang diwakilkan Kang Mo mendapat nilai yang lumayan. Jae Shin kembali bersiap menembak. Ternyata lukanya berdarah lagi. Saat menyentuh pinggangnya tangannya berdarah, lalu Jae Shin mengelap tangannya ke bajunya dan bersiap memanah. Yoon Hee berusaha memberi dukungan kalau Jae Shin bisa. Jae Shin melepaskan panah dan targetnya meleset. Yoon Hee sedih melihatnya, Yong Ha bingung, tapi Ha In Soo dkk tersenyum senang.
“kau yang bodoh kalau dia itu HongByuk Seo maka saya adalah Hong Gil Dong. Jangan hanya mengandalkan gambar gunakan otakmu. Selesaikan tugasmu secara kreatif.” Ujar Menteri Ha pada anak buahnya sambil merobek-robek sketsa Hongbyuk Seo, menganggap anak buahnya hanya sembarang bicara.

Babak kedua dimenangkan tim presiden jadi hasil imbang 1-1. Yoon Hee berjalan gontai menuju arena panahan. Dia melihat papan hasil pertandingan dengan sedih. Yoon Hee menarik nafas dalam lalu berjalan kembali. Ia berpapasan dengan Jae Shin. Jae Shin terlihat tidak enak melihat Yoon Hee dan terus saja berjalan tanpa menoleh. Yoon Hee berhenti dan memanggil:
“Senior, karena kau rencanaku telah hancur.”

Yoon Hee berbalik dan menatap punggung Jae Shin dan berkata:
“keahlianku adalah meyimpan rahasia dengan hati-hati. Tapi terima kasih untukmu hyungnim, sekarang harus diungkapkan ke seluruh dunia, aku tidak bisa membantu.” Jae Shin berhenti dan menoleh.

“teknik rahasia dunia bela diri yang belum pernah terungkap sebelumnya sekarang akan terungkap.” Yoon Hee memperagakan gaya memanah yang diajarkan Jae Shin. Jae Shin tersenyum melihatnya. Yoon Hee juga tersenyum.
“jadi jangan khawatir terlalu banyak. Terima kasih sudah datang.” Yoon Hee membungkukkan badannya pada Jae Shin dan pergi.

Jae Shin tersenyum dan kembali berjalan sambil bergumam:
“dia memiliki kepandaian khusus… yang membuat orang menjadi gila.”

Kim Yoon Shik naik ke arena panahan. Di arena sebelah juga berdiri Ha In Soo yang menatap sinis Yoon Hee. Sung Joon memandang Yoon Hee dengan cemas, begitu juga Cho Sun. Yong Ha terlihat cemas juga. Kalau Jae Shin menyender ke tembok dan melihat Yoon Hee dengan perasaan khawatir dan bersalah.
Sementara Raja melihat dengan antusias.
“final mungkin tidak menarik untuk ditonton tapi Kim Yoon Shik anak yang tangguh, ia bahkan tidak tahu cara memegang busur dengan benar tapi hari ini ia bisa sampai ke final. Hal ini sesuai dengan tujuan mulai pendidikan Sungkyunkwan…”. Ujar . Prof. Choi

“mungkin dia mewarisi keahlian ayahnya.” Tambah Raja, tapi Prof. Choi malah bingung:
“a..a…ayahnya?”. para menteri terkejut dan mulai melihat Kim Yoon Shik.

Yoon Hee terus menarik nafas panjang dan menenangkan dirinya. Menteri Ha yang berdiri di samping melihat Yoon Hee, ia terkejut dan mengenalinya sebagai bajingan yang merusak malamnya di Gibang Moran waktu itu.
“ini adalah putaran final terakhir, 3 tembakan dari masing –masing pemanah Ha In Soo dan Kim Yoon Shik akan menentukan hasil pertandingan hari ini. ini kesempatan terakhir.” Ujar Prof. Jung.

Yoon Hee melihat ke arah Prof. Jung dan mulai bersiap. Ia melepaskan panah dan mendapat nilai 8. Giliran In Soo yang menembakan panah dan mendapat nilai 10. Sung Joon, Jae Shin, Yong Ha dan Cho Sun menonton dengan cemas. Tembakan kedua Yoon Hee juga mendapat nilai 8. Sementara In Soo mendapat nilai 10. Makin cemas deh semuanya, kesempatannya tipis.
Sementara itu menteri Ha menyuruh anak buahnya mengawasi Yoon Hee karena dia mungkin saja Hongbyuk Soo. Jadi kalau ada hal yang mencurigakan langsung tangkap dia. Kapten mengerti dan menjalankan tugasnya.  Sementara itu di toko buku Hwang semua bersorak gembira untuk tim presiden. Kecuali Hyo Eun yang kesal dan tidak senang. Pelayannya Sung Joon juga sedih mendengarnya. Ibunya Yoon Hee juga khawatir mendengarnya.  
Kembali ke Sungkyunkwan. Karena nilai In Soo lebih unggul Prof. Jung mengumumkan kalau In Soo harus menembakkan panah lebih dulu. Ha In Soo bersiap menembakkan panah lalu ia melihat Cho Sun sedih menatap Yoon Hee. In Soo kesal dan cemburu melihatnya. Byung Chon dkk memberinya dukungan. In Soo melepaskan panah dan meleset, ia hanya mendapat nilai 5.
Yoon Hee kaget dan melihat In Soo sambil bernafas lega. Yong Ha tersenyum dengan tindakan In Soo. Jae Shin dan Sun Joon bingung. Cho Sun yang terlihat paling senang dan tersenyum lega karena masih ada kesempatan Yoon Hee menang jika ia mendapat bullseye atau nilai 10. Ternyata Ha In Soo saking sedihnya atau cemburu yah sampai menitikkan air mata. Ia menahan perasaannya untuk bisa menang mudah dan dibenci Cho Sun. Byung Chon yang melihat itu panik dan pergi ke suatu tempat untuk mengurus sesuatu. Won Tak dkk juga bingung apa presiden melakukan ini dengan mudah. Ahn Do Hyun malah bilang jika begini artinya pertandingan belum berakhir. Jika Kim Yoon Shik mendapat Bullseye maka ia akan menang.
Yoon Hee bersiap akan memanah, ia mulai merentangkan busurnya tapi tiba-tiba tali busurnya putus. Prof. Jung kaget, semuanya juga cemas melihatnya. Yoon Hee sangat gugup dan turun dari arena untuk mengambil busur yang lain. Byung Chon mengawasi Yoon Hee, ia tersenyum licik melihat busur yang diambil Yoon Hee. Sung Joon menghampiri Yoon Hee. Yoon Hee berhenti dan balik menatap Sung Joon dengan ragu dan bertanya:
“tempat pertama, apakah kau pikir aku bisa mendapatkannya? Kau tidak perlu dibayarkan untuk mengutarakan pikiran”

tidak. Bahumu yang mendukung haluan masih kecil. Lenganmu yang untuk menarik tali busur masih lemah, nafasmu juga tidak stabil. Jadi jangan terlalu memaksakan dirimu untuk tempat pertama”. Ujar Sung Joon

Yoon Hee sedih dan pesimis mendengar ucapan Sung Joon. Lalu Sung Joon mendekat dan memegang tangan Yoon Hee seraya berkata:
“tapi… setidaknya tangan ini .. aku menyukainya… sedangkan pertandingan hari ini, kau sudah menjadi lebih baik dari yang terbaik. Bahkan jika kau kehilangan atau didiskualifikasi. Di mataku Kim Yoon Shik, kau adalah juara.” Ujar Sung Joon dan Yoon Hee tersenyum senang mendengar ucapan Sung Joon.

Sung Joon menepuk bahu Yoon Hee dan berkata:
“Daemul, pergilah dan tunjukkan pada mereka keterampilan seorang juara.” Ujar Sun Joon tersenyum member semangat diikuti Yoon Hee yang juga tersenyum dan menganggukkan kepala.

Yoon Hee menaiki arena dan mulai merentangkan busurnya, ia teringat dengan saat-saat ia latihan bersama Sung Joon dan perkataan Prof. Jung yang bilang ia bisa mendapat tempat pertama sesuai yang ia katakan. Tiba-tiba Yoon Hee menyadari ada yang salah dengan busurnya. Ia melihat tangannya berdarah dan melihat busurnya. In Soo melihat dengan tersenyum meremehkan. Sung Joon, Jae Shin, Yong Ha , dan Cho Sun melihat dengan rasa khawatir. Prof. Jung mendekat dan bertanya ada apa? Yoon Hee menjawab ia baik-baik saja. Prof. Jung melihat tangan Yoon Hee dan bilang bagaimana ia bisa melakukannya dengan tangan seperti itu. Yoon Hee berkeras ia bisa melakukannya. Raja yang melihat juga cemas. Prof. Jung melihat sekeliling dan menemukan patahan dari busurnya.

Yoon Hee tetap berusaha menarik busurnya walau tangannya sudah terluka dan berdarah. Lalu ia menembakkan panahnya dan terpana dengan hasilnya. Yoon Hee berhasil mendapat bullseye dan mendapat nilai 10. Jae Shin tersenyum melihat hasilnya. Sung Joon juga senang dengan hasilnya. Yoon Hee kaget tidak percaya ia menang. Yong Ha yang melihat dari jauh juga ikut tertawa senang. Sementara Ha In Soo marah dengan hasilnya, anak buahnya juga ikut sedih.  Won Tak dkk juga ikut senang dan bersorak, Raja juga puas dengan hasil pertandingan. Yoon Hee sangat senang dan mengangkat busurnya, ia mencari-cari Sung Joon dan melihat Sung Joon ikut tersenyum senang. Jae Shin juga senang dan akan menghampiri Yoon Hee. Yoon Hee ingin menghampiri Sung Joon tapi seluruh mahasiswa bersorak “daemul daemul daemul” dan mengangkatnya tinggi-tinggi untuk merayakan kemenangannya. Jae Shin melihatnya tertawa, tapi kemudian ia melihat tangan Yoon Hee yang yang terluka parah. Prof. Jung juga ikut senang melihat kemenangan Yoon Hee.
Yoon Hee dengan gembira mengatakan ke Sung Joon kalau mereka juara. Sung Joon tersenyum senang. Sung Joon melihat tangan Yoon Hee lalu bilang kalau tangannya Yoon Hee terluka. Sung Joon sedih melihat tangan Yoon Hee tapi bangga atas usaha keras Yoon Hee. Keduanya tersenyum bahagia. Jae Shin mengambil busur Yoon Hee dan melihat talinya. Jae Shin sangat marah dan akan buat perhitungan. Yong Ha menghalanginya:
“kau mau kemana? Apa kau tidak tahu? Ini adalah perayaan yang dihadiri Baginda. Apa kau mau merusaknya?”.  Larang Yong Ha

“kau bilang tidak melakukan apapun tentang itu tapi bajingan itu melakukan ini”. Ujar Jae Shin Protes

“bahkan jika kau tidak terlibat, ada seseorang yang akan melakukannya.” Yong Ha menunjukkan pada Jae Shin. Keduanya melihat kearah In Soo.

In Soo sambil marah menggenggam busurnya mendatangi Byung Chon. Byung Chon dan temannya ketakutan melihat In Soo yang sedang marah. Byung Chon langsung kabur menghindari In Soo. Temannya Byung Chon marah seharusnya ia melakukan itu dengan benar. Byung Chon meyakinkan kalau ia sudah melakukannya dan pasti tangan Daemul tidak akan baik sekarang. Byung Chon bingung bagaimana bisa seperti itu. Temannya marah dan menyuruhnya berpikir pakai otaknya lalu pergi sambil menangis sedih.
Raja menjamu para pemenang Dae Sa Rae. Raja menuangkan minuman ke Sung Joon, ayahnya menteri Lee Jwagsan bangga melihatnya. Raja juga menuangkan minuman ke Jae Shin, ayahnya menteri kehakiman juga bangga melihatnya. Terakhir Raja menuangkan minuman ke Yoon Hee.
Setelah selesai menuangkan minum guci araknya dikasih ke pelayan dan Raja berdiri di depan mereka sambil tersenyum senang.
“tim campuran politik adalah pemenang Dae Sa Rae, kalian lebih baik dari saya Lee Sung Joon, Moon Jae Shin, dan Kim Yoon Shik. Saya menaruh harapan saya pada kalian. Bagaimana kalian bisa bersatu terlepas dari semua afiliasi politik. Akan lebih baik jika kalian mengajarkan rahasianya pada saya. Bukankah begitu menteri tertinggi?” Ujar Raja penuh rasa bangga.

Raja bertanya pada menteri Lee. Menteri Lee tertawa dan bilang tanpa bermimpi impian besar sekali saat muda bagaimana bisa Raja yang besar. Raja tersenyum dan bilang itu tidak benar seperti kata
"Indung Sa Boo Il Chae" pergi (anugerah raja, guru Anda, dan ayahmu adalah sama).
“perdana menteri kiri dan menteri kehakiman sekarang berbagi anak anda dengan saya”. Ujar Raja, Menteri kehakiman menjawab kalau ia merasa terhormat. Menteri Ha hanya kesal melihatnya.

“di masa depan mereka akan mengambil alih yang sudah dimiki ayah mereka. Penasaran bukan?”. Ujar Raja lagi, Kedua menteri tersenyum. Jae Shin dan Sung Joon ikut tersenyum mendengarnya.

Menteri Ha bertanya pada kapten pasukannya apa ia masih belum menemukan Hongbyuk Seo. Menteri menyuruhnya untuk membentuk pasukan khusus pemanah yang terus mengawasi gerakan Hongbyuk Seo. Menteri Ha geram berpikir dimana sebenarnya Hongbyuk Seo bersembunyi.

Moon Jae Shin masuk ke kamarnya dan membuka bajunya dan melihat lukanya mulai berdarah lagi. Tapi ia tersenyum.
Sementara itu Yoon Hee diobati tangannya oleh Prof. Jung.
“bahkan jika kau tetap di Sungkyunkwan, itu tidak akan terjadi, seorang gadis menjadi sarjana Sungkyunkwan. Begitu menakutkannya urutan di dunia ini. Tidak peduli berapa banyak kau ingin untuk itu dan mencoba, tapi tetap tidak bisa melakukannya, jadi….” Ujar Prof. Jung terputus.

“Guru, Anda tidak dapat membuatku menyerah dengan kata-kata kau tidak bisa melakukannya. Karena pada hari itu aku belajar sastra sebagai seorang gadis. Aku… aku pernah sekali mendengar kata-kata kau bisa melakukannya”.  Ujar Yoon Hee dan Prof. Jung menatap Yoon Hee dengan sedih.

Di sebuah kedai diadakan perayaan kemenangan Sung Joon. Yong Ha mengumumkan kalau acara ini untuk memberi selamat pada ruang pusat 2. Jadi semuanya bisa bersulang dan minum sepuasnya Sung Joon berada di situ tanpa teman-temannya. Do Hyun bilang kalau yang lain susah dicari. Semua orang bersulang dan menuangkan arak untuk Sung Joon. Sun Joon hanya berpura-pura minum, yang sebenarnya ia membuang minuman tersebut ke sebuh kendi dan begitu seterusnya setiap kali ia diminta minum. Sementara itu In Soo minum sendirian di kamarnya.
Semua pada memberi selamat dan menuangkan arak ke cawannya. Seperti biasa Sung Joon pura-pura meminumnya dan membuangnya. Yong Ha sepertinya tahu tindakan Sung Joon dan mendekatinya dan bersulang untuknya sambil memberikan seguci arak untuk diminum Sung Joon.. dan beruntung Hyo Eun datang dan berkata:
“anda sudah memenuhi janji anda. Sehingga saya dapat menemui anda tanpa harus datang ke Sungkyunkwan.” Ujar Hyo Eun sambil tersenyum mengatakannya.

Sun Joon bangkit, Hyo Eun bilang ia datang kesana untuk memberikan hadiah, apa Sung Joon akan menerimanya. Hyo Eun juga bilang kalau saat Sugn Joon berlatih mempersiapkan Dae Sa Rae, Hyo Eun juga mengumpulkan hatinya membuatkan sebuah border untuk menyampaikan perasaannya melalui tiap jahitannya. Hyo Eun menyodorkan bordirannya. Sung Joon bingung menanggapinya. semua mahasiswa menyoraki mereka. Yong Ha senyum usil mendengarnya.
“meskipun keterampilan saya kurang, tolong terimalah hati saya yang meluap ini.” Ujar Hyo Eun tapi Yong Ha bangkit pura – pura terperanjat takjub:

“wow”. Ujarnya berekspresi
Semuanya bertepuk tangan dan berteriak agar Sung Joon menerima hadiah itu. Sung Joon akhirnya menerima hadiah itu. Saat dibuka ternyata sebuah border dan Sung Joon merasa tidak pantas menerimanya. Yong Ha mengambil bordiran dari tangan Sung Joon dan mengenalinya.
bakat anda sangat luar biasa, ini edisi terbatas dari ahli bordir Master Kim Ok Boon, yang memiliki daftar tunggu sampai 2-3 tahun.” Ujar Yong Ha membuka rahasia Hyo Eun

Hyo Eun kesal dengan perkataan Yong Ha. Yong Ha lalu meralat bordiran itu terlihat sama. Hyo Eun sedikit menyombongkan diri dan bilang ia sudah melakukan yang terbaik untuk membuatnya. Yong Ha pura-pura mencari Yoon Hee.
“ah daemul kenapa dia sangat terlambat”. Ujar Yong Ha

“aku tidak tahu bagaimana harus menyampaikan hati saya. Tapi saya benar-benar ingin mengatakannya padamu. Terima kasih untuk hari ini, ini semua karena kau, aku tidak akan melupakannya" Ujar Yoon Hee yang tengah latihan bicara, lalu ia menggeleng dan mencobanya lagi
"Terima kasih untuk hari ini, Bang Wang Seo.” Lalu Yoon Hee menarik nafas dan masuk ke dalam kedai. Sesampainya di dalam ia terkejut dengan pemandangannya.

Ia melihat Sung Joon dan Hyo Eun sedang (terlihat seperti) pelukan. Semua orang menyoraki mereka. Yoon Hee shock melihatnya dan ia hampir terjatuh, Do Hyun langsung menariknya duduk dan bertanya kenapa Yoon Hee datang terlambat. Mereka pun bersulang. Yoon Hee tidak bisa melepaskan pandangannya melihat Sung Joon. Malah dalam pikiran Yoon Hee mereka hanya bertiga, ia dan Sung Joon yang sedang berpelukan dengan Hyo Eun. Yoon Hee memandangnya cemburu lalu Sung Joon melihat Yoon Hee. Yoon Hee buru-buru memalingkan wajahnya dan meminum araknya dengan sekali teguk lalu keluar dari kedai itu.
Setelah Yoon Hee pergi, Hyo Eun selesai memasang ikat pinggang dibaju Sung Joon dan bilang sudah selesai dan terlihat bagus di Sung Joon. Sung Joon hanya mengangguk dan pikirannya terus ke Yoon Hee. Yoon Hee keluar dari kedai dengan kesal dan pergi. Tapi ia melihat cermin dan berhenti sambil memandangi wajahnya di cermin.
Yoon Hee menyentuh wajahnya dengan sedih lalu ia melihat wajah Sung Joon juga muncul di cermin yang lain dan menoleh ke belakang. Ternyata Sung Joon sudah berdiri di belakang Yoon Hee dan bertanya kenapa Yoon Hee di sini. Sung Joon lalu memegang tangan Yoon Hee dan tanya apa tangannya baik-baik saja. Yoon Hee yang masih kesal menjawab
“apa pedulimu?”

lalu terdengar suara memanggil-manggil Sung Joon dari dalam kedai. Yoon Hee menyuruh Sung Joon masuk karena ia dibutuhkan di dalam, semua memanggilnya. Yoon Hee pergi meninggalkan Sung Joon yang kebingungan. Hujan mulai turun tapi Yoon Hee tidak berteduh dan terus berjalan. Padahal orang-orang pada berteduh. Yoon Hee mengeluh seakan Sung Joon peduli padanya. lalu ia malah berpapasan dengan Byung Cho yang lagi mabuk.
Byung Chon berkata tidak ada yang bisa mengalahkan keuletan si miskin. Bagaimana Yoon Hee bisa mentolerir itu bahkan ketika sebuah kaca menembus kulitnya, apa kau ingin berhasil walaupun terluka? Yoon Hee mulai curiga apa Byung Chon yang melakukan semuanya. Byung Chon tertawa dan mengakuinya dan tanya apa yang akan dilakukan Yoon Hee? sambil mendorong Yoon Hee hingga terjatuh.
Yoon Hee yang lagi kesal lalu bangkit dan balas memukul Byung Chon dan mengatainya pengecut brengsek. Byung Chon berusaha menghindar dan tertawa apa Yoon Hee mau memukulnya lalu ia menyadari mulutnya berdarah. Akhirmnya mereka berdua berkelahi. Yoon Hee dipukul Byung Chon, tentu saja Yoon Hee juga balas memukul, Sampai akhirnya temannya Byung Chon melerai mereka karena sudah waktunya panggilan terakhir Prof Yoo. Byung Chon tetap mau memukul dan menunjukkan hidungnya yang berdarah. Yoon Hee juga luka lalu ia berkata ke Byung Chon:
“jadilah seorang pria!apa kau tidak bisa hidup lebih tenang?”

Temannya Byung Chon membawa Byung Chon pergi meninggalkan Yoon Hee. Hujan sudah berhenti dan Yoon Hee berusaha membersihkan dirinya dan membasuh wajahnya. Yong Ha yang baru keluar dari kedai dan berjalan pulang melihat Yoon Hee menimba air dan membersihkan bajunya.
Yoon Hee terus membasahi bajunya dan menggosok-gosoknya. Lalu tiba-tiba ada orang yang menuangkan air dari timbaan dan bertanya
“apa itu cukup”. Ujar Yong Ha

“apa yang sebenarnya kau lakukan sampai kau seperti ini? Pertama kau tanggalkan pakaianmu, bukankah lebih baik jika bajumu itu dicuci saja?” Ujar Yong Ha berusaha membuka pakaian Yoon Hee.

Yoon Hee berusaha menghalangi dan berteriak:
“senior lepaskan”.

“tenang saja ini antara kita saja. Tidak apa-apa aku akan mengambilkan seember air untukmu.” Ujar Yong Ha mencari akal

Yoon Hee berusaha mencari alasan
“senior itu…”. Ujar Yoon Hee terputus dan semakin membuat  Yong Ha penasaran dan mendekatkan wajahnya ke arah Yoon Hee

“apa itu katakan saja padaku tanpa ragu-ragu”. Desak yong Ha

Yoon Hee teringat sesuatu
“ah bekas luka, aku punya bekas luka yang sangat besar pada tubuh saya.”

“sebuah bekas luka? Ah tidak apa-apa ini hanya diantara kita”. Yong Ha masih berusaha membuka baju Yoon Hee.

“aku tidak baik-baik saja dengan itu, aku tidak mau menunjukkannya pada senior.”

“benarkah?” Yong Ha tersenyum dan berdiri dan berkata:
“Ah baiklah aku akan berbelas kasihan pada kondisimu itu dan menceritakan sebuah tempat dimana kau akan terbebas dari menunjukkan bekas lukamu yang menghebohkan itu.”

“sebuah tempat rahasia?” Tanya Yoon Hee penasaran

“ya. Ini sebenarnya tempat dimana seorang gadis yang dibuang sarjana Sungkyunkwan bunuh diri. Itu adalah tempat yang tak seorangpun akan pergi ke sana.” Ujar Yong Ha sok Misterius

Yoon Hee pergi ketempat itu. Ia membawa lilin dan memeriksa sekelilingnya. Ternyata banyak sekali papan nisan. Yoon Hee menyiapkan air panas. Sementara itu Sung Joon membuka pintu kamarnya dan tidak menemukan siapapun. Karena khawatir ia mencari Yoon Hee. Yoon Hee mulai membuka pakaiannya dan melepaskan ikatan rambutnya dan membuat rambutnya tergerai lalu mandi ke dalam jolang yang sudah ia siapkan.
Sementara itu Yong Ha di kamarnya bimbang mondar-mandir sambil kipasan.
“ini bukan keinginan seorang pria yang ingin melihat wanita tak berpakaian tapi ini pikiran seorang sarjana yang ingin menemukan kebenaran.” Ujar Yong Ha pada dirinya sendiri seraya tersenyum membenarkan pikirannya.

Yoon Hee yang sepertinya sudah lama tidak berendam terlihat sangat menikmati mandinya, ia terlalu asyik berendam tanpa mengetahui Sung Joon mencarinya dan Yong Ha yang berjalan menuju tempatnya mandi. Sung Joon terus berlari mencari Yoon Hee lalu ia berhenti saat melihat sebuah tempat yang terang karena lampu. Sementara itu Yong Ha berjalan tergesa-gesa menuju tempat Yoon Hee.
Yoon Hee yang lagi mandi sangat senang sampai beberapa kali menyelamkan kepalanya. Tanpa ia sadari ada sepasang kaki yang mendekat dan mengintip lewat celah pintu yang terbuka sedikit. Ia melihat Yoon Hee mandi dan sangat terkejut melihat belahan dada atas Yoon Hee. Jae Shin berbalik dan bingung lalu menyadari sesuatu, tiba-tiba ia cegukan. Jae Shin langsung menutup mulutnya.

 See the Picture

 "Ayo berpencar kita cari ke seluruh pelosok... dan segera laporkan padaku"

"Mendekatlah biar ku beritahu rahasianya..."

"Jangan memerintahku seenakknya... kau anak Presiden Mahasisw aku CALON Presiden"

"ckckk kau main apa lihat Pipimu jadi Kotor begini...."

"Ingat baris yang rapi jika tidak... MAti kalian nanti... agar Raja Memilih kita.. aku tidak mau Gagal"

"Oppa bersiaplah.. Ku Panah HATImu..."

"Kau Berhasil Bocah.. selamat semua panahmu telah menancap di hatiku..."

"Aku akan mencabut panah2 yang menancap di hatimu Oppa...."

"Apa.... kurasa aku salah lihat.. dia Adalah Seorang DEWI... bukan Pria teman sekamarku..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...